Archangel Alley : Ritual part. 2

222 28 3
                                    

"Tidak ada yang perlu diperhatikan, kecuali rasa panas di sekitar tempat itu." -Legenda Yellow Bellow

Ini kejutan. Caspian bersumpah dia akan melakukan apa saja agar dapat membawa Carrie kembali.

Gabriel, Ivy dan sebuah buku. Dia terperangah melihat tubuh yang dua kali lebih besar darinya itu. Gabriel memang lebih besar darinya dengan sayap kuningnya yang melengkung di bagian punggung. Semuanya bersinar sama sepertinya malam itu, masih nampak Halo mereka di atas kepala. Itulah mengapa mereka agak takut untuk turun ke bumi, sebagaimana berhasilnya menutupi identitas aslinya, tapi Halo itu akan tetap nampak meski samar jika memang benar-benar diperhatikan. Namun Caspian tidak memilikinya karena dia bukan bangsa langit yang memang berhak memilik Halo seperti itu.

"Apa yang akan kita lakukan?" Tanya Force kebingungan.

"Tunggulah sebentar lagi, ada yang ingin datang."

Benar sekali, tepat ketika Gabriel selesai mengucapkannya. Rasa panas di sekeliling mereka kini mulai terasa membakar kulit. Awalnya timbul bunyi yang terdengar seperti dengingan kuat di telinga, kemudian cahaya itu muncul di antara Gabriel dan Force seperti tiang besar putih yang menghubungkan langit dan bumi. Dengan adanya angin seseorang turun dari sana perlahan dengan sayap lebarnya, di setiap ujung sayapnya memiliki warna kuning terang yang menunjukkan perbedaannya dengan yang lain. Michael turun bersama pedangnya, yang selama ini belum pernah di lihat Caspian. Caspian bukan belum bertemu dengannya hingga menampakkan ekspresi takjubnya akan  Michael, dia hanya belum pernah berada sedekat itu dengan ketua malaikat. Kedudukan Michael adalah yang tertinggi, dia adalah kakak dari Gabriel dimana nantinya akan terbagi lagi menjadi beberapa malaikat yang akan di utus untuk bertugas menjaga bumi.

Apa kau pernah membayangkan bagaimana bumi tanpa adanya seorang malaikat di sekitarnya? Bahkan yang sering menyelamatkanmu dari maut sedang berkeliaran di sekitar bumi, hanya saja orang tidak pernah memperhatikannya lebih dekat. Mereka menyamar seperti yang di lakukan Caspian, mereka selalu berada di ribuan publik dan semua orang percaya akan adanya malaikat.

"Kakakku. Ku mohon bantuanmu," suara itu lebih halus dari yang sebelumnya.

"Aku mencium bau belerang di sekitar sini." Kembali suara Force mengalihkan pandangan semua yang ada di sana. Termasuk Michael yang tersenyum sangat lebar.

Oh, jika Carrie bisa bertemu Michael, ku yakinkan dia tidak akan mendeskripsikan betapa tampannya seorang malaikat yang bernama Michael. Batin Caspian.

Bahkan seperti itu saja, cahaya Michael dan pedangnya yang kebiruan membuat mata tidak ingin memandang hal lain kecuali menikmati dirinya, bukan dalam maksud yang lain.

Ketika Ivy dan Gabriel berjalan ke arah di mana Force mencium bau belerang itu dan dia merasakan panas yang luar biasa dari tempat-tempat yang lain. Ivy, Gabriel serta Force saling berpandangan dan lalu tersenyum. Gabriel kembali berjalan mendekati Michael, memberi isyarat dengan senyuman.

"Aku sudah diutus untuk hal ini," ujar Michael. "Sebenarnya aku bisa saja melakukannya sendiri, tapi ku serahkan kalian melakukannya."

Bukan hanya terkesan seperti ketua dewa olympus di film-film, tapi nampak seperti itulah Michael kelihatan. Tegap kekar dengan dada bidang yang nampak dari balik setelan linen putihnya, rambut hitam kaku di atas kepala dan bulu mata yang lentik. Bibirnya merah dan merekah sedikit seperti mawar dan hidungnya yang lebih mirip paruh burung menambah kesan Michael benar-benar sangat berbeda dengan manusia normal di sana. Caspian mengklaimnya sebagai dewa di olympus atau bahkan dia seperti raja di film-film kerajaan Barat, padahal Michael lebih mulia dari keduanya. Caspian merasa otaknya sudah bertindak kurang ajar, hampir saja dia ingin meninju hidungnya hingga berdarah.

Archangel AlleyWhere stories live. Discover now