Archangel Alley : Sebuah Suara

435 48 2
                                    

"Tarian indah, nada yang berirama dan suaranya yang merdu dengan percikan-percikan api kecil menyengat didalamnya." -Legenda Yellow Bellow.

Yellow Bellow bukan kota yang mengagumkan sebelumnya, sungai yang dialiri air yang bersih hanyalah sumber alam yang menakjubkan. Carrie tiba-tiba merasa rindu akan aliran airnya yang tenang, setenang burung yang menukik pelan diatas kepalanya karena Carrie sedang dalam perjalanan menuju perpustakaan. Sungainya sebenarnya tidak jauh jika dia ingin melihatnya, tapi waktu yang diperlukan untuk kesana tidak tepat. Dia akan ujian, jika terjadi sesuatu disana, dia tidak akan bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, apalagi dia harus melewati perawatan, itupun jika hanya kecelakan, bagaimana jika dia tiba-tiba terseret arus dan tidak akan pernah kembali lagi? Itu lebih buruk.

Dia sudah sampai di perpustakaan Dallancie's milik Mr. Prescott. Dia mondar-mandir tanpa benar-benar mencari buku yang sebelumnya ingin dia cari untuk menyelesaikan PR sejarahnya. Di sisi lainnya,  Mr. Prescott sedang berdiri dibalik konter dan memperhatikan Carrie sedang gelisah, dia ingin bertanya mengapa anak itu bersikap tidak seperti biasanya tapi dia kembali menutup mulutnya. Padahal Carrie gelisah bukan karena yang lain, itu karena dia menunggu kedatangan Caspian yang tidak muncul-muncul.

"Backyard Multiple," suara Mr. Prescott menggantung diudara.

Carrie mengangkat kepalanya dari buku untuk melihat Mr. Prescott yang mengusiknya. Keramaian memang sudah biasa baginya, tapi kali ini suara Mr. Prescott yang tegas namun berat terdengar mengaum di telinganya, mengganggu sistem kerja telinganya.

Dia hanya menatap lelaki tinggi itu dengan jengkel, jika dia sudah bertemu Caspian dia tidak akan sejengkel ini saat berada di Dallancie's. Tiba-tiba mata Carrie terbawa ke sekelilingnya, menemukan design yang dia pikir awalnya akan berubah, ternyata hanya polesan cat yang digantikan agak lebih modern mengikuti jaman, serta buku-buku dirak mulai penuh dan bisa dihitung jumlah rak yang kosong.

Carrie tidak sengaja mengambil buku itu, hanya untuk selingannya saja menunggu Caspian. Jadi karena tidak menemukan jawaban yang tepat untuk di pendengarkan ke Mr. Prescott, dia hanya membiarkan Mr. Prescott disana dan mulai bergerak maju ke tangga, melangkahi anak-anak tangga dengan perasaan murung.

"Sudah tiba ya? Kenapa tidak bilang?"

"TIDAK BISAKAH KAU TIDAK SEPERTI HANTU BEGITU?!" Carrie menarik nafas dalam, seolah berbicara ditekan seperti itu membuat oksigen yang akan masuk terhalang dan terjebak di kerongkongannya.

Caspian menyisir rambutnya dengan gaya aktor yang dibuat-buat menggunakan jemarinya, tidak merasa bersalah sama sekali. Padahal dia hampir saja membuat anak orang akan mati.

"Kita disana saja ya," tundingnya ke ruangan sebelah kanan. "Disini terlalu ramai. Aku lebih suka tenang."

Kemudian keduanya berjalan beriringan menuju ruangan, mereka lalu duduk dibangku eksklusif setiba disana. Bukan, mereka bukan tamu kehormatan melainkan bangku itu digunakan untuk orang-orang yang lebih suka ketenangan yang seharusnya diberlakukan diruang-ruang lainnya.

Carrie menghempaskan tubuhnya dan menyadarkan diri ke sandaran bangku yang berlengan. Harum ruangan itu seolah menghilangkan ruangan kosong dalam otaknya yang mulai bekerja dengan mulus kembali. Jantung Carrie berdegup ketika Caspian memilih duduk disampingnya, tak ada bilah kayu yang menghadang mereka kecuali jika Caspian tidak merapatkan dirinya ke Carrie.

"Mengenai apa?" Ujar Caspian dalam situasi yang ganjil bagi Carrie.

Carrie mengerutkan dahinya, "Ada apa denganmu?" Kepalanya maju sedikit.

"Maksudmu?" Wajah Caspian selugu tokoh kartun yang ditonton Carrie tadi sore.

"Lupakan. Ku rasa ini kencan yang aneh Case." Carrie memitar bola matanya.

Archangel AlleyWhere stories live. Discover now