Chapter 7 ||Solve it,Lost it

62 3 2
                                    

"Lalu apa keputusannya?" tanya Olivia lagi.

Semua terdiam. Pertanda buruk karena Louis mulai menitihkan air mata.

"Apa keputusannya boys!" tekan Olivia lagi.
"D-d-Dia memutuskan untuk-"

"Leave" sahut Liam. Liam mengusap wajahnya kasar.

Semua sahabat nya sudah menangis sejadi jadinya. Begitupun Olivia.
"Sudah kuduga! Aku tidak mungkin pergi keLondon sekarang. Aku akan membiarkan mereka menyelesaikan masalah mereka"tutur Olivia.

"Ya kau benar" sahut Louis.
"aku sudah menjelaskan pada Perrie. Awalnya aku menjelaskannya dengan baik. Sampai akhirnya dia bertutur tak baik padaku. Dan akhirnya emosi lah yang menguasaiku" cerita Olivia pada kelima sahabatnya.

Kepala Olivia terus berdenyut. Setiap detiknya denyutan dikepalanya bertambah. Kakinya terasa sangat nyeri dan benar benar lemas. Wajahnya memucat.

"Apa yang ia katakan padamu" tanya Harry dengan protektiv.

"Itu bukan intinya. Tujuan ku kemari adalah menjelaskan semua pada Zayn. Tetapi,dia malah pergi. Jadi aku menceritakan pada kalian. Sekarang aku sudah selesai bercerita. Aku harus pergi. Dan ya,aku akan mengklarifikasi kabar miring itu melalui twitterku." Olivia berdiri dengan mata memburam.

Niall segera mencegat tangan Olivia. "Kau mau pergi kemana Ov?" tanya Niall.
"Aku harus pergi. Aku tak bisa disini bersama kalian. Aku akan pergi keLondon."

"Kumohon jangan Ov!" pinta Harry.
"Tenanglah boys. Aku akan mengunjungi kalian sesekali"

Olivia sudah hendak berjalan dengan kaki yang terasa kaku dan nyeri.
Tiba tiba Niall memeluk Olivia.

"Kumohon Ov! Bantu kami bangkit dari keterpurukan ini. Kami benar benar terpuruk saat ini Ov. Kami butuh kau" Niall menangis dipundak Olivia.

Harry pun memohon,berlutut dihadapan Olivia. Membuat hati Olivia kacau melihat kondisi the boys yang juga kacau.

"Baiklah boys. Aku akan berada disini" kata Olivia.

Sedetik kemudian,tubuh Olivia benar benar lemas dan dia jatuh dipelukan Niall.

"Olivia!!!!!" Teriak the boys bersamaan.

Olivia membuka matanya. Bau obat obatan langsung menyeruak dihidungnya.

Butuh beberapa waktu untuk Olivia menyesuaikan cahaya matanya.
Saat ia sudah berhasil,ia melihat sekelilingnya. Tangannya digenggam oleh seseorang yang tak lain adalah Niall yang tertidur. Sahabatnya yang lain kecuali Zayn tertidur disofa dengan berhimpit himpitan.

Olivia hanya diam,merasakan hangat perasaannya saat Niall menggenggam tangannya. Ia mengusap halus rambut pirang Niall dengan tangan yang lain.

Niall merasa kenyamanan saat Olivua mengusap kepala Niall.
Tapi,Niall malah membuka matanya dan terkejut karena Olivia sudah sadar.

"Ov!!!!" teriaknya lalu memeluk Olivia erat. Liam,Louis dan Harry kaget karena teriakkan menggelegar Niall. Begitu nyawa mereka terkumpul barulah ia sadar. Bahwa Olivia telah siuman.

"Ov!!" teriak mereka dan memeluk Olivia.

"Oh boys! Aku tak bisa bernafas!" pekik Olivia. Sahabat Olivia hanya terkikik lalu melepas pelukannya.

"Ini seperti diLondon" komentar Olivia disambut tawa menggelegar dari keempat sahabatnya.

"Ini London. Nyonya" kata Harry.

"Kau bercanda. Terakhir kita berada diIndonesia" .

"Kami segera terbang kesini ketika tahu bahwa kondisimu memburuk Ov"

OliviaOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz