Dua Belas

2K 226 38
                                    

Prisilla senyum-senyum sendiri ketika membaca Dilan sambil menunggu angkot yang lewat. Saat membaca novel itu,Prisilla bisa mengambil hikmah bahwa, cinta tak harus rumit seperti sinetron-sinetron yang saat ini di televisi bukan? Seharusnya cinta itu sederhana, bukan belibet. Cintanya 30%, masalahnya 70%. Ya kapan bahagianya coba? Mending cari yang lain aja. Kita dilahirkan bukan untuk menderita karena cinta. Tapi untuk tangguh menghadapi semua, termasuk cinta didalamnya.

"Sil! Duluan ya," seru Andini yang berada dibangku depan penumpang bersama Aldo yang sedang menyetir memerhatikan jalan tak menoleh sedikitpun.

"Iya. Hati-hati. Bye!" balas Prisilla sambil melambaikan tangan kanannya, karena tangan kirinya memegang novel.

Prisilla tersenyum pada kenyataan. Dimana persahabatannya mulai memudar. Yah, karena cinta.

"Nunggu apa hey?" sapa seorang yang masih bertengger di atas jok vespanya sambil membuka kaca helm.

Kak Refky. Orang baru yang membuat hari Prisilla tak hampa karena kehilangan sahabatnya. Yang selalu ada saat Prisilla butuhkan.

"Eh kak Refky?" Prisilla berjalan menghampiri Kak Refky.

"Temenin gue makan yuk." ajaknya sambil memberikan helm pada Prisilla. Prisilla pun memakainya dan duduk di belakang Kak Refky.

Mereka berdua duduk di bangku yang disediakan di dekat gerobak mie ayam.

"Pakde, kayak biasa ya." ujar Kak Refky pada pedagang mie ayam pinggir jalan dekat kompleks kostnya.

"Satu apa dua mas?" tanyanya lagi.

Prisilla menggeleng. "Aku masih kenyang kak. Kakak aja, aku pesen minum."

"Satu aja, Pakde." kata Kak Refky lagi. "Kamu mau minum apa? Es campur? Es kelapa? Atau pop ice?" tanya Kak Refky.

"Es campur aja deh kak. Tapi ga pake tape sama alpukat ya." jawab Prisilla.

Kak Refky langsung mengangguk dan berjalan ke tukang es campur yang berada di samping tukang mie ayam ini. Sepanjang jalan menuju komplek kost Kak Refky memang banyak jajanan. Kak Refky kembali dengan membawa dua porsi es campur di kedua tangannya. Tak lama, mie ayamnya pun datang.

"Selamat makan,Ky. Eh ada Silla juga."

Naomi tiba-tiba ada di hadapan mereka berdua. Prisilla tesenyum entah harus berkata apa jika berada disituasi seperti ini.

"Eh hai Nom. Mau makan juga?" tanya Kak Refky mengaduk-ngaduk mie ayamnya yang sudah diberikan saos dan sambal sebelumnya.

"Buat Mama. Lagi pengen mie ayam katanya. Masih sama ya mienya mateng banget, saosnya dikit, sambel 3 sendok terus daun bawangnya banyakin deh." ledek Naomi yang seakan-akan hafal betul dengan porsi mantannya ini.

"Iya dong. Kalo lo, mienya setengah mateng ga pake saos sama sambel karena ga suka pedes. Masih sama kan?" balas Kak Refky. Mereka berdua tertawa sangat gembira kelihatannya. Sampai lupa kalau disitu ada Prisilla. Prisilla hanya diam menyeruput es campur ke dalam mulutnya tanpa suara.

"Ini pesenane, mbak Nomi," kata Pakde  pedagang mie ayam dengan khas medok orang Jawa itu memberikan plastik berisi seporsi mie ayam. "Lho kok tadi Mas Refky ga sama Mbak Nomi?" tanya Pakde itu kepo.

"Ya kan udah putus lama,Pakde." Naomi memberikan uang ke Pakde itu.

"Lho kok putus? Lha wong cocok buanget kok kalian." katanya lagi.

Telinga Prisilla terasa panas mendengar itu semua. Rasanya ingin ia pergi dari situ sekarang juga dan Prisilla yakin ga akan mau kesini lagi.

"Tau ah. Makasih Pakde, bye Ky, bye Silla. Duluan." Naomi meninggalkan tempat dimana Kak Refky dan Prisilla sedang makan mie ayam dan minum es campur. Mereka mengangguk dan melambaikan tangan.

"Etapi Mbak ini juga cocok sama Mas Refky. Cuantik ada lesung pipinya." puji Pakde itu sambil berlalu.

Prisilla mencabut omongannya dan berjanji ini akan menjadi tempat favoritnya makan mie ayam.

"Pakde itu gombal banget ya, kak." bisik Prisilla dan dibalas tawa oleh Kak Refky.

"Ya gitu dia. Bisa bikin mood orang membaik."

****

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Prisilla memberikan seplastik berisi mie ayam yang dibelikan Kak Refky kepada Ibu yang sedang membaca majalah resep masakan.

"Wah mie ayam. Ambilin ibu mangkuk sama jus jambu di kulkas sekalian,Sil." suruh Ibu membuka plastik mie ayam itu.

Dengan malas Prisilla mengambil apa yang disuruh Ibu dan kembali ke ruang tengah, lalu ia masuk kamar karena lelah.

"Sil."

Ibu mengetuk pintu kamar Prisilla yang sedang merebahkan tubuh ke kasur empuk kesayangannya itu.

"Masuk bu." jawabnya dengan mata tertutup.

"Enak banget mie ayamnya. Kamu beli dimana?"

"Di deket kost-an Kak Refky..."

"Hm oke oke nanti kalo ibu mau, tinggal go food ajalah ya sama abang gojek ganteng itu." kata Ibunya yang berjalan keluar dari kamar Prisilla.

Prisilla tersenyum mendengar ocehan Ibunya yang sering menjadi moodboosternya.

***

Libur semester genap di depan mata. Prisilla sudah naik ke kelas 3 SMA. Masa-masa sibuk akan menghantuinya. Les akan menjadi santapannya tiap hari.

Mau kuliah dimana?

Jurusan apa?

Jangan ikut-ikutan temen. Ikutin kata hati kamu.

Oceh Ibu tiap hari ketika Prisilla sedang bermalas ria menghabiskan waktu liburnya.

Suara Om Duta melantunkan lagu Hari Bersamanya berdering di handphone Prisilla.
Miko.

Prisilla kegirangan mendapat telpon dari sahabatnya itu yang sekarang sedang Umroh bersama keluarganya.

"Mikooo! Gue kangen!" seru Prisilla saat menerima panggilan masuk.

"Assalamualaikum." kata Miko yang ada disebrang sana.

"Waalaikum salam, Pak Ustadz." suara Prisilla dilembut-lembutkan.

"Handphone gue berisik karena lo ngeline gue beratus kali tau gak?" Miko terdengar agak kesal. Tapi Prisilla malah tertawa terbahak-bahak.

"Gue tuh bosen tau gak di rumah terus. Lo kapan pulang? Oleh-olehnya bawain cowo arab ajalah yang idungnya mancung itu terus brewokan unyu." Prisilla sangat bersemangat.

"Besok gue berangkat dari sini. Emang Kak Refky kesayangan lo itu mana? Ilang?"

"Dia sibuk kuliah, lagi uas dia. Makanya gue ga mau ganggu."

"Yaudah sholat jangan ditinggalin mulu. Jangan sholat pas ada maunya doang, pas udah berhasil sama apa yang mau lo lupa deh. Udah ya bye" sindir Miko, Prisilla mengangguk membenarkan.

Prisilla melihat jam dinding. Pukul 13.32, ia belom sholat. Dengan cepat ia langsung mengambil air wudhu dan sholat dzuhur. 

***

Edisi Prisilla tobat ya wkwk

Bonus buat reader setia aku yang selalu nunggu cerita ga jelas ini.

Kalian lebih suka sama siapa?

Prisilla sama Kak Refky?
Atau
Prisilla sama Aldo?

Abang Gojek, I'm In Love!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang