Archangel Alley

Archangel Alley : Kecelakaan Brightway

"..Itu karena mereka sudah berhasil memanggilnya, mereka menyelamatkannya dari api-api yang membara dari pusat bumi." -Legenda Yellow Bellow.

Karena menunggu Caspian yang tidak kunjung muncul dengan tasnya dari balik pintu kasa Brightway, Carrie berdiri didepan konter hanya untuk menemani Bob yang terlihat lelah sekali sore itu. Suara deruan mobil berhenti didepan Brightway, itu mobil patroli deputi sheriff. Dia sangat mengenal deruannya karena mobil itu sudah teramat tua sekali sehingga dia mudah untuk menebaknya.

Dengan gaya yang berwibawa dia masuk ke dalam toko. Deputi memanggil Bob untuk memesan sesuatu yang tidak bisa didengar Carrie, lalu Bob menoleh ke arahnya menenglengkan kepala polos.

Deputi sheriff sedang duduk di kursi dengan meja bundar, dia menyesap kopinya dan memakan roti selai rasa raspberry nya. Dengan sangat tak sabaran dia mengunyah roti itu hingga suara gesekan antara roti yang belum halus dengan daging kerongkongannya terdengar sampai ke konter. Carrie bergidik di tempatnya.

Bob dan Carie akhirnya menghampiri deputi sheriff, karena kelihatan nampak kesusahan dan punya masalah yang berat maka Bob dengan senang hati menjadi pendengar ceritanya.

"Entahlah Bob, kami sudah tahu siapa pelakunya tetapi kami tidak pernah berhasil menangkapnya." Carrie menangkap kalimat yang baginya ganjil. Seharusnya seorang sheriff sudah terbiasa dengan ancaman ataupun segala cara pelarian pelaku, tapi kenapa yang satu ini kelihatan sulit sekali.

Dia langsung teringat yang disebutkan Caspian malam itu, ternyata berita itu baru sampai padanya hari ini. Dia pikir anak itu hanya suka membuat berita-berita konyol untuk sekadar menakut-nakutinya saja. Ternyata malam itu, segala sikapnya adalah sungguhan.

"Kami bahkan menemukan Prescott membelalak dengan simbol metafisika di tangannya. Seolah kulitnya dijejalkan dengan besi panas hingga membekas seperti itu. Aku berasumsi bahwa si pelaku menangkap orang-orang yang tidak bersalah untuk melakukan ritual. Karena seorang saksi sempat melihat pelaku berbaju hitam bertudung, masih di sana sebelum Prescott benar-benar berhenti berteriak." Bahu sheriff merosot seolah dia melihat sendiri kejadian malam itu.

Mendengar cerita sheriff, Carrie bergidik ngeri, sekali lagi tapi kali ini disusul dengan merinding yang aneh. Padahal malam itu, dia baru saja bertemu Mr. Prescott hingga dia merasa jengkel pada bapak tua tersebut. Dia masih tidak percaya Mr. Prescott pergi secepat angin menyibakkan rambutnya. Sesekali Bob memegang tangan Carrie yang sudah ketakutan.

Disudut lain toko, banyak orang bercerita mengenai kebaikan Mr. Prescott, tentang keramahannya dan sikap-sikap baik lainnya namun hanya terdengar sekilas saja. Carrie tidak yakin Mr. Prescott bunuh diri atau melakukan ritual semacam itu, apalagi sampai-sampai mengorbankan dirinya dengan mencetakkan simbol metafisika pada kulitnya yang sudah keriput seperti itu. Otaknya nyaris jungkar balik didalam tengkorak kepalanya membayangkan mata Mr. Prescott yang membelalak besar dan suara teriakkannya yang menggema didalam kepala Carrie. Dengan sedikit keraguan Carrie memberanikan diri bertanya.

"Bagaimana saksi bisa tahu si baju hitam adalah pelaku? Siapa sangka jika orang itu tidak sengaja lewat dan melihat kejadian itu. Lalu, saksi baru datang dan berasumsi bahwa si baju hitam pelakunya." Dia terdiam cukup lama, menyadari itu bukanlah pertanyaan.

"Aku juga berfikir begitu sebelumnya, nak. Tapi aku yakin Mr. Prescott tidak akan melakukan hal itu pada dirinya sendiri seperti itu meski dia menyukai hal-hal gaib." Sheriff meneguk tehnya santai lalu menyandarkan dirinya di penyandaran kursi.

Ada benarnya perkataan sheriff, persis dengan apa yang diduganya sebelumnya.

Paras sheriff menghilang begitu dia mengerutkan dahinya dan menekan jemarinya ke kulit dahinya yang berkerut. Hembusan nafas frustrasi terdengar menggantung diudara, membentuk spiral dan mengelilingi ruangan. Ketegangannya berubah menjadi depresi.