bag 9

43.4K 2.8K 20
                                    

"Raja mana mi?" tanya Sultan saat melihat mami yang sedang asik membaca tabloid di kursi panjang di pinggir kolam renang.
"Kamu tuh masuk rumah mbo ya ngucapin salam kek ke mami, cium tangan mami gitu ini langsung Raja yang di tanyain" lirik mami ke arah Sultan

Sultan tertawa melihat tingkah ibunya "udah Assalamu'allaikum mi tadi di depan" ucapnya sambil mencium tangan kanan mami.

"Raja di kamar sama Key" ucap mami tanpa memandang sultan, matanya sedang asik membaca gosip yang menjadi headline di tabloid tersebut.

"Aku ke kamar ya mi" Sultan pun pergi tak mau mengganggu maminya

"Tadi ibu bawa tamu non, masih muda tapi tuaan dia daripada non key" terdengar suara eci dari dalam kamar key

"Ohh yaa siapa ci? Cowo?" tanya key antusias. Key atau Keyla merupakan adik perempuan Sultan yang baru berumur 19 tahun.

Sultan merupakan anak ke dua dari empat bersaudara, Sabina kakak perempuannya yang hanya selisih satu tahun darinya tinggal di Jepang bersama suami dan ke dua anaknya, sedangkan adiknya Rangga yang berumur 25 tahun sedang melanjutkan S2 di Amerika. Key adalah anak bontot di keluarga Winata.

"Cewe non bukan cowo" jawab Eci dengan tatapan prihatin, majikannya yang satu ini emang rada centil kalau tamu ibu cowo pasti nambah lagi pertanyaanya ya ganteng lah, tinggi lah dan lain-lain.

Mendengar jawaban eci antusian key memudar, tepat seperti dugaan eci.
"Tapi ya non cewe ini aneh loh" eci menambahkan.

"Aneh gimana?" tanya key sambil mengambil foto ponakannya yang super cute menggunakan kamera hpnya.

"Raja tadi siang tiba-tiba rewel non, euhh berontak kesana kemari eci ampe takut raja lompat dari gendongan eci" ujarnya kembali mengingat kejadian tadi siang,
"Terus ibu manggil dari ruang makan yaudah eci kesitu, ehh itu tamunya ibu berdiri non terus ngambil Raja aja gitu dari gendongan eci, ibu ga ngelarang lagi non" eci terus bercerita
"Kan ibu suka ga bolehin orang asing gendong Raja ya non.."

"Kalo orang asing ga mungkin mami bawa kerumah ampe keruang makan lagi" potong key.

"Iyaa sih non tapi tetep aja itu tamu baru pertama kali eci liat non, terus ya nih non yang bikin eci heran Raja diem non di gendong sama tamu nya ibu non ga nangis ga berontak lagi gitu non" eci bercerita dengan muka serius.

"Ohh ya? Serius kamu?" Key mulai tertarik dengan cerita Eci.

"Masa eci bohong non, suer deh" jari telunjuk dan tengah eci membentuk tanda V.

"Terus terus?" Key menyuruh eci untuk lanjut cerita.

"Ya Raja ketawa gitu non apalagi pas di godain sama tamunya ibu, dia bilang raja ganteng" eci mencoba menirukan ucapan Zhiya.

"Pas lagi makan juga tamunya ibu makannya sambil gendong Raja non padahal ibu udah bilang, kamu makan aja dulu biar raja di gendong sama eci" kali ini eci mencoba menirukan ucapan Kinanti.

"Aneh kan ya non, Raja kan paling ga bisa di gendong orang baru non orang asing sama eci aja masih suka rewel banget."

Dalam hati key setuju dengan eci, ia tahu betul kalo ponakannya itu paling ga bisa di gendong sama orang baru.
Key menjadi penasaran siapa tamu maminya itu, perempuan muda? hmmm

Sultan yang menguping pembicaraan itu terdiam, mami bawa tamu dan tamu nya akrab sama Raja. Siapa ya? hatinya bertanya-tanya, sultan tidak jadi masuk ke kamar key. Ia memutuskan untuk langsung ke kamarnya, ia ingin segera mandi dan berganti pakaian.

--

Kinanti dan Zulfikar sudah duduk menempati posisinya di meja makan, di susul oleh Key dan Sultan.

"Tadi kata Eci mami bawa temen?" Key pun membuka obrolan di meja makan.

"Iyaa" jawab Kinanti pendek karena sedang mengunyah udang asam manis di mulutnya.

"Siapa mi?" tanya Key lagi diikuti rasa penasaran Sultan dan Zulfikar menyimak pembicaraan itu.

"Mami kan ga pernah ajak orang makan siang dirumah, kok tumbenan sekarang mi" tambah key lagi.

Papi mendengarnya mengangguk-angguk tanda setuju

"Hmmm... kepo ahh kamu" jawab Kinanti sambil terkekeh, "makannya abisin dulu baru ntar ngobrol" Kinanti mencoba mengalihkan pembicaraan dengan menyuruh Key untuk menghabiskan makanan.

Kinanti masih belum ingin membicarakan Zhiya kepada keluarganya, mungkin nanti.

--

Selesai makan malam keluarga Winata berkumpul di sofa depan tv, Zulfikar sedang mengutak-ngatik saluran tidak jelas apa yang mau di tonton. Kinanti hanya bergelayut manja di lengan suaminya itu, meskipun sudah berumur tapi mereka berdua tetap seperti pasangan muda suka manja-manjaan meski di depan anak-anaknya yang sudah pada besar.

Sedangkan Key sedang asik mengupload foto Raja yang tadi sore ia ambil.

"Maaf bu ini ada lipstick di wastafel kamar mandi" si mbok muncul membawa lip cream merk NYX.

"Punya kamu key?" tanya Kinanti.

Key yang melihat warnanya menggeleng "Bukan punya key mi, key kan ga pake yang cannes"

"punya temen mami kali" tebak Key.

"Mungkin, taro aja di kamar saya mbok" perintah Kinanti.

"Temen yang tadi kesini perempuan mi?"tanya Zulfikar.

"Iya pi" jawab Kinanti.

"Ambar?"
Kinanti hanya menggelengkan kepalanya

"Puspa?"
Lagi Kinanti menggelengkan kepalanya

Zulfikar terdiam mencoba mengingat-ngingat teman-teman istrinya.

"Papi ga kenal, mami juga baru kenal kok belom sebulan"

Papi menaikkan sebelah alisnya "belom sebulan udah diajak makan siang kerumah?"

"Ya emang kenapa daripada mami makan siang sendiri" mami asal bicara "udah deh pi tanya yang lain aja" Kinanti merengut agar suaminya berhenti bertanya.

Zulfikar tidak melanjutkan bertanya walau sebenernya ia sangat penasaran, karena ini sangat berbeda dengan sifat istrinya.

--

BECAUSE THE BABY (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang