Bagian Dua Belas

6.3K 275 1
                                    

"Kamu..."

"Halo Zahra. Kita bertemu lagi."

Aku hanya terdiam menatap lelaki itu. Tatapannya sama seperti dua hari yang lalu, saat pertama kita bertemu.

"Hei, kok bengong aja? Kamu masih inget aku kan? Atau jangan-jangan kamu lupa ya? Oke, kita kenalan lagi. Nama aku.."

"Gaperlu kenalan. Aku inget kamu, Reza."

Ya, lelaki yang kutemui dua hari lalu di kantin Teh Winda. Lelaki itupun menyandarkan tubuhnya dan menghela nafas lega.

"Syukurlah kalau kamu masih inget." ucapnya

"Emang kenapa kalo aku lupa?"

"Ya berarti kamu pelupa. Dan orang pelupa, gak cocok jadi ketua osis."

Hatiku sesak, rasanya gejolak emosiku memuncak hingga ke ubun-ubun dan ingin rasanya kukepalkan tangan ini dan mendaratkan di pipinya. Namun, untungnya aku bisa mengendalikan emosiku. Kulirik Reza, dia hanya menyunggingkan senyum sinisnya dan tak menatapku sedikitpun.

"Ekhm, Reza, kamu gaboleh bilang gitu ah. Maaf ya Zahra, Reza memang begitu" ucap Pak Koji

"Emm, kalo gitu, Zahra, perkenalkan, ini keluarga Pak Furukawa Koji. Pak Koji ini dia adalah CEO Furukawa Company Group. Perusahaannya bergerak di bidang transportasi di Jepang. Dan ini istrinya, Ibu Reina Minami, dia juga seorang vice president di lisensi hukum."

Pak Koji dan Bu Reina menatapku dengan penuh senyuman hangat. Dan Papa pun menatap ketiga anak Pak Koji.

"Dan ini ketiga anak-anaknya." Ucap Papa sambil menunjuk kepada anak anak yang duduk disebelahku.

"Onii, aisatsu."

Pak Koji menatap lelaki yang duduk diujung sana seolah memberi kode padanya. Kemudian lelaki itu berdiri dan mulai memperkenalkan diri menggunakan bahasa Jepang. Yang kutangkap, namanya Furukawa Rei, mahasiswa di Tokyo Daigaku, atau Tokyo University. Universitas yang paling top di Jepang.

"Ah, maaf ya pak, bu, Rei memang tinggal di Jepang, jadi dia ga bisa bahasa Indonesia. Kebetulan aja sekarang Rei lagi libur, jadi dia datang ke Bandung." Ucap Bu Reina

"Ahh gapapa bu, setidaknya Zahra paham apa yang diucapkan Rei. Ya kan, Ra?"

Mama melirik kearahku. Aku hanya tersenyum membalas lirikan mama, kini giliran Naira yang berdiri memperkenalkan diri.

"Selamat malam, nama saya Furukawa Naira. Saya kelas XI di Alexandra International Highschool. Saya juga rekan kerjanya kak Zahra di OSIS." Kemudian Naira pun membungkukkan badannya dan duduk kembali.

Kini, giliran si rese Reza yang berdiri memperkenalkan diri.

"Selamat malam, nama saya Furukawa Reza, kini saya duduk di kelas XII dari Satya International Highschool. Saya adalah Ketua Osis di SMA Satya." Diapun membungkukkan badannya dan duduk kembali dikursinya.

"Apa? Dia ketua osisnya?? Wait, jangan-jangan nanti......" batinku

"Biasa aja dong liatnya, kaya yang kaget gitu. Ga percaya ya aku ketua osisnya?" Protes Reza

"Biasa aja, aku juga ketua osis disekolah ga bilang-bilang tuh." Balasku

"Ini fyi ajasih, biar kamu tahu kalo aku ini bukan sembarang orang." Bisik Reza.

"Wow, info yang sangat kurang menarik, tuan Reza yang terhormat." Balasku.

"Wah, sepertinya kalian udah saling kenal ya? Sangat diluar dugaan sekali." Ucap mama.

Ketua Osis VS Ketua Geng [ON.GOING] [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang