Harry melihat Louis yang sedang terekekeh di sampingnya sambil menatap ponselnya, karena penasaran Harry merampas ponsel Louis. "Woah, dia pacar barumu?"

Louis segera berdiri dan berusaha mengambil ponselnya dari tangan Harry. Louis melompat berusaha menggapai ponselnya. Harry memang lebih tinggi dari Louis, Harry mengangkat tangannya belum lagi ia berjinjit agar Louis tidak dapat menggapai ponsel yang ada di tangannya. "Harry! Kembalikan. Itu privasiku!"

Louis terus berusaha mengambil ponselnya dari tangan Harry dengan cara apapun dan, tanpa Louis sadari sekarang dia memeluk Harry. Karena saling dorong, Harry kehilangan keseimbangannya membuat tangannya secara refleks menarik tangan Louis. Dan adegan tidak diinginkan pun terjadi, Louis jatuh diatas tubuh Harry. "Oh my God!"

Secara bersamaan Louis dan Harry menoleh ke sumber suara melihat tiga orang yang baru saja datang menatap keduanya, ketiga orang itu tampak shock, terlebih Zayn. Zayn menjatuhkan kantong plastik di tangannya secara dramatis. "Ini yang aku takutkan jika meninggalkan kalian berdua di Apartemen. Aku sudah mencurigai kalian sejak dulu dan sekarang-"

"Stop!" pekik Louis lalu mengambil ponselnya dari tangan Harry yang masih menganga, bingung harus menjelaskan apa. Louis dengan cepat menyingkir dari atas tubuh Harry kemudian menghampiri tiga orang yang masih menatapnya. "Ponselku direbut Harry dan aku berusaha mengambilnya. Ini buktinya."

Tara tertawa mengejek, dan pastinya itu untuk Louis. "Astaga. Harry, harusnya kau pilih pilih. Jangan mau dengan Louis, ew. Apa yang kau harapkan dari Louis, wajah kurang, tinggi kurang, uang apalagi-"

"Terserah kalian," jawab Louis acuh, dia sudah bosan menanggapi Tara. Pandangan Louis tiba-tiba fokus pada perempuan yang berdiri di samping Tara, perempuan itu tampak masih tidak percaya. "Kenapa kau bisa ada disini?"

"Aku sama dia," ucap Medyo dengan menunjuk Zayn yang memungut kantong plastik yang tadi ia jatuhkan. "Aku tadi ingin menghubungimu, tapi aku melihat dia yang juga makan di McD. Aku tahu dia temanmu karena aku masih mengingat wajahnya saat di restoran malam itu, dan aku memintanya untuk menemani aku ke apartemenmu, ternyata kalian tinggal-"

"Ayo," dengan segera Louis menarik tangan Medyo, sebelum gadis itu menjelaskan panjang lebar sesuatu yang tidak penting.

"Bagaimana ceritanya seekor Louis mengenal seorang gadis cantik?" tanya Tara pada kedua temannya, sedangkan keduanya hanya mengedikkan bahu dan terus melihat Louis yang berjalan seraya memegang tangan Medyo.

Zayn menepuk bahu Harry. "I know you feel, bro."

"Lama-lama aku akan menciummu jika kau terus mencurigai aku gay," ucap Harry dengan menatap tajam Zayn.

+

Louis tidak bisa berkonsentrasi mendengar penjelasan dari Medyo, semua itu karena ada Tara di Apartemen, yang dia takutkan Tara akan datang menghampirinya dan mempermalukan Louis. Ia tidak suka dipermalukan didepan orang yang bukan sahabatnya, terlebih didepan seorang gadis. Louis terus melirik Tara yang sedang tertawa bersama Harry dan Zayn di depan TV.

"Nah, bagaimana. Kau mengerti?" tanya Medyo setelah menjelaskan panjang lebar pada Louis. Balasannya, Louis menggaruk tengkuknya sambil tersenyum atau yang lebih tepatnya menyengir karena pertanyaan Medyo.

"Umpp. . . t-tadi bagaimana?"

Medyo menggembungkan pipinya setelah mendapat respon dari Louis. Medyo memiringkan kepalanya menatap Louis yang pandangannya fokus pada ketiga sahabatnya. "Apakah dia pacarmu?"

"Bukan!" jawab Louis cepat. "Siapa yang mau dengan perempuan seperti dia."

Medyo terkekeh pelan karena jawaban Louis yang menurutnya tidak sesuai dengan pertanyaannya. "Bukan, maksudku pria itu."

Cocky & SassyWhere stories live. Discover now