Part 4

33 2 0
                                    

Pagi yang cerah membuatku semangat untuk memulai hari pertama perkuliahan di kampus baru. Aku tidur lebih cepat seperti biasa dan lelap. Aku pun langsung memasuki kamar mandi setelah itu berpakaian yang sudah kupersiapkan semalam, blush berwarna biru dan jeans sambil bercermin memastikan apakah cocok atau tidak ternyata perfect. Aku mengambil tas jinjing dilemari, meraih alat tulis, notes, ponsel dan earphone lalu aku masukkan ke dalam tas jinjing. Aku bercermin kembali untuk memberi sedikit powder, maskara dan mengoleskan lipbalm merah jambu pada bibirku. Kemudian meraih laptop dan kunci rumah lalu segera bergegas menuruni tangga. Kali ini aku coba untuk naik kendaraan umum bus untuk waktu yang masih bersisa banyak. Dan sebenarnya aku lebih suka naik kendaraan umum seperti bus. Selain tarif perjalanan terjangkau dan beruntung rumahku dekat dengan halte bus. Aku pun berjalan menuju halte bus. Udara yang masih bagus untuk dihirup membuat karbondioksida di dalam paru-paru terganti oleh oksigen yang menyehatkan. Duduk untuk menunggu bus tiba. Hari ini keberuntungan ditanganku tidak lebih dari 10 menit bus datang. Aku pun masuk kedalam bus tersebut dan menempelkan kartu untuk membayarnya. Di dalam bus hanya ada beberapa orang saja, tidak terlalu penuh jadi masih ada beberapa kursi kosong lalu aku duduk pojok dekat jendela.

Akhirnya aku sampai di kampus dan bergegas masuk ke dalam. Aku mengeluarkan ponsel untuk masuk ke akun mahasiswa dan melihat jadwal serta kelas. Satu per satu aku mencari kelas. Akhirnya aku menemukannya. Pun aku langsung memasuki kelas tersebut sambil menyapu pandangan sekeliling kelas. Aku melihat kursi kedua barisan depan sepertinya aku mengenal orang ini."Aku mengenali potongan rambutnya, Miley bukan sih?" Batinku.
"Miley?" Sapaku. Miley pun mengangkat ke arah ku dengan mencari suara yang memanggil namanya."oh hi, Jensen!" Senyumnya mengembang setelah melihatku dan melambaikan tangan kepada ku."Hari ini apakah kita memiliki jadwal yang sama ?" Tanyaku sambil tersenyum ragu-ragu. "Aku rasa iya, sini duduk di sampingku" "Okay". What a lucky! Aku ternyata tidak merasa canggung saat hari pertama kuliah yang begitu asing. Bagiku, Miley orang pertama yang berkenalan denganku sejak kemarin. Dia baik hati sudah mau mengantar keliling-keliling kampus ini. Ketika asik berbincang dengan Miley, dosen pun datang. "Hello Students!" sapa Dosen wanita bugar dengan kacamata bentuk kucing. "Hello mam!" Sahut seluruh murid.
"Well, kita kedatangan murid baru,boleh maju kedepan untuk memperkenalkan diri". DEG! Aku selalu nervous jika harus memperkenalkan diriku di depan banyak orang. Sebenarnya aku benci jika harus berpindah ke tempat lain dan adaptasi. "Mana dia?" "Aku mam" Aku mengacungkan tangan. "Well then silahkan maju, umm sebelumnya sudah ada yang mengenalnya?" "Mee mam" Miley mengacungkan tangannya" "Ternyata kamu Miley, cepat sekali mengenal orang baru yaa" "Begitulah mam". Akhirnya aku memperkenal diri di depan kelas. Dan mataku terpaku pada cowok berambut blonde. Dia nampak tidak asing. Apakah dia yang kulihat kemarin? Atau mungkin salah aku tidak melihat jelas saat kemarin Aku berbicara dalam hati. Dia seperti memerhatikanku tajam tapi aku mengalihkan pandangan ke arah lain."Okay. Sekarang kita semua tahu namamu Jensen dan perkenalkan aku adalah Miss Anna". Pelajaran pun dimulai. Tidak terlalu sulit pelajaran hari ini hanya menganalisis suatu novel. "Cukup untuk hari ini,sampai jumpa minggu depan". Murid-murid pun langsung merapikan alat tulis mereka dan satu per satu mengosongi ruangan kelas. Tapi aku dan Miley masih di dalam kelas berusaha membujuk agar cepat untuk makan. "Jensen ayo kita ke kantin perutku lapar, udahh baca novelnya nanti aja" Miley menguncang lenganku sambil merengek."Tunggu sebentar lagi". Wow rekomendasi novel Miss Anna benar-benar membuatku ingin menghambiskan hari ini tapi Miley mengganggu."Gak bisaaaaaaaaaaaa" "Ayolah Jensen" "Jens" "JENSEN STEINFIELD!". Yaa tuhan anak ini."Astaga! Yaudah ayo". "Yeayy c'mon".

Is it right ???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang