Chapter 14 [ Is it True? ]

11.4K 1.4K 24
                                    

Bunyi alarm dari benda persegi Taehyung mengganggu tidurnya di hari Sabtu.

Taehyung yang tetap bersembunyi dibalik selimut,meraba-raba sisi kasurnya,mencari benda persegi sialan itu.

Setelah mendapatkannya,ia mematikan suara bising alarmnya dan berusaha bangkit dari tidurnya dengan wajah bantal.

"Ahh!"

Taehyung lalu melangkah malas ke kamar mandinya,haruskah ia pergi ke kantor?

Taehyung mengacak rambutnya dengan malas,lalu berjalan ke meja makan.

Meja makan itu masih kosong,tidak ada roti isi seperti biasa.

Dengan matanya yang masih mengantuk,Taehyung berjalan ke depan kamar Ara,mencoba mengetuk pintu kamar itu.

Tangannya tertahan di udara,teringat kejadian kemarin saat ia menyakiti hati Ara. Ia kembali mengacak rambutnya dengan kesal.

Namun sesuatu di sofa menarik dimatanya,ia mendekati sofa dan menemukan Ara yang tertidur dengan tumpukan CD film,beberapa novel dan komik.

Taehyung menggeleng,bagaimana bisa anak ini menyelesaikan semuanya dalam semalam?

Ara mengganti posisi tidurnya,mencari posisi yang lebih nyaman. Oh Tuhan,bahkan anak ini tidur tanpa selimut sedangkan ia hanya memakai celana pendek dan kaus oblong yang sering ia gunakan dirumah.

Taehyung menggeleng tidak mengerti,ia lalu pergi ke kamarnya,mengambil selimut tebal dan menutupi tubuh keponakannya itu.

Taehyung memandang dengan rasa bersalah Ara yang terlelap tidur,sungguh semalam ia tidak bermaksud seperti itu.

Taehyung melirik jam tangan yang melingkar sempurna ditangannya,menunjukan bahwa ia sudah terlambat.

Ia mengecup pelan kening Ara lalu pergi dengan tergesa-gesa di hari Sabtu ke kantor.

Taehyung melempar dengan kasar berkas ditangannya ke atas meja lalu memegangi kepalanya yang sakit.

"Sial,berapa banyak lagi yang harus kuurus?"

"Tidak sebanyak itu"

Taehyung mendongakan kepalanya dan mendapatkan Hoseok datang sambil membawa gelas kertas berisi kopi.

Hoseok menyodorkan salah satu gelas kertas itu kepada Taehyung yang langsung disambut Taehyung.

"Aah,panas!"teriak Taehyung kepanasan.

Hoseok hanya memandangnya datar"Tiup dulu bodoh!"

Taehyung melemparkan tatapan tajamnya,Hoseok yang tidak peduli duduk disofa.

Taehyung menyusul temannya itu.

"Kau tau,aku seorang pemimpin salah satu perusahaan besar di Korea dan kau hanya memberiku kopi dengan gelas kertas?"

"Harusnya kau bersyukur ditraktir oleh pemimpin perusahaan keluarga Jung,jarang-jarang ia baik hati"

Taehyung hanya mendengus,lalu tiba-tiba ia teringat sesuatu,ia segera mengeluarkan ponselnya dengan cepat dan menelepon seseorang,namun tangannya terhenti saat ia tinggal menyentuh simbol telepon untuk memulai panggilan.

Ia mengurungkan niatnya,memilih untuk mengembalikan ponselnya kembali ke saku celana,namun keadaannya yang terdesak berkata lain.

"Argh!" Taehyung kembali mengeluarkan ponselnya lalu mengerik sebuah pesan.

"Kau kenapa?"tanya Hoseok yang daritadi memandang Taehyung dengan tatapan bingung bercampur ingin tau.

"Nothing"kata Taehyung lagi sambil menaruh ponselnya diatas meja.

Wrong[book 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang