carp twelve

119 34 1
                                    

"Hariini gue les music , gimananih , duhh , gimana yaa" ,

Marcel berkata sesekali memutar bola matanya menandakan bahwa dia sedang cemas ,

"Gini ajadeh , lo tatap aja mata dia , lama lama juga lo bakal bisa natap mata dia" ,

Jawab cyntia sambil memakan chiki ,

"Nahh kalo sudah setatapan , gue yakin , pasti mules lo ilang" ,

Lanjut cyntia ,

"Iya bener cel , lo harus biasain deh , nanti juga lama lama sanggup kok" ,

Caecil menambahkan ,

"Tapi kalo ga bisa gimana?" ,

"Gue yakin bisaaaa" ,

Cyntia Dan caecil berkata komoak , kemudian mereka tertawa bersama .

•••

"Duhh , gimana nihh , semoga aja dia ga masuk , dih tapi jangan deh , masuk ajaa" ,

"Woyy , lo ngomong sama siapa sih?" ,

Tanya tama sambil mengejutkan Marcel ,

"Ah lo , ganggu aja , sana ahh , gue mau sendiri" ,

"Yaelah , jutek amat , nanti di denger Tosca loh kalo lo cewek jutek , ogah nanti dia sama lo" ,

Tama menakut nakuti Marcel , sambil sesekali tertawa kecil ,

"Apasih lo ahh , Tosca apa pula , yaaa gue gapeduli lah dia mau anggap gue apa" ,

Marcel berusaha menutupi perasaannya , sebab jika tama tau , maka cerita ini akan tersebar secepat kilat .

"Tuhh , Tosca lo dateng" ,

Tama berisik bisik ke arah Marcel sambil menggoda , terlihat laki laki berhidung mancung blasteran sedang berjalan mencari kursi yang kosong ,

"Ini caa , di samping Marcel kosong" ,

Seketika Marcel menatap mata tama sambil membesarkan matanya , Marcel sebal dengan tingkah tama yang membuat Tosca duduk di sampingnya ,

"Gue mohon , jangan mulesss , gue mohon" ,

Marcel berkata dalam hati .

SerendipityWhere stories live. Discover now