part 25 : I hate the Darkness

532 12 0
                                    

Diruangan itu,
Aku melihat tuanku bersama seorang wanita,
Loh siapa dia?
Aku pun mendekat..
.

Hatiku bertanya-tanya..
Mengapa mereka sedekat itu?
Sedang apa mereka?
Tuhan, mataku memanas melihatnya..
.

Aku memanggil pelan nama tuanku dibalik daun pintu,
Tapi mereka tidak mendengarnya,
Kugigit bibir bawahku untuk menahan isak tangis,
Mereka sama sekali tidak menyadari kehadiranku..
.

Aku memberanikan diri bertanya,
"Kamu sedang apa, tuan?"
Dia menoleh cepat dan kaget mendengar suaraku yang gemetar..
Dia mematung, sementara wanita itu berlari pergi..
.

Tuhan,
Bukankah dia sudah berjanji untuk memperbaiki?
Apakah aku terlalu gampang memberinya kesempatan?
.

Didepanku dia tidak menjelaskan apa-apa,
Sungguh aku benci tatapan itu,
Sungguh aku bodoh telah mempercayainya,
Sungguh aku tidak mau melihat mata itu lagi..
.

"Saat hati utuh itu kamu hancurkan, Saat diri ini kamu jatuhkan, Saat tangisku tidak sama sekali kamu pedulikan, Saat luka itu kamu biarkan membusuk, aku tidak pernah mendendam tuan.."
Kamu hanya diam,
.

"Dan saat itu kamu kembali, aku dengan baik hati memberimu kesempatan, kamu yang berkata ingin memperbaiki, aku dengan rasa percayaku yakin kamu tidak akan mengulangi tuan.."
Kamu tetap diam,
.

"Dan hari ini, kamu kembali patahkan hati yang sudah mulai membaik awalnya, kamu jatuhkan lagi aku yang sudah mulai merangkak untuk berdiri, kamu lukis lagi air tangis di pipiku yang mulai mengering, kamu ukir lagi luka itu padahal masih terasa perih, apa maumu tuan?"
Tatapanmu sungguh tidak aku mengerti..
.

"Kenapa kamu diam sementara aku melontarkan banyak pertanyaan dalam pikiranku? Tidak adakah yang bisa kamu jelaskan?"
Kamu hanya menjawab "tidak ada"
Hatiku benar-benar hancur sekarang..

Aku menahan tangisku,
Kamu pergi begitu saja,
Tanpa penjelasan,
Tanpa kata maaf..
.

Aku berteriak,
"Kenyataannya benar, orang yang pernah meninggalkan akan mengulanginya lagi! Terima kasih tuan, semoga kamu tidak pernah merasakan apa yang aku rasakan"
Kamu berlalu, tanpa menoleh sedikitpun..
.

Aku berlari kesuatu tempat,
Tiba-tiba langit menggelap,
Kali ini sekitarku benar-benar tidak terlihat,
Hanya hitam..
.

Tuhan kenapa ini?
Tuhan, tolong aku..
Hatiku hancur lagi sekarang,
Bodohkah aku, tuhan?
Tuhan, tolong aku..
Aku sangat takut...
.

Ditengah rasa sakitku,
Disuatu tempat yang menghitam seluruhnya,
Aku hanya bisa menangis dan berteriak,
Tapi tiba-tiba aku mendengar suara..
.

"Nona, sedang apa kamu disitu? Ini aku tuanmu, mendekatlah, aku akan membawamu pada cahaya terang, cepat nona, percayalah.."
.

Bagaimana bisa aku mempercayai orang yang baru saja menyakitiku?
Bagaimana bisa dia berkata itu lagi?
Apa maksudnya? Sementara dia tadi menghancurkan semuanya..
Bagaimana bisa??
.

"Nona, cepatlah, percaya padaku"
Aku mematung..

Hatiku bergulat lagi sekarang,
Apakah aku harus memilih tetap dalam gelapku?
Apakah aku harus mengikutinya untuk mendapatkan cahaya?
Tapi bagaimana bisa orang yang mendorongku pada kegelapan dan memberiku penerangan adalah orang yang sama dalam satu waktu?
Bagaimana kalau dia hanya ingin membuatku ketempat yang lebih gelap?

*lampu menyala

Ibuku datang karena mendengar suaraku..
Ah tidak! Aku hanya bermimpi lagi..
Bodohnya aku yang terlalu larut dalam mimpiku,
Aku kembali melihat handphoneku dan melihat pesan line-mu..
Maaf tuan, tadi aku terlalu jauh berspekulasi tentangmu,
Semoga kamu tidak seperti itu..
.

Aku benci kegelapan dan aku sangat benci..
Jika harus kehilanganmu lagi.

Dont Know What And Why~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang