B.I : Boy Friend

22.8K 1.2K 20
                                    

Hari ini dia menjemputmu dengan wajah yang sama seperti kemarin, muka datar dan aura kehitaman yang melihatnya akan berjalan menjauh,

"Ayo" ucapmu saat selesai merapikan bukumu

Tanpa ucapan selamat pagi dia berjalan mendahuluimu, dengan tangan yang dimasukan kedalam saku jacket.

"Ada apa sih, BI?" Tanyamu memperhatikannya yang fokus menyetir mobil

"Tak ada apa-apa?" Bahkan nada dia menjawab dapat membuat siapapun yang mendengar merasa terintimidasi

"Bohong" ucapmu mengenggam tangannya, dia memarkirkan mobilnya dan berkata dengan sarkastik

"Sudah sampai, turun" perintahnya

Kau menghela nafas, beradu mulut dengan B.I akan nihil hasilnya.

Dia berjalan melewatimu, tanpa menoleh sedikitpun.

Saat jam istirahat kau berbincang dengan beberapa temanmu.

"Kau sedang berantem dengan hanbin?" Tanya salah satu temanmu, dan kau menggeleng

"Entahlah, kalau dia seperti ini biasanya dia cemburu, tapi karena apa aku tidak tahu" ucapmu

"Kau coba pikir-pikir apa kau pernah dekat-dekat dengan laki-laki?" Kau berpikir keras dan ketemu, ternyata kau pernah belajar bersama dengan seorang teman lelakimu, dia anak yang cerdas kau belajar bersama dengannya sampai lupa memberi kabar pada B.I. bukan berarti B.I tidak cerdas hanya saja kau tahu ia sedang sibuk dengan urusannya di osis.

"Omaigat" kau menepuk dahimu, dan berlari menuju kelas B.I ternyata dia sedang berbincang dengan teman-temannya

"Dia belum bicara padamu?" Tanya bobby

"Belum, biarkan sajalah" terlihat sangat kesal.

Kau menghampirinya dan menarik tangannya

"Maaf, tapi aku ada urusan dengan orang ini" ucapmu membawa B.I menjauh dari sana

Kalian ada ditaman, kau terus memperhatikan B.I hingga dia risih dan memulai percakapan

"Ada apa denganmu?!" Tanyanya kesal

"Kau marah padaku?" Tanyamu

"Jangan tanya yang tidak-tidak"

"Bin-ah, aku ingin menjelaskan sesuatu" ucapmu

"Bicara saja" aura memerintah

"Waktu 2 hari lalu aku tidak membalas telponmu, karena aku sedang belajar--"

"Dengan laki-laki?" Ucapnya tajam, dia marah sekarang. Kau tersenyum

"Iya, dia Ahn Jaehyun *ceritanya ya* kau tahu aku akan olimpiade, jadi aku minta ia membantuku" jelasmu sabar

"Memang aku tidak bisa bantu?" Tanyanya, mempererat pegangan tanganmu

"Bisa, tapi akuntahu osis sibuk dengan acara kelulusan nanti kan?" B.I terlihat berpikir

"Tapi aku bisa membantumu, kau tinggal bilang saja" ucapnya, kau tersenyum

"Maafkan aku, karena tidak bilang tentang ini padamu. Mau memaafkanku?" Dia memutar bola matanya malas

"Aku membencimu, apalagi saat kau mengabaikan telponku. Kau dengar kau milikku aku tidak suka diabaikan" kau mengangguk

"Baiklah aku mengerti. kalau begitu kau boleh mengabaikanku, anggap saja hukuman untukku" ucapmu, Hanbin menggeleng

"Aku tak akan memberikan hukuman yang tidak memberikan keuntungan untukku"

"Lalu?" Tanyamu

Dia mencium sudut bibirmu, dan menahan tengkukmu. Kau menahan dada B.I agar tidak jatuh kebelakang. dia melepaskan tautan kalian, lalu menatapmu dengan smirk

"Bukankah hukuman yang seperti ini lebih menguntungkanku?" Tanyanya

Lalu mulai menciummu kembali.

Kau geleng-geleng dalam hati, memang sulit punya pacar kejam sepertinya

-the end-

iKON ImagineWhere stories live. Discover now