Part 5

32 2 0
                                    

"He's Niall. Niall Horan".

Tiba-tiba dadaku sesak, dan aku tidak tahu alasannya. Tidak ada benda yang menekan dadaku, tapi aku merasakan tekanan yang belum pernah kurasakan. Juga kecemasan. Aku tidak suka perasaan ini. Aku memejamkan mata, berusaha menenangkan diri, karena aku tidak tahu apa yang terjadi dan aku tidak bisa bernapas. Aku menatap jam di ponsel, pukul tiga. Sekarang aku berangsur paham, tapi mengapa aku tidak bisa menyingkirkannya dari kepalaku. Aku meraih ponsel dan earphone dan pergi ke galeri musik. "It's gonna be alright Jensen" berulang-ulang sambil mendengarkan musik menenangkan. Akhirnya beban di dadaku terangkat sedikit demi sedikit, kecemasanku berkurang. Tetapi, aku ketakutan karena, apakah mungkin dia Niall sewaktu sekolah dulu. Niall telah lama tidak terlihat sejak kami kelas dua sekolah menengah. Kabarnya dia boarding school, tidak tahu dimana dan aku tidak ingin tahu. Jadi, bagaimana mungkin cowok itu adalah Niall. Aku sangat berharap bukan dia bukan Niall yang dulu. Lalu aku kembali berbaring dan memejam, setelah itu tidur.

"Apa hari ini kau tak ingin pulang bersamaku" Wajahnya membentuk puppyface. "i am sorry i have something to do" ucapku sambil mencubit kedua pipi Miley. Aku dan Miley segera berjalan keluar kampus. Miley dijemput oleh kakaknya yang telah menunggunya di seberang jalan dan aku akan naik bus.

"Bye, see ya"
"See ya, Miley"

Tiba-tiba ponsel ku berdering. Aku bisa melihat mom pada layar ponsel.

Click

"Hello Jensen, honey"

"Hi mom!"

"Glad to hear your voice, how are you?"
"
I'm pretty good, how about you and dad?"
"
We're good no need to worry honey, how's college?"
"I'm so relieve
, awesome mom haha"
"
Are you happy? Got a friend?"
"
Absolutely! And yeah i got She's Miley and so nice"

"Sounds cool. Tell her nice to meet you from Jensen's mom"

Aku senang mendengar suara mom setelah beberapa hari jauh dari mom. I miss home so much. Biasanya setiap pagi ada yang mengetuk pintu untuk membangunkanku, memasak makanan kesukaanku. Tapi kini harus mandiri dan melakukannya sendiri.

"I just wanna tell you have to go to grocery store I've been so worry about your food before that you need to check a money that dad's have been transfer for you then you withdraw it then buy an IMPORTANT THINGS after that yours but do not over buy it do you understand?"

"Loud and Clear mam"

Hang up Click

Setelah menutup telefon dari mom, aku langsung berjalan menuju halte bus untuk perrgi ke grocery store. Perlu waktu 10 menit baru bus datang kemudian langsung melangkah masuk bus. Sebelumnya aku sudah bertanya Miley dimana letak grocery store yang menyediakan bahan makanan lengkap. Memasuki store dan mengambil trolley dan mulai menuju rak pertama, sayuran dan mengambil lima pack kentang belum dikupas dan menaruh ke dalam trolley. Mengambil masing-masing dua pack wortel, tomat dan brokoli. Beralih kesebelahnya, aku mengambil satu sisir buah pisang dan satu pack apel. Kemudian menuju rak pasta dan mengambil tiga pack makaroni beserta olive oil. Tidak lupa semua bumbu dapur yang kuperlukan. Setelah selesai untuk bahan makanan pokok aku mengitari rak demi rak menuju snack dan cokelat. Tanpa pikir lama aku mengambil tiga batang cokelat cadbury tapi Oh yaampun perasaan labilku muncul. Aku harus dihadapkan pada dua pilihan makanan ringan, Cheetos or Doritos. Aku ingin mengambil keduanya tapi mom akan marah saat aku laporan nanti. Huft!. Aku masih memandangi kedua makanan ringan tersebut tanpa menyadari seseorang menegurku. "Hey!" Seseorang dari ujung sedang memanggilku tapi aku tidak menggubrisnya karena pasti itu untuk orang lain. "Hey!" Suara itu semakin mendekat tapi aku masih tetap memperhatikan bungkusan Cheetos dan Doritos. Entah mengapa serasa panggilan itu untuk ku. Orang itu masih terus berkata hey. Suarannya yang dalam dan serak menimbulkan rasa penasaran kepada orang itu. Akhirnya aku berbalik perlahan untuk melihat siapa yang memanggilku. "Oh hel-lo" jawabku terbata-bata. Seorang cowok dengan gaya rambut pendek berwarna cokelat tua dan juga memiliki mata biru seperti lautan yang indah dan mempesona. Dia memiliki fisik yang kuat dengan ukuran tubuh tinggi dilengkapi memakai kaos tangan buntung yang memperlihatkan otot lengan yang mengesankan. Aku ingin pingsan sekarang juga. Pingsan artian kiasan. Aku tidak yakin, dia memanggilku? Sepertinya dia salah orang. "Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanyanya dengan memegang satu pack beer di tangan kirinya. "Umm.. sepertinya tidak pernah"Aku mengerutkan dahi sambil memandanginya. "Ohh maaf, sepertinya aku salah" ucapnya sambil mengelus rambut belakangnya. Sudah kuduga. Dia salah orang. Dia membuat seperti ada kompor di dalam perutku. Panas. Aku pun lanjut dengan perasaan bingung terhadap cheetos atau doritos. Jujur susah milihnya semuanya enak, tapi aku harus irit. Mataku beralih dari sebelah ke sebelahnya. Pillbury Lays Pringles Rits M&M Reese's Oreo Kit Kat Original Kit Kat Green Tea Kit Kat Strawberry. Bisa-bisa aku bermalam disini kalau bingung seperti ini. Aku paling tidak bisa kalau dihadapkan pilihan snack dan cokelat hampirnya semua favorit dan biasanya aku ambil semua. no no you have to choose between cheetos or doritos aku berbicara sendiri sambil menepuk dahi.

Is it right ???Where stories live. Discover now