part 15 : If I could, I would

953 31 0
                                        

Hari ini aku memikirkanmu lagi, tuan.
Ah aku lelah dengan segala pikir ku tentangmu,
Namun sungguh sulit ku hentikan, tuan.
.

Ingatan tentang mu terlalu menguat,
Ingatan tentang mu terlalu mendalam,
Ingatan tentang mu terlalu manis,
Namun akhirnya mengingat mu terasa pahit dan sakit.
.

Aku sudah bertekad untuk tidak menulis tentang mu lagi,
Namun aku belum bisa..
Kutuliskan lagi tentang mu saat ini,
Meski terdapat pro kontra dalam diriku untuk menuangkannya..
.

Andai saja, kita..
Tidak tidak!
Aku tidak boleh melampaui batas hayalku terlalu jauh.
Aku tidak mau menambah sayatan luka lagi di lukisan hatiku.
.

Aku, sedang merindukanmu, lagi.
Lagi-lagi rindu ini sangat tak bisa ku pendam,
Inilah alasanku saat ini mengapa aku menulis tentang mu lagi,
Aku hanya sedang rindu, mungkin.
.

Kamu datang lagi..
Menyapaku dengan beberapa ketikan mu yang membuat aku tersenyum tipis,
Dari beberapa sosial media kamu mulai muncul lagi di akunku..
.

Kamu muncul lagi..
Membuatku bertanya-tanya,
Mengapa? Mengapa kamu ada lagi?
Apa? Apa alasanmu hadir lagi?
Entahlah, rasanya aku senang, namun geram..
.

Apakah karena dia telah meninggalkan mu?
Apakah karena kamu telah sadar akan aku?
Apakah karena kamu hanya sedang bosan?
Apakah karena kamu mau mengobati luka yang kau buat?
Ataukah kamu ingin membuatku sakit lagi?
Lagi lagi, Entahlah..
.

Aku senang,
Karena aku merindukanmu dan saat ini kamu datang,
Namun aku geram,
Karena aku yang sedang mengobati luka ku sendiri, merasa ingin kamu untuk bertanggung jawab mengobatinya..
Dan aku geram,
Karena aku takut usahaku untuk bangkit dari jatuhku gagal karena kamu..
.

Kamu tau rasanya tuan?
Dicampakkan namun dibiarkan berusaha sendiri,
Dilukai namun dibiarkan mengobati sendiri,
Dijatuhkan namun dibiarkan berdiri sendiri,
.

Rasanya aku ingin meminta tanggung jawabmu atas segala yang ku terima dalam lukaku,
Namun janji-janjimu yang dulu pun belum kau penuhi,
Bagaimana aku bisa meminta banyak jika kamu saja belum bertanggung jawab untuk itu?
.

Bagaimana bisa?
Sementara kamu mungkin sudah lelah berjuang untukku,
Sementara kamu mungkin hanya "iseng" masuk dalam hidup ku lagi,
.

Maka dari itu aku memilih,
Untuk kembali berusaha sendiri,
Untuk kembali mengobati sendiri,
Untuk kembali bangkit sendiri, lagi.
.

Tuan,
Tanpa kamu sadari,
Kamu telah menyia-nyiakan ketulusan ku yang hadir gratis tanpa biaya untukmu,
.

Tuan,
Tanpa kamu sadari,
Kamu telah membuang satu intan berlian demi sebungkus batu
.

Tuan,
Kamu mencari-cari kesempurnaan,
Tanpa kamu sadari, kamupun memiliki kekurangan yang dengan cuma-cuma aku terima tanpa kamu meminta,
.

Tuan,
Semoga kamu menyadarinya suatu saat nanti,
.

If I could, I would. But I know it was no..
If you could, you would. But I don't know it was yes or no..

Dont Know What And Why~Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora