Part 15

13.3K 1.1K 16
                                    

Minyoung menggeliatkan tubuhnya sembari melengguh pelan. Rasa pusing masih hinggap di kepalanya, membuat keningnya berkerut saat pandangannya buram sekedar untuk melihat dimana ia sekarang. Setelah beberapa menit, pandangannya kembali normal hingga ia kebingungan sendiri dengan tempat yang sama sekali tidak ia ketahui namun ada beberapa foto dirinya yang terpasang di meja dan dinding. Minyoung semakin kebingungan sampai ia dibuat terkejut karena seseorang tiba tiba masuk ke dalam kamar yang ia tempati sekarang dan orang itu adalah ibunya sendiri yang memasang senyum anggunnya.

"Ibu?" ia masih dalam keterkejutan karena hadirnya ibu nya yang sudah lama tidak ia lihat lagi entah sudah berapa lama, ia sama sekali tidak mengingatnya lagi. Ibunya berjalan menghampiri dirinya dan meletakkan nampan berisi makanan dan minuman diatas meja sebelum tangannya mengelus puncak kepala Minyoung lembut.

"Sudah sadar hm?"

"Eh?" Minyoung menaikkan sebelah alisnya merasa agak curiga dengan kejadian yang baru saja menimpanya. Ini tentu saja aneh, ia tidak diculik dan menjadi tawanan oleh para penjahat yang hendak menjualnya ataupun ingin membunuhnya melainkan ia malah berada yang ia yakini ini adalah rumahnya sendiri. Dalam hati nya tentu ia bertanya tanya sendiri kenapa ibunya melakukan hal seperti itu kepada anaknya sendiri. Bertemu biasa bukankah sudah cukup tanpa harus ada hal yang konyol seperti ini.

"Kau tahu jika ibu tidak melakukan ini kau pasti tetap tidak mau bertemu denganku jika hanya mengandalkan bertemu saja," nyonya park menjelaskan seolah mengerti apa yang sedang anaknya pikirkan. Lagipula siapa yang tidak merindukan anak nya yang sudah menghilang dalam waktu yang lama dan parahnya tidak mau bertemu karena takut akan di jodohkan lagi. Entah apa yang sebenarnya dipikirkan anaknya itu sampai bisa melakukan hal senekat itu sampai membuatnya pusing hanya karena memikirkan Minyoung.

Minyoung mengalihkan wajahnya ke arah lain sembari bersedekap. Merasa kesal dengan ibunya ini. "Sudah kuduga. Astaga ibu, ibu tahu ini terlalu berlebihan hanya untuk sekedar bertemu denganku. Aku khawatir dengan Baekhyun jika ia mencariku-"

"Baekhyun? siapa Baekhyun?" ibunya memotong ucapannya dengan pandangan menelisik penuh curiga.

"Dia- dia suamiku." jawabnya setengah gugup.

Nyonya park menatap Minyoung dengan tidak percaya. Ibu manapun pasti akan terkejut jika mengetahui hal ini tentunya, mendengar secara langsung jika anak semata wayangnya ternyata sudah menikah tanpa ia ketahui sedikitpun. Diam diam nyonya park meruntuki para anak buahnya yang tidak memberikannya info sepenting ini.

"Suamimu? sejak kapan kalian menikah?" tanya ibunya dengan nada menuntut dan pandangan tajam. Minyoung membuang nafasnya kasar sebelum mengangkat kepalanya untuk menatap ibunya.

"Kami baru saja menikah 3 hari yang lalu," Minyoung menjawab singkat.

"Kalau begitu kau harus cepat cepat memberikan ibumu ini cucu nak!!" seru nyonya park dengan sangat semangat yang membuat Minyoung terkejut dibuatnya. Cucu katanya?

"Hah cucu!?"

...

"Aku pulang!" Minyoung melangkahkan kakinya ke dalam rumah yang nampak sepi dan sunyi. Ia tidak mendapati tanda tanda ada Baekhyun di rumah.

Setelah melepaskan sepatunya dan mengganti dengan sendal rumah, Minyoung kembali memanggil nama Baekhyun namun masih tidak ada yang menjawabnya sampai ia mengulanginya beberapa kali.

Suara pintu yang terbuka membuat Minyoung mau tidak mau menolehkan kepalanya ke sumber suara. Matanya dapat menangkap keberadaan Baekhyun yang terlihat baru saja pergi dari minimarket terbukti dengan kedua tangan memegang kedua plastik berukuran sedang yang Minyoung pastikan hanya berisi makanan ringan dan minuman kaleng untuk mengemil jika ada siaran sepak bola dimalam hari.

"Habis dari minimarket ya?" Minyoung berlari lari kecil menghampiri Baekhyun yang sedikit kesusahan melepaskan sepatunya.

"Habis dari mana kau?" ucap Baekhyun dingin dan datar. Sama sekali tidak bersahabat untuk suasana disekeliling mereka saat ini. Minyoung menegak ludahnya kasar saat ia merasa gugup dan bersalah tentunya. Ia juga meruntuki diri sendiri kenapa tadi ia tidak memberi tahu Baekhyun dengan mengirimkannya pesan. Pasti Baekhyun tidak akan marah seperti sekarang yang terlihat jauh lebih menyeramkan. Berbanding terbalik saat ia jahil dengan segala tingkah konyolnya. Benar benar menyeramkan. Sampai Minyoung bahkan merasakan ada hawa hawa tidak enak di dekatnya.

Minyoung menundukkan kepalanya, "Maafkan aku. Aku tadi berada di rumah temanku dulu-" Baiklah, biarkanlah ia berbohong pada Baekhyun kali ini. Ia tentu tidak mungkin mengatakan jika ia baru saja diculik oleh ibunya sendiri bukan?

Baekhyun masih menatapnya dengan tajam dan kini dengan kaki yang mengetuk ngetuk lantai kayu yang tengah ia pijak. Menunggu kejelasan Minyoung serinci rincinya.

"Ka-karena temanku menelponku dan bilang ia dalam masalah besar aku pun pergi kesana tanpa memikirkanmu yang masih membeli minuman. Aku minta maaf karena kesalahanku hari ini. Aku benar benar lupa untuk memberi tahu padamu jika aku pergi duluan."

Baekhyun menghela nafasnya panjang setelah mendengarkan penjelasan bohong dari Minyoung yang ia percayai.

"Apa kau tidak tahu betapa khawatirnya aku mencarimu kemana mana eo? hampir 3 jam aku mengelilingi tempat itu sampai badanku rasanya pegal semua."

"Maafkan aku." ujar gadis itu penuh rasa bersalah karena telah membuat Baekhyun khawatir dan lelah. Tapi- hey! ini bukan keseluruhan kesalahannya, ibunya lah yang membuat kejadian seperti ini. Ia sendiri hanya jadi korban penculikan konyol dari ibunya.

Baekhyun menyugar rambutnya kebelakang secara asal asalan lalu menatap wajah Minyoung lagi. "Sudahlah, lupakan saja. Hanya saja kau harus dihukum karena hal ini." ucap Baekhyun final yang membuat Minyoung membulatkan matanya terkejut hendak protes dengan keputusan Baekhyun yang tiba tiba ingin menghukumnya.

"Maksudmu?"

"Ya, kau tahu Minyoung sayang karena kau tidak ada dan aku juga sibuk mencari dirimu tadi rumah ini belum dibersihkan sama sekali. Jadi tugasmu sekarang bersih bersih rumah mengerti. Silahkan dilaksanakan dengan baik, istriku."

Baekhyun mengusap kepalaku sebelum meninggalkanku sendirian di depan pintu yang masih mematung.

Apa katanya bersih bersih rumah dimalam hari? yang benar saja!

Marriage Contract Where stories live. Discover now