the past

37.5K 885 17
                                    

SEGINI DULU YAH...
MAAF BARU MUNCUL ._.
KALO GAK SUKA LEWAT AJA.
JANGAN LUPAN VOMENT.

HAPPY READING, MY LOVELY READERS. :*

********************************

Author pov.

Semua berjalan dengan lancar dan meriah dikala sang pengantin merasakan kebahagian di hari mereka ini begitupun dengan semua orang yang turut hadir meramaikan suasana acara resepsi pernikahan mereka. Terlihat sang pengantin perempuan sedang duduk dimeja tamu dengan wajah lelahnya, sedangkan sang pengantin pria sedang berbincang dengan salah satu perempuan yang sedari tadi selalu memerhatikan dave ketika acara baru dimulai hingga saat ini.

Acara resepsi sudah usai dari sejam yang lalu dan sekarang hanya menyisakan keluarga besar dari sepasang pengantin tersebut. Tampak wajah lelah sang pengantin yang sedang mengurutkan kakinya yang terasa pegal akibat high heels  yang terkutuk itu, sungguh tak menyangka apa yang dipikirkan oleh bernice, ia kira hanya sedikit yang hadir diacara resepsinya ini namun ternyata pikiran bernice salah ketika mengetahui banyak sekali tamu undangan yang hadir.

Bernice masih setia menguruti kakinya sambil menggerutu memaki sang sepatu yang membuatnya menjadi seperti ini, hingga akhirnya ia menegakkan tubuhnya dan matanya tanpa sengaja melihat dave yang sedang berbincang dengan perempuan disalah satu meja tamu. Dalam hatinya ia merasa iri kepada sang perempuan itu karna pasalnya dia tahu bahwa sang perempuan itu pasti mantan pacarnya dave, apalagi perempuan itu cantik,anggun,dan juga tinggi. Beruntung sekali perempuan itu dapat merasakan cinta dari dave dan kasih sayang dave padanya, pasti mereka dulunya sangat bahagia. Apakah aku bisa mendapatkan cinta dave yang diberikan olehnya sama seperti perempuan itu?. Batinnya sedih.

Sedangkan dave yang terlibat obrolan yang dimulai oleh sang perempuan itu pun lupa bahwa ia melupakan seseorang yang saat ini butuh perhatiannya, sekarang ini dave hanya tertuju kepada lawan bicaranya ini. "Lalu sekarang bagaimana dengan penyakitmu? Sudah di oprasi?" Ucap dave dengan serius.

"Sudah lama kali,dave. Oh iya, bagaimana kamu bisa bertemu dengannya?" Ucap sang perempuan dengan penasaran. Pasalnya dia memang tidak mengerti dengan dave yang tiba-tiba sekarang sudah melupakan dirinya.

"Hanya pertemuan pada umumnya, lalu akhirnya tuhan mentakdirkan kami sebagai sepasang suami-istri" ucap dave dengan tersenyum. Entah kenapa mendengar pekataan dave seperti itu membuat sang perempuan marah dan panas hatinya, tak pernah sebelumnya dia melihat sebahagia ini.

"Lalu kamu ingin tinggal dimana setelah ini?" Jujur sebenarnya dalam hati sang perempuan ini ingin sekali dia mengetahui keberadaan dave setelah menikah agar dia bisa terus dekat bersama dave.

Sekarang kamu nikah sama yang lain selain aku dave. Tapi jangan harap kamu bisa lepas dari aku. Batin sang perempuan.

"Kamu tidak perlu tau karna memang kita kan sudah bukan siapa-siapa lagi. Kita hanya sebatas teman jika kamu ingin bertemu mungkin bisa dilain tempat sekalian aku memperkenalkan istriku" ujar dave dengan nada ketegasan. Dave tau apa yang ada difikiran sang perempuan didepannya ini.

Kau tidak bisa berbuat apa-apa lagi seperti yang kau lakukan dulu pada.... ah sudahlah aku tidak usah mengenangnya. Batinnya.

Sedangkan bernice masih setia memandangi adegan yang berada didepannya yang dihalangi beberapa meja tamu yang lain. Ingin rasanya bernice berlari ke arah sang suaminya itu namun dia hanya bisa mematung ditempatnya, seolah-olah semua syarafnya mati. Asik memandangin yang berada didepannya tiba-tiba seorang laki-laki menghampiri bernice dari belakang dan memukul pundak bernice pelan.

"Hey!!! Bernice. Do you remember me?" Tanya sang lelaki dihadapan bernice. Bernice menatap dan mengalihkan pandangan kepada sang lelaki dihadapannya kini, ia mengerutkan dahinya sedikit untuk mengingat wajah sang pria ini.

marriage in 20 years old [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang