36. Get Ready For

Mulai dari awal
                                    

"Aku memberi mu ruang, kau sepertinya sangat membutuhkannya" balas ku datar

"Apa kau yakin aku yang membutuhkan ruang? Bukan kau?" Ia menyipitkan matanya

"Sangat yakin kau yang membutuhkan ruang, bukan aku" balas ku menatapnya yakin

"Aku tidak membutuhkan ruang" balasnya melepas cengkramannya

"Kata mu" ucap ku berdiri dari kasur "selesaikan apapun yang kau pikirkan, aku akan berada di dapur" lanjut ku sebelum keluar dari kamar dan menuju dapur.

Aku seharusnya tahu apa yang harus aku lakukan. Tapi di sinilah diri ku, tidak tahu harus berbuat apa dalam kondisi seperti ini. Aku tidak ingin menghancurkan apapun yang sudah aku bangun disini, aku tidak bisa. Aku tidak memiliki waktu untuk kembali memulai segalanya dari nol, juga, aku rasa aku tidak akan seberuntung saat pertama. Tetapi tetap saja sepertinya aku mengacaukannya.

Malam itu, Chloe memutuskan untuk tetap marah pada ku dan kembali tidur di dalam kamarnya sendiri, ia juga tidak menghiraukan ku seharian ini saat aku mengajaknya berbicara, tapi dia masih mau ditawari makanan dan memakannya, sepertinya itu saja yang ia lakukan seharian ini. Aku terus mengatakan pada diri ku sendiri untuk memberikannya ruang seperti yang aku katakan padanya, aku tidak akan memaksanya melakukan apapun yang ia tidak inginkan. Mungkin setelah ia merasa cukup, ia akan kembali seperti biasanya. Ku harap itu tidak akan mengambil waktu yang sangat lama, karena aku membutuhkannya untuk mengacaukan hidup ku.

Sekarang sudah satu minggu, Chloe masih menolak untuk berbicara pada ku. Apa yang dia ingin aku lakukan? Aku sudah mencoba berbicara padanya, tapi ia tetap diam tanpa respon apapun. Apa yang ia inginkan?! Mengapa ini susah sekali untuk dipahami? Ini sudah hampir 3 tahun berjalan, kenapa Chloe masih sangat sulit untuk ku pahami?! Dia tidak serumit itu!! Demi Tuhan!

"Kau akan terus menolak berbicara pada ku?!" Aku tidak tahan lagi, ia harus berbicara pada ku, aku rindu suaranya yang menyebalkan. Dia hanya menatap ku dengan wajah datar "kau serius akan diam saja?!" Tidak berubah "jawab aku, Chloe!" Ucap ku kesal "apa kau berubah bisu sekarang?"

"Itu kasar, Xander" balasnya datar

"Akhirnya ia berbicara!" Ucap ku mengangkat tangan ku ke udara

"Apa mau mu? Tidak bisakah kau melihat aku tidak ingin berbicara dengan mu?" Ia bersedekap kesal

"Aku ingin kau berbicara dengan ku!" Balas ku

"Untuk apa?" Tantangnya bersedekap

"Aku butuh kau untuk berbicara pada ku" sepertinya aku tak peduli lagi bagaimana aku terdengar "tidak mendengar suara mu membunuh ku perlahan-lahan"

"Kau sudah pernah lebih lama" balasnya datar

"Itu sebelumnya, sekarang aku tak lagi bisa" saat ini aku sudah secara resmi menjadi pria paling menyedihkan yang ada. "Please, Chloe, apapun yang aku lakukan yang membuat mu berhenti bicara pada ku, aku minta maaf"

Dia mengejutkan ku dengan tersenyum senang "there, apakah sesulit itu?" Aku mengerutkan kening ku tak mengerti "permintaan maaf mu, aku menunggu itu"

"Apa kau serius?" Aku menahan tawa dan Chloe mengangguk "aku akan langsung meminta maaf kalau aku tahu hanya itu yang di perlukan selama ini"

"Jangan kau pikir kau sudah menemukan kunci kemarahan ku selanjutnya, Xander" ucapnya santai

"Aku tidak akan berani melakukan itu" balas ku tersenyum lebar. Aku sungguh ingin menciumnya saat ini.. Bibirnya sungguh benar-benar menggoda ku setelah lama aku tidak bisa merasakan bibir lembut dan manisnya itu.

"Apa kau hanya akan berdiri disana atau kau akan kemari dan mencium ku?" Dia membaca pikiran ku. Tanpa mengulur waktu lagi, aku menutup jarak yang ada dan melumat bibir nikmatnya itu.

The Secret Life of The Loveable Daughter (The Secret Life Series #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang