Dua Puluh

1.9K 211 23
                                    

Prisilla, Aldo dan Miko sedang duduk di depan layar laptop masing-masing. Mereka bertiga sedang di rumah Miko, menunggu pengumuman masuk tidaknya mereka di Perguruan Tinggi tujuan masing-masing.
Miko sedaritadi memejamkan mata sambil komat-kamit, sebenernya sih dzikir itu dia. Ia mendaftar di Universitas Indonesia jurusan Hubungan Internasional  dan Universitas Islam Negri jurusan pendidikan Bahasa Inggris. Sedangkan Prisilla dan Aldo, sama-sama memiliki tujuan Perguruan Tinggi yang sama --sebenernya Aldo yang ngikutin Prisilla--. Mereka mendaftar di Universitas Indonesia jurusan Hukum dan di Universitas Gajah Mada jurusan Komunikasi.

"Mik, elu tidur?" ledek Aldo melemparkan beberapa pop corn yang ada di toples depan Aldo ke arah Miko.

Prisilla mencubit perut Aldo, "ih iseng aja sih lo, Mukhlis. Biarin dia lagi berdoa."

"Apa sih kamu sayang?" kata Aldo meledek Prisilla sambil mengedipkan mata kanannya genit.

"Dasar otaknya ga penuh. Tapi pengen jadi pengacara," Prisilla geleng-geleng kepala.

"Berisik ya kalian. Pulang sana." Miko membuka matanya dan kesal karena kebisingan yang dibuat Prisilla dan Aldo.

Prisilla memberikan pelototan pada Aldo yang ada di seberangnya, tapi Aldo cuma cekikan.

Waktu yang ditunggu pun tiba, mereka dengan cepat membuka website untuk mengetahui pengumuman masuk tidaknya mereka di Perguruan Tinggi yang diinginkan.

"Alhamdulillahhhh. UI i'm coming!" Prisilla berjoget-joget ria karena keterima di UI.
Aldo juga sama keterima di UI. Pasti dia lagi lucky karena belajar aja males-malesan. Dewi fortuna lagi berpihak padanya.

Miko memasang wajah sedih.

"Mik, sabar ya." Prisilla mengelus punggung Miko karena ia tidak di terima.

"Kan masih ada ujian mandiri. Ayolaaah semangaaaat!" Aldo juga memberikan semangat.

Miko tersenyum akhirnya.
"Congratulation buat kalian berdua ya," kata Miko.

"Yes sekampus sama kesayangan," Aldo mencubit lengan Prisilla gemas. Aldo memang sudah blak-blakan sekarang tentang perasaannya.

***

Prisilla dan Aldo sedang menjalani OSPEK. Miko akhirnya kuliah di perguruan tinggi swasta masih di daerah Jakarta. Hari ini OSPEK terakhir dan bakal jadi hal yang melelahkan banget.

Miko sendirian, ga ada temen sekolahnya yang kuliah disitu walaupun kampusnya sekarang adalah perguruan tinggi yang favorit dan kata orang termasuk elit.

Meriana: kamu semangat buat OSPEK hari ini ya.

Pesan masuk dari Meriana, mereka gak pacaran tapi deket, banget. Miko gak mau pacaran karena dosa katanya dan Meriana siap jalanin hubungan tanpa status. Saling cinta tapi ga ada ikatan.

Brukkk!

Miko menabrak seseorang sehingga buku yang dibawa orang itu berserakan. Ia membantu memungut buku yang jatuh itu.

"Lo?" Miko terkejut melihat siapa yang ada dihadapannya --orang yang ditabrak Miko--.
Orang itu juga terkejut dan tersenyum kikuk.

"Eh, lo, temennya Prisilla kan?" katanya dengan sedikit gugup.

"Iya lo yang udah bikin Prisilla nunggu berjam-jam pas prom night tapi lo dateng ke prom night mantan lo?" Miko berbicara sangat ketus, padahal ia tidak pernah berbicara ketus dengan orang lain.

"Gue bakalan jelasin ke lo. Tapi gak sekarang, karena gue ada kelas." Kak Refky, ya orang yang ditabrak Miko adalah Kak Refky. Ia melihat jam yang melingkar di tangan kanannya, "besok pagi jam 9, gue tunggu lo di kantin kampus. Please rahasiain ini dari Prisilla, ok?"

Miko mengangguk paham, Kak Refky pun pergi meninggalkan Miko.

***

"Mukhlis! Ini kan arah ke rumah lo, gue maunya ke puncak," kata Prisilla, mereka berdua sedang ada di mobil Aldo. Setelah OSPEK selesai, Prisilla pingin liburan ke puncak.

Pagi-pagi Aldo jemput Prisilla di rumah, Prisilla mengira bahwa Aldo akan menjemputnya dan mengajak ke puncak tapi dugaannya salah.

Aldo hanya diam tak menggubris bawelan Prisilla. Setelah sampai di runah Aldo, Prisilla hanya cemberut. Aldo menggandeng tangan Prisilla menuju halaman belakang.
Prisilla terkejut dan membungkam mulut dengan tangannya.

Aldo menghias halaman belakangnya yang luas itu dengan tenda mungil berwarna pink, ada peralatan memasak  ala anak gunung entah Aldo dapat darimana itu semua. Prisilla memang ingin sekali naik gunung dan tidur di tenda tapi Ibunya tidak mengizinkannya.

"Kak Prisilla, sejak Mama meninggal, kak Aldo yang ngurusin semua tanaman Mama," kata Alma yang entah darimana munculnya. Ia memberikan rangkaian bunga mawar putih yang memang ada dikoleksi tanaman di belakang rumah Aldo.

Prisilla menerima rangkaian bunga mawar putih itu dari Alma, ia menoleh ke Aldo yang ada di belakangnya. Aldo tersenyum sambil menggaruk tengkuknya yang ga gatel itu.

"Itu buat Kak Prisilla, dari kak Aldo. Tadi pagi-pagi banget kak Aldo metik bunga-bunga itu, awalnya aku marah. Tapi, kata Kak Aldo itu bunganya buat Kak Prisilla. Ada 20 tangkai kak, karena hari ini tanggal 20." Alma bercerita panjang lebar, lalu ia meninggalkan Prisilla dan Aldo berdua.

"Maksudnya apatuh tanggal 20?" tanya Prisilla nahan senyum sambil pura-pura bloon.

"ya elo mau ga jadi pacar gue? Kalo engga balikin sini bunganya, gue kan cape ngurusinnya, kalo iya, ya tanggal 20 jadi tanggal jadian kita," kata Aldo duduk di depan tenda, lalu disusul oleh Prisilla yang duduk di sampingnya.

"Ih mau nembak kok galak hahahaha," Prisilla tertawa terbahak-bahak melihat Aldo yang salting, "Butuh jawaban gak?"

"Ah jawabannya juga paling iya." Aldo mengambil gitar yang ada di samping tenda dan mulai memetik senar gitar asal.

"Nyanyi dulu, baru gue jawab iya." Prisilla masih memeluk bunga mawar putihnya itu sambil senyum-senyum melihat Aldo yang salting banget. Btw, Aldo emang jago main gitar plus nyanyi.

Aldo mulai memetik gitarnya dan menyanyikan sebuah lagu.

aku dan dirimu sudah jadi satu,
di dalam ikatan percaya oooh,
benih asramaku, benih asmaramu,
tumbuh makin sempurna ooowh,
kau membuatku jadi diriku sendiri
aku tambah yakin kepada kamu, kamu, kamuuuu,

kau adalah yang terindah,
yang membuat hatiku tenang,
mencintai kamu tak kan pernah takut,
sebab kau terima sgala kurangku,

kau membuatku jadi diri sendiri,
aku tambah yakin kepada kamu,
kamu, kamuuuu...

kau adalah yang terindah,
yang membuat hatiku tenang,
mencintai kamu tak kan pernah ragu,
sebab kau terima sgala kurangku,

Do you love me like i love you?
Do you love me like i love...you,

kau adalah yang terindah,
yang membuat hatiku tenang,
mencintai kamu tak kan pernah takut,
sebab kau terima sgala kurangku,

Isyana feat Rayi - kau adalah..

***

Lagi ngebut biar ceritanya cepet kelar. Demi kalian banget para readers kesayangan!

Jangan kesel-kesel sama Kak Refky, ya. Tuh aku kasih kak Refky wkwk

love,
Adedwiw!

Abang Gojek, I'm In Love!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang