Chapter 09

551 49 0
                                    

"SAENGIL CHUKHAHAE, MINJIYAH!"

Park Bom, Lee Chaerin, Park Sandara, bahkan Jiyong dan sahabat-sahabatnya telah berkumpul untuk merayakan ulang tahun Minzy. Cafe Bom ditutup khusus untuk hari ini karena mereka berencana untuk berpesta semalaman disana.

"Gomawoyo, eonnideul, oppadeul! Jinjja gomawoyo, woaaa.. igae mwoya~" Seru Minzy, takjub memandang kue tart lucu dengan beberapa figur mini di atasnya -figur yang sangat menyerupai dirinya.

Choi Seunghyun tertawa kecil mengingat sesuatu, "Neo ara? Bom tidak berhenti mengomel pada pegawai toko sejak kemarin hanya untuk memastikan agar itu benar-benar mirip denganmu."

"Mwoeyo eonni~ jinjja? Kapan kalian menyiapkan ini semua?"

Bom tersenyum lebar, kemudian berjalan menghampiri Bobby dan mengambil sebotol wine yang telah disiapkannya. "Aku sudah mengaturnya sejak beberapa hari yang lalu, dear. Jadi, ayo..kita mulai pestanya!"

Semuanya pun bersorak.

Seungri segera mengambil beberapa gelas di meja bar dan meletakkannya di hadapan mereka semua. "Noona, ayo cepat buka dan tuangkan eoh? Aku sedang ingin minum." Ucapnya.

"Aigoo, arasseo."

----

Mereka semua duduk bersama dan mulai menghabiskan waktu. Bercerita tentang banyak hal, saling menjaili satu dengan yang lain, dan juga saling bermesraan -bagi mereka yang berkencan. Saat itu bahkan belum tengah malam, namun alkohol rupanya telah berhasil menelan kesadaran mereka satu persatu..

Seungri, yang mengaku 'kuat' mengatasi alkoholnya justru tidak dapat bergerak lagi di pangkuan Chaerin, diikuti oleh Daesung dan Minzy yang terlelap di atas karpet dan tidur saling berdekatan.

"Ckckck. Pacarmu itu sungguh luar biasa, Chaerin. Dia 'kuat' sekali." Youngbae menggelengkan kepalanya sembari menenggak segelas mojito.

Chaerin berusaha membuka matanya dengan susah payah, "Kau tau, itu adalah daya tariknya, oppa."

"Daya tarik, my butt." Balas Youngbae lagi, membuat Chaerin meringis.

"Geurigo oppaneun, kau benar-benar membenci alkohol, maji?"

"Eo.. Itu akan mengganggu sekali bila kau sudah menjadi tidak sadarkan diri lalu mulai mengucapkan berbagai kalimat aneh yang akan kau sesali keesokan harinya. Angeurae? Neodo geumanhae.. Wajahmu merah sekali."

Chaerin tersenyum, "Geuraedo..."

"Youngbae.. adalah yang paaaling bijaksana." Kali ini Jiyong menimpali, sembari memijat pelan pelipisnya.

Dara mengangguk.
"Ya, Youngbae saaangat bijaksana."

Namja bermata sipit itu hanya dapat tersenyum pasrah. "Geuman, geuman. Aku tau itu."

Semuanya tertawa. Kemudian Youngbae berdiri dan mengambil mantelnya disisi sofa. "Mian aku tidak bisa lama-lama. Aku harus menemui..Hyorin. Jadi kurasa aku harus pergi."

"Johgetta! Pasti menyenangkan menjadi dirimu yang sudah resmi mengumumkan hubungan kalian,eoh?" Seunghyun tersenyum.

"Geurom, kalian berdua.." Youngbae menunjuk ke arah Jiyong dan Seunghyun. "-juga harus segera mengumumkannya ke public bila semuanya sudah berjalan dengan lancar, araji?"

Jiyong dan Seunghyun saling berpandangan sebelum akhirnya mengacungkan ibu jari mereka.

"Kalkke." Ucap namja bermata sipit itu lagi seraya berjalan menuju pintu keluar.

Jiyong melambaikan tangannya.



Setelah Youngbae berpamitan, mereka semua mengobrol kembali satu dengan lainnya. Terkecuali Seunghyun, yang asik menuangkan lagi wine ke dalam gelasnya dan itu sudah untuk yang ke-8 kali. Namun anehnya, namja itu masih terlihat baik-baik saja.

FATEWhere stories live. Discover now