27. View Of Green

Start from the beginning
                                    

Alih-alih berjalan ke dapur mendekatinya seperti yang biasa akan aku lakukan, aku berbelok ke ruang TV dan menyalakan TVnya, menonton apapun yang ditayangkan disana. Setidaknya dengan begitu aku pikir bisa sedikit mengalihkan pikiran ku.

"Jadi, beritahu aku" ucapnya berdiri di sisi sofa "apa yang kau lakukan mendatangi kamar ku?" Ugh, apa ia harus membahasnya?

"Apa kau sungguh ingin jawaban?" Balas ku berusaha terdengar normal sambil menatapnya

"Tentu saja, aku tidak akan bertanya kalau aku tidak ingin jawaban" balasnya menatap ku miring

"Aku mencari uang untuk kabur dan menghilang" balas ku asal karena sesungguhnya aku juga tidak tahu mengapa aku mendatangi kamarnya "aku sudah merencanakan notenya dan baju-baju ku sudah siap, aku hanya butuh uangnya, tapi semua itu gagal karena kau ada di rumah" lanjut ku kembali menatap TV

"Bahkan kalau aku tidak rumah, kau tidak akan menemukan uang," balasnya bergerak untuk duduk di sisi ku "aku tidak menyimpan uang di rumah, Chloe, itu sangat tak aman"

"Jadi dimana kau menyimpan uang mu, Xander?" Tanya ku basa-basi

"Bank, tentu saja" balasnya santai

"Bank lebih sering dirampok daripada rumah, dan juga, untuk sampai di sini, kau harus melewati banyak pencegahan keamanan" balas ku "jadi menurut ku, apartemen ini lebih aman daripada bank"

"Virtual bank tidak bisa dirampok, Chloe" apakah di dunia ini sungguh ada sesuatu yang namanya virtual bank?

"Bisa saja dirampok oleh perampok berbasis komputer" balas ku tak mau kalah

"Tidak saat encryption banknya kuat"

"Terserah kata mu, lah" ucap ku membesarkan volume TV

"Apa kau bahkan mengerti apa yang mereka katakan?" Tanyanya lagi setelah me-mute suara TV

"Aku mempelajari bahasa Jepang sejak sekolah dasar" balas ku terganggu "itu bahasa ketiga ku saat ini"

"Apa bahasa kedua mu?" Ia menyipitkan matanya

"Spanish" balas ku mengambil remotenya kembali

Aku tidak berbohong, orang tua ku memang mengirim ku untuk les bahasa sejak aku kecil, jadi sekarang, aku bisa 3 bahasa. Asal tahu saja, itu bukanlah sesuatu yang aku banggakan, karena kadang, kata-katanya tercampur aduk dalam kepala ku dan membuat ku bingung dan orang lain yang ku ajak bicara bingung. Sungguh bencana.

"Kau ternyata lebih berguna dari yang aku kira" ucap Alexander, tapi aku tidak menggubrisnya, aku tidak ingin mengatakan hal yang salah, dia cenderung sering membuat ku melakukan itu, jadi aku akan tetap diam "kau tahu, kau tidak harus bersikap aneh hanya karena kau baru saja melihat ku setengah--"

"Tiga perempat" potong ku entah kenapa. Sudah ku bilang bukan?!

"Huh?"

"Aku melihat mu tiga perempat" ulang ku sejak sudah terucap sebelumnya "dan aku tidak bersikap aneh" tapi ia hanya mentertawakan ku lalu berdiri

"Aku akan berangkat ke China besok, kembali mungkin 4-5 hari kemudian, tergantung pesawatnya" ucapnya sambil mengambil gelas kopinya dan membawanya ke tempat cuci piring

"Kau sering sekali pergi akhir-akhir ini" ucap ku berdiri mengikutinya "apa kau yakin kau pergi ke tempat yang kau katakan pada ku?"

"Sejak kapan ada pembohong yang mengakui kebohongannya, Chloe?" Ucapnya sibuk mencuci gelasnya

"Jadi kau berbohong?" Tanya ku mendekatinya

"Tidak!" Ucapnya difensif

"Hanya saja kau selalu memaksa ku untuk ikut dengan mu sebelumnya" ucap ku bersandar di counter

The Secret Life of The Loveable Daughter (The Secret Life Series #3)Where stories live. Discover now