(2) Are you kidding me Jack?

8K 486 13
                                    

Jessi POV

Mate !!
Mate
Mate...

Eve berteriak kegirangan sehingga membuatku pusing karena sikapnya.

Dimana eve? Dimana.

Aku mengedarkan pandangan ku kesegala arah , mencari dimana sumber dari bau harum yang menjadi candu ku. Tapi pencarianku terhenti saat ada wanita berpakaian minim membawa bendera tanda akan dimulainya balapan. Aku terpaksa mengalihkan perhatianku ke wanita yang sudah bersiap tepat digaris start itu.

Saat wanita sexy itu mengayunkan benderanya keatas , aku buru buru menginjak gas dan melajukan mobilku sesuai rute yang telah ditentukan. Entah mengapa aroma itu masih tercium kuat dihidungku seakan aroma itu seperti mengikutiku.

Dia salah satunya bodoh. Teriak eve gemas seperti menunjukkan bahwa aku memang benar benar bodoh.

Apa maksudmu?

Dia salah satu orang dari ketiga pembalap itu , karena itu kita masih bisa mencium kuat aromanya sampai kesini.

Aku langsung mengedarkan pandangan lagi ke arah 3 mobil yang masih setia dibelakangku , ya aku memimpin. Aku melajukan mobilku lebih cepat lagi saat telah melewati tikungan pertama yang membuat banku berdecit cukup nyaring.

Entah aku yang terlalu gr atau apa tapi ada salah satu mobil yang bisa menyusulku dan sekarang posisinya disampingku, dan aku bersumpah bahwa orang yang mengemudikan mobil itu pasti adalah mate ku.

Aku mencoba mengujinya apa dia memang pantas bersanding denganku yang biasanya disebut dengan ratu balapan ini, aku menaikkan kecepatanku membuatku sedikit terlonjak kebelakang saat dengan buru buru aku menekan gas mobilku. Dan wow , lamborghini gallardo berwarna silver itu tetap bisa menyamaiku bahkan sepertinya tidak ada keinginan untuk menyalip diriku.

Apa dia meremehkanku? Baiklah , mari kita lihat siapa yang lebih berkuasa disini.

Aku menikmati semua ini , ya balapan kali ini tidak seperti balapan balapan sebelumnya yang hanya membuatku menang dengan mudah. Sepertinya aku memang memiliki musuh yang sepadan kali ini. Senyum miring tiba tiba terlukis diwajahku saat membayangkan bahwa pria dibalik kemudi mobil yang saat ini sedang beradu denganku adalah mateku , belahan jiwaku , tapi jangan salah , karena dia adalah mateku bukan berarti aku akan mengalah untuk satu hal ini.

Author POV

Jessi masih mengemudikan mobilnya diatas rata rata , 2 mobil lainnya sudah tertinggal cukup jauh dibelakangnya , hanya mobil berwarna silver metalik itu yang dengan setia mengejarnya dan bisa menyusulnya. Tentu saja Jessi tidak bisa melihat wajah pria itu , mobil mereka sama sama dilapisi kaca hitam yang menghalangi siapapun melihat dari luar. Jessi mendesah kesal karena kaca sialan itu.

Di tikungan terakhir yang cukup besar , Jessi membelokkan mobilnya santai seperti biasa tapi ternyata dia terlalu jauh mamutar , alhasil mobil silver itu bisa mengambil kesempatan diantara celah mobil Jessi dan menyalip, mendahuluinya di tikungan itu.

"Sialan , terlalu jauh" Jessi memaki dirinya sendiri dan mencoba menyusul mobil didepannya.

Eve yang mendengar geraman Jessi hanya terkekeh melihat ulah Jessi yang terlalu kekanakan.

Akhirnya digaris finish , Jessi memukul setirnya karena ini pertama kalinya dia kalah. Tapi entah kenapa dia cukup senang karena kali ini dia bisa mempunyai tujuan untuk mengalahkan mate nya sendiri. Ingin sekali dia keluar dan melihat bagaimana tampang mate yang sudah mengalahkannya itu , tapi sirine polisi membuyarkan semua rencananya.

Jessi memutar mobilnya dan langsung berhambur pergi saat banyak mobil polisi yang mengepung mereka. Inilah salah satu keasyikan dari balapan liar , karena harus menghindari kejaran polisi saat ketahuan.

Jessi bisa saja turun dari mobilnya dan bertukar shift dengan eve dan pergi jauh dengan cepat tapi dia tidak bisa meninggalkan mobilnya begitu saja yang pasti akan disita oleh polisi polisi itu.

Jessi tidak mengetahui bahwa polisi telah memblokade jalan didepannya. Saat dia bisa melihat itu , Jessi mengerem mobilnya dengan cepat sampai membuat bannya berdecit. Jessi melihat kebelakang , melihat apakah ada kesempatan untuk kabur , tapi sepertinya ini memang hari sialnya. Dia telah terkepung oleh polisi.

-----------------------------

Jessi melihat tampang kusut jack yang sedang melihatnya dengan geram. Siapa yang tidak geram , saat tengah malam yang seharusnya waktu yang pas untuk tidur malah harus dihabiskannya untuk datang kekantor polisi membebaskan adiknya dari balik jeruji besi itu .

Setelah penjelasan yang cukup panjang dari polisi dihadapannya dan uang denda yang telah dibayar jack , Jessi dinyatakan bebas. Jessi bisa melihat banyak teman temannya yang juga berada disana sama sepertinya karena mungkin mereka juga tadi tidak bisa meloloskan diri dari kejaran polisi. Tapi Jessi tidak bisa merasakan orang yang sangat ingin ditemuinya sejak sedari tadi.

Sial , jadi dia berhasil lolos. Batin Jessi kepada dirinya sendiri , entah bagaimana dia harus senang atau tidak saat tidak menemukan mate nya di kantor polisi saat itu juga.

Jessi bisa mendengar eve terkekeh karena umpatannya.

Dia lebih hebat darimu , akui saja.

Jessi mendengus mendengar wolf nya yang lebih membela mate nya , mungkin dia akan bertemu lagi suatu saat nanti dengan mate nya itu.

Sekarang fokus Jessi berada disosok didepannya , sosok kakakknya. Jack sedari tadi berjalan terus menuju mobil tanpa mau repot repot melihat Jessi walau sekilas. Jessi tau pasti kakaknya itu sangat marah kepadanya karena harus mengganggu rutinitas malamnya dengan sang luna.

Yah jack memang sudah menemukan matenya, bahkan Keyara (mate jack) tengah hamil besar yang sudah memasuki bulan ke 9 yang bisa dihitung dengan jari jadwal persalinannya nanti.

Mereka memasuki mobil dan jack yang mengemudikannya , jack tetap diam tanpa ingin membuka mulutnya sedikitpun.

"Jack" Jessi mencoba menarik perhatian jack tapi sia sia , jack tidak merespon.

"Jack.." panggilnya lebih keras , dan Jessi tahu bahwa jack sengaja mendiamkannya.

"Jack dengarkan aku , aku mengaku salah oke? Jadi please jangan diamkan aku" jack tetap tidak bergeming.

Jack memang tidak menyukai balapan liar dari dulu , dia merasa seorang wanita seharusnya bersikap anggun dan ramah bukan malah seperti adiknya yang sangt bar bar dan selalu menimbulkan masalah yang membuat kepalanya pusing setiap saat.

"Aku bertemu mateku" Jessi merasakan sakit pada dahinya saat kepalanya membentur dasbor mobil saat jack mengerem mobilnya reflek.
Jack memandang Jessi tajam seakan dia baru mendengar sesuatu yang penting.

"Dan matemu juga ada di dalam balapan liar itu?" tanya jack menuduh sambil menatap Jessi seakan ingin mengulitinya hidup hidup. Bukannya Jessi tidak mau menjawab pertanyaan kakaknya tapi miskipun dia tidak menjawab pasti kakaknnya langsung tahu dari gelagat Jessi yang seperti salah tingkah.

"Sial , ingatkan aku untuk menghajarnya saat nanti aku bertemu dengannya" Jack kembali mengemudikan mobilnya kali ini lebih cepat dari tadi .

"Kau , tidak ada keluar malam. Pergi harus dengan supir itu hanya sampai sebatas jam 5 sore. Aku akan menugaskan warriorku untuk berjaga didekat area kamarmu 24 jam , jangan membantah atau aku akan mengurungmu dalam kamar sepanjang hari" ucap jack tegas tanpa penolakan , belum Jessi mengatasi keterkejutannya saat tadi mendengar jack akan memukul mate nya dan sekarang dia harus dikejutlan lagi dengan hukuman hukuman yang pasti membuat dia stress setengah mati.

------------------------

Hai... aku kembali.
Makasih yang udah vote dan comment , itu suatu kebanggaan untukku.

Menerima saran dan kritik.

-Marcella-

I'm Yours My AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang