Chapter 2

3.7K 143 9
                                    

..

Salsa baru saja tiba di sekolahnya. Pagi ini ia di antar oleh Doni ke sekolahnya. Sebagai mantan yang baik, Doni sengaja mengantar Salsa ke sekolah pagi ini. Terhitung sudah dua hari ia tidak mengantar kekasihnya, Salsa. Ke sekolah.

Ralat..

Bukan mantan, melainkan Kekasih. Benar saja ucapan Nita kepada Salsa dua hari lalu, yang mengatakan bahwa Salsa akan balikan dengan Doni sebagai pasangan kekasih. Sudah terbukti, malam itu Doni menghubungi Salsa lebih dulu. Bagus saja Doni punya seribu cara untuk meluluhkan kekasihnya itu.

"Entar aku jemput ya bey" Ujar Doni terhadap Salsa.

"Tapi aku pulang sore hari ini, ada eskul."

"Gapapa, entar aku jemput. Kalo kamu udah selesai eskulnya sms aku yah".

"Okeh, yaudah sana gausah lama-lama disini". Ucap Salsa menyuruh Doni untuk segera pergi.

"Kan kangen bey, tenang. Aku setia sama kamu." jelas Doni dengan kedipan matanya.

Melihat perlakuan kekasihnya yang menggelikan bagi Salsa, Salsa langsung menoyor kepala Doni dengan penuh perasaan. Bukan toyoran yang biasanya ia berikan terhadap Nita.

"Gausah gombal, udah sana ih nanti kamu telat."

"Iya iya, bawel banget sih."

"Gausah bolos, dan gausah lo ikut tawuran lagi."

"Iya bey iya astaga, yaudah aku berangkat yah. Byeee."

Doni pergi meninggalkan Salsa di depan Gerbang sekolahnya. Salsa memang berbeda sekolah dengan Doni. Doni bersekolah di SMK Bunga Bangsa. Usia mereka terpaut satu tahun, lebih tua Doni dibanding Salsa.

Awal perkenalan mereka terjalin saat Salsa menghadiri tournament di sekolah Doni, saat ia masih duduk di kelas Sepuluh. Yang pada saat itu tim futsal sekolahnya ikut serta dalam tournament tersebut. Dari situ tumbuh rasa suka yang berganti menjadi cinta seiring berjalannya waktu hingga berganti menjadi saling menyayangi satu sama lain.

Doni, pria tampan yang mempunyai postur tubuh yang tinggi. Hidung yang mancung serta kulit sawo matang dan ada satu lesung pipi di pipi kanannya. Manis. Mungkin itu alasan Salsa tertarik dengan Doni awalnya.

*

Jam pelajaran kedua sedang berlangsung di kelas XI-IPA 2. Pelajaran yang seakan-akan ingin membunuh dua nyawa sekaligus. Nyawa Salsa dan juga nyawa Nita.

Kedua cewek ini memang tidak begitu menyukai pelajaran Eksak seperti ini. Lebih baik gue disuruh ngerangkum daripada ngitung kaya gini. Ngitung mantan aja gue pake kalkulator. Itu ucapan keramat yang selalu Nita keluarkan saat dirinya harus berhadapan dengan rumus yang awalnya secuil. Namun, jika dijabarkan akan terlihat siapa yang menipu. Guru atau bahkan muridnya?

"Tuh gue udah selesai." ucap Salsa yang menyodorkan bukunya kepada Nita.

"Sal? Serius?? Sejak kapan lo paham Fisika??." tanya Nita taka percaya bahwa Salsa bisa mengerjakan tugas yang diberikan Bu Anee.

Perfect Partner [Completed]Where stories live. Discover now