35. The Deepest Point

En başından başla
                                    

"Berikan pada saya" ucap ku cepat mengambil HP ku dari genggamannya. Dia jarang sekali menelepon ku sebelumnya. "So, what do I owe the pleasure?" Ucap ku menjawab teleponnya setelah aman dalam ruangan ku.

"Apa salah kalau aku ingin menelepon mu?" Tanyanya ringan

Aku entah kenapa tertawa, "kau jarang menelepon ku" balas ku "jadi, beritahu aku"

"Aku di bawah" ucap Chloe setelah ia terdiam sesaat

"Di bawah mana?" Tanya ku tak bisa menahan diri ku untuk tidak memikirkan tentang hal yang sepenuhnya lain

"Gedung kantor mu, aku di lantai lobby" ucapnya menghela nafas

"Apa yang kau lakukan di kantor ku? Kau seharusnya di kampus!" Ucap ku

"Aku ada hal penting untuk dibicarakan" balasnya sedikit ragu "aku tidak bisa naik, pria meja depan tidak membiarkan ku, terus memberi tahu ku tidak ada Alexander bekerja disini"

"Well, dia sebenarnya benar, aku tidak bekerja disini, babe" balas ku tertawa santai "I own the place"

"Right" aku bisa membayangkan ia sedang memutar matanya saat ini "jadi aku bisa naik atau tidak?"

"Berikan telepon mu padanya" ucap ku santai

"Sir?" Seseorang telah menggantikan suara manis Chloe

"Saya bicara dengan siapa?" Tanya ku kembali pada sikap profesional ku

"Charles, Eaton Charles" aku bisa mendengar suaranya bergetar saat menjawab ku

"Well, Mr. Charles, pastikan kalau wanita di hadapan kau saat ini mendapatkan akses" ucap ku datar

"Tapi, Sir..."

"Kau berani menantang pria yang membayar gaji mu?" Ancam ku datar

"Tidak, Sir" ia menghela nafas takut "dia akan mendapatkan akses segera"

"Good." Ucap ku singkat "kembalikan HPnya padanya, saya ingin berbicara padanya kembali"

Kita tidak menutup telepon sampai Chloe sampai di lantai ku, dia terus memberi tahu ku kondisi dalam lift naik ke lantai ku, dia memberi tahu ku kalau orang-orang menatapnya aneh saat ia bergerak untuk menekan lantai 48, jadi aku memberitahunya kalau tidak ada yang naik ke lantai ini kecuali aku dan beberapa orang tertentu saja. Dia tertawa mendngar respon ku "tentu saja" ucapnya ringan.

Aku sudah menunggunya di depan lift saat pintu membuka dan menujukkan dirinya disana, menatap kiri kanan ku sebelum keluar sepenuhnya dari lift.

"Kau tidak memiliki sesuatu untuk dilakukan?" Tanyanya ragu menatap lantai sesaat sebelum kembali mengadah dan menatap ku

"Apa yang sangat penting sampai kau datang ke kantor ku di saat kau seharusnya di dalam kelas?" Tanya ku berusaha terdengar normal

"Ini lebih penting" ucapnya "jadi kau sungguh tidak memiliki apapun untuk di lakukan? Tidak ada meeting atau--"

"Tidak, aku tidak memiliki urusan saat ini" potong ku tak sabar "kenapa kau disini, Chloe?"

"Boleh aku melihat ruang kerja mu?" Ia berjalan melewati ku, seolah ia tahu dimana ruangan ku berada "aku berani bertaruh kau memiliki pemandangan kota yang indah saat malam hari" lanjutnya berjalan lurus saat seharusnya ia berbelok, jadi aku meraih tangannya dan membawanya ke arah yang benar

"Ruangan ku ke arah sini"

"Aku berpikir kau pasti memiliki ruangan di pojokan, kau sang bos, kau mendapat ruangan yang paling besar" ucapnya beberapa kali berhenti untuk melihat papan nama di masing-masing pintu

The Secret Life of The Loveable Daughter (The Secret Life Series #3)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin