25. Knight To Remember

906 89 0
                                    

Man I'm so busy. I literally have assignment almost every single day, and it has to be handwritten, and it has to be complete.
But I chose this, so I can't complain. So yeah.
#lyfe
----------------------------------------------------------------

Aku bisa mendengarnya di luar kamar ku. Sudahkah aku memberi tahu kalau kamar baru ku berada tepat di samping kamarnya? Jadi kemungkinan dia tidak berada di luar kamar ku, mungkin ia hanya melewati kamar ku saat akan menuju kamarnya. Dia kemungkinan tidak peduli dengan ku, atau mungkin malah Luna sedang bersamanya. Ya, aku akan mengakuinya, aku, Chloe Law, merasa cemburu melihat Alexander siapapun-nama-belakangnya bersama Luna.

Lyss menyuruh ku untuk memberikan Alexander kesempatan kedua, dan aku pun memberikannya, tapi apa yang aku dapatkan? Pengkhianatan lain. Aku masih belum memaafkan dia sepenuhnya, hell, bahkan kejadian terakhir dengan si pengantin wanita belum sampai 2 bulan berlalu. Untuk apa sebenarnya Alexander terus menginginkan aku sebagai pacarnya saat ia terus mencari wanita lain di belakang ku?

"Chloe?" Dia bahkan tidak mengetuk!

"Aku tidak ingin berbicara dengan mu." Ucap ku singkat

"Kau baru saja menjawab ku." Balasnya ragu.

"Setelah yang ini, aku tidak akan berbicara lagi."

"Kalau begitu kau dengarkan aku saja." Ia membuang nafas, lalu aku merasakan kasur ku bergerak, dia menduduki kaki kasur ku. "Aku tidak melakukan apapun dengan wanita itu," dia memulai "tidak ada yang terjadi, kita hanya berbicara, dia menggoda ku, dan aku hanya merespon sewajarnya." Ia berhenti, seolah menunggu ku berbicara, tapi aku tetap bungkam. Ia menghela nafas lelah. "Maafkan aku, Chloe." Ada sesuatu di suaranya yang membuat ku ingin menenangkannya, tapi kemungkinan itu hanya trik lain untuk mempermainkan ku. "Kalau kau ingin pergi," dia berdiri dari kasur ku, "aku tidak akan menahan mu lagi." Dengan itu, ia keluar dari kamar ku.

Apa aku ingin pergi? Tapi kemana aku akan pergi? Aku tidak memiliki tempat tinggal lain, juga, aku telah menggunakan uang tabungan ku untuk penerbangan-penerbangan kemarin, aku tidak memiliki banyak tabungan lagi, dan aku yakin dia tahu tentang itu, karena itu ia membiarkan ku pergi, ibarat dia memberikan aku jalan lain, tapi jalan itu sebuah jalan buntu, aku tidak memiliki pilihan lain selain kembali ke jalan yang ia sediakan sebelumnya. Dia adalah pria yang sangat licik. Bajingan.

Aku resah semalaman, aku hanya mendapatkan sedikit tidur, aku yakin aku terlihat berantakan saat ini, bahkan concealer pun tidak bisa membantu kasus ku. Aku masih tetap tidak merasa lebih baik bahkan setelah mandi. Jadi sepertinya Alexander memang benar-benar sudah mempengaruhi ku. Bajingan sialan.

"Kau masih disini." ekspresinya tidak bisa ku baca

"Jadi semalam kau sebenarnya mengusir ku?" Balas ku menatapnya

"Tidak," ia menggeleng, "aku hanya memberi mu pilihan."

"Kenapa kau masih di rumah?" Tanya ku datar

"Umm..." Dia mengalihkan pandangannya

"Aku terlambat ke kampus." Ucap ku berbalik.

"Aku bisa mengantar mu," sahutnya mengikuti ku, "apa kau ingin aku mengantar mu?"

Apa aku akan membiarkannya mengantar ku? Aku masih marah padanya, jadi mungkin aku harus menolaknya. "Sure, whatever." Ucap ku tetap berjalan keluar. Kalau ia akan mengantar ku, aku tidak akan menunggunya, aku sudah mengatakan aku terlambat padanya kan?

"Kau tidak sarapan." Ucapnya saat kita di dalam lift menuju basement

"Aku selalu membeli sarapan ku di cafe dekat kampus." Balas ku menatap lurus

The Secret Life of The Loveable Daughter (The Secret Life Series #3)Kde žijí příběhy. Začni objevovat