Part 6

20.1K 1.6K 63
                                    

Disepanjang perjalanan Minyoung dan Baekhyun hanya diam. Didalam mobil hanya terdengar iringan musik yang sengaja Baekhyun putar untuk mengusir kesunyian.

Ayo GG! yeah yeah! sijakhae bolkka

Minyoung yang tadinya menatap cendela disampingnya sontak menolehkan kepalanya ketika mendengar lantunan lagu yang dinyanyikan oleh Girls Generation atau SNSD itu.
Minyoung kemudian berpaling menatap Baekhyun dengan tatapan yang sulit diartikan.
Baekhyun yang sadar sedang dilihati itu segera tersenyum miring sambil terus menatap kedepan.

"Aku tahu aku tampan. Sampai sampai kau menatapiku seperti itu." katanya dengan percaya diri. Minyoung tertawa sampai sampai ia memukul mukul dashboard mobil. Baekhyun mengeryitkan keningnya bingung. Berpikir apakah orang itu gila atau overdosis obat.

"Kau belum minum obat ya? tertawa pada hal yang tidak lucu. menyedihkan." Baekhyun menggeleng gelengkan kepalanya sambil berdecak pelan.

"Yang menyedihkan kau kali. percaya diri sekali kau bilang dirimu tampan." balas Minyoung tidak mau kalah. Kini Minyoung menyilangkan tangannya didada sambil tersenyum meremehkan.

"Cih, bilang saja kau malu."

"Lebih baik aku memuji tikus daripada memuji dirimu."

"Bagaimana kau bisa membandingkan diriku dengan tikus menjijikkan seperti itu?"

"Bisa saja, kenapa tidak? dia lebih menggemaskan daripada dirimu."

"Dasar kau ini,"

i got a boy meotjin
i got a boy chakkan
i got a boy handsome boy ne mameun dagaga jeoggan

"Kau suka SNSD?" tanya Minyoung melepaskan keheningan diantara mereka. Baekhyun mengangguk mengiyakan.

"Disana aku menyukai Taeyeon Nunna. Dia sangat cantik tidak seperti dirimu."

Saat awal Baekhyun mengucapkannya dengan senang namun diakhir kalimat ia mengucapkannya dengan datar. Mengejek gadis disampingnya dengan sangat jelas.
Minyoung menatap Baekhyun dengan sebal lalu segera mematikan lagu itu.

"Yak yak apa yang kau lakukan?! kenapa kau matikan?" pekik Baekhyun. Minyoung mengedikkan bahunya acuh lalu bermain ponselnya tanpa memperdulikan Baekhyun yang tengah menatapnya kesal.

Mobil sport itu berhenti ditepi jalan. Baekhyun melirik Minyoung yang masih senantiasa bermain ponsel sampai tidak menyadari bahwa mobil yang ia tumpangi sudah berhenti.

"Turun." kata Baekhyun menatap Minyoung.

"Eh?" Minyoung menolehkan kepalanya menatap Baekhyun bingung setelah sadar jika Baekhyun tengah berucap pada dirinya.

"Kubilang turun." Baekhyun mengulanginya lagi. Tanpa Baekhyun duga gadis itu malah menatapnya dengan mata yang membulat karena terkejut. Mulutnya ikut menganga cukup lebar hingga Baekhyun pun mengatupkannya lagi dengan tangannya.

"Ya Bacon?! kau gila meninggalkanku disini sendirian?! kau marah gara gara aku mematikan lagunya tadi? baiklah baiklah aku minta maaf. Tapi, kumohon jangan tinggalkan aku disini! kau tega meninggalkan gadis seperti aku disini? "

Minyoung berucap sambil mengatupkan kedua tangannya didagu ditambah dengan puppy eyesnya yang membuat Baekhyun salah tingkah sendiri.
Cepat cepat Baekhyun menepisnya lalu memasang wajah poker facenya.

"Kita sudah sampai pabo!" kata Baekhyun datar. Tanpa berkata apa apa lagi Baekhyun kemudian keluar dari mobil dan meninggalkan Minyoung sendirian didalamnya.
Gadis itu menatap kaca cendela dengan pandangan kosong.

"Kukira ia akan meninggalkanku tadi. aish! bodohnya dirimu Minyoung."

Cepat cepat ia melepaskan sabuk pengamannya dan segera menyusul Baekhyun kedalam butik yang Minyoung ketahui adalah butik yang sangat terkenal di korea.
Yang menyediakan berbagai macam jenis baju dengan desain yang berbeda beda dan juga harganya yang terbilang cukup mahal.
Baekhyun menyusuri butik sambil melihat lihat pakaian yang akan ia pilih dan beli nantinya.

"Kita kesini untuk apa?" tanya Minyoung tiba tiba. Baekhyun yang sedang asik mencari jas sontak terlonjak kaget.

"Kau mengagetiku saja! cepat pilih dress yang akan kau kenakan malam ini untuk pertemuan dengan keluarga Kim dan jangan cari dress yang terbuka."

Minyoung melirik Baekhyun dengan tatapan mautnya ketika pria itu mengucapkan kalimat terakhirnya. sungguh, ia ingin sekali memukul pria itu sekarang. namun, ia harus jaga sikap dengannya. Karena ia akan menjadi calon istri sementara untuknya.

Minyoung berjalan menghampiri tempat lain yang menjereng berbagai dress yang sangat cantik dan menarik.
Saat ia sedang asik mencari dress tiba tiba seorang pegawai menghampirinya.

"Ada yang bisa saya bantu noona?" tanya pegawai itu dengan ramah.

"Ah, aku ingin mencari dress yang digunakan untuk pertemuan keluarga. tolong carikan yang sedikit diatas lutut ya." pinta Minyoung.

Pegawai itu mengangguk lalu segera mencarikan dress sesuai pesanan Minyoung.
Tidak berapa lama kemudian pegawai itu datang menghampirinya dengan menenteng sebuah gaun berwarna merah dengan glitter dibagian bawahnya. Cukup sederhana namun Minyoung menyukainya.

"Bagaimana dengan yang ini nona?"
Minyoung kemudian mengambilnya lalu menempelkannya ditubuhnya. memastikan apakah pas atau tidak.

"Aku ambil yang ini saja. terima kasih sebelumnya." kata Minyoung sambil tersenyum manis.

"Kau sudah dapat bajunya?" tanya Baekhyun tepat disamping Minyoung.

"Iya, kau sendiri?" tanya Minyoung balik. Baekhyun mengangguk sambil menunjukkan tas yang isinya adalah baju.

"Oh ya kenapa kau membelikanku baju?" tanya Minyoung saat mereka akan berjalan keluar dari butik.

"Karena kau pasti belum punya dress bukan? jadi aku belikan saja itu untukmu."

Minyoung tersenyum, "Terima kasih,"

"Tidak masalah."

***

Malam ini Minyoung sudah hampir siap dengan penampilannya yang sangat cantik itu. Gaun merah diatas lutut dengan make up tipis dan high heels setinggi 9 cm. Ia juga merubah gaya rambutnya agak menjadi keriting.
Tapi ia mempunyai masalah yang mengharuskannya belum keluar dari kamar sedari tadi. Yaitu menaikkan resleting bajunya. Minyoung sudah berusaha untuk menutupnya namun tangannya tidak bisa untuk menaikkan resletingnya.

"Minyoung cepat keluar! kenapa kau lama sekali eoh?" ucap Baekhyun dari luar kamar seraya menggedor gedor pintu kamar Minyoung.

"Aku ada masalah sedikit Baekhyun!" sahutnya dengan suara yang cukup keras.

"Masalah apa!"

Minyoung memikirkan untuk minta bantuan kepada Baekhyun atau tidak. Namun, jika tidak ia akan dimarahi habis habisan oleh pria imut tapi sangat menyebalkan itu. Tapi jika iya apa Baekhyun mau?

"Bisakah kau masuk?" suruh Minyoung. Baekhyun menghela nafas lalu masuk kedalam kamar Minyoung.

"Ada apa?" tanya Baekhyun dengan muka malasnya. Minyoung meringis sebentar lalu membalikkan tubuhnya agar Baekhyun bisa melihatnya.

"Kau bisa naikkan resletingnya? tanganku tidak bisa hehe."

Baekhyun membulatkan matanya terkejut dengan permintaan Minyoung.
Dengan perlahan Baekhyun menghampiri Minyoung. Tangannya sudah memegang resleting itu dengan gemetaran. Entah ia bahkan tidak tahu kenapa ia bisa gemetaran seperti itu. Mungkin penyebabnya adalah punggung putih mulus Minyoung yang terekspos begitu saja didepan matanya.
Cepat cepat Baekhyun menaikkannya sebelum pikirannya berkeliaran kemana mana.

"Sudah."

"Baiklah, terima kasih."

"Sebentar, kenapa kau tidak memakai 'itu'?"

Minyoung menatap Baekhyun dengan ekspresi tidak mengertinya.

"Maksudnya?" tanya Minyoung balik.

"Itu yang biasa wanita kenakan sebagai dalaman. kenapa kau tidak memakainya?" tanya Baekhyun langsung pada intinya. Minyoung yang tahu apa yang sedang Baekhyun maksudkan lantas menatapnya dengan geram.

"KELUAR KAU DASAR BYUNTAE!"

Marriage Contract Where stories live. Discover now