Crazy love

32.9K 1.9K 109
                                    

"APA......?"

"Ck.... jangan berteriak seperti itu Kiba, aku tidak budek "

"Menikah... Naruto M-E-N-I-K-A-H" Kiba lelaki bersurai coklat itu , berteriak histeris mendengar pernyataan gila sahabat pirangnya .

"Yup"

"Sekarang!"

"Hmm"

"Yak... Naruto apa kau kehilangan akal sehatmu menikah dengan orang yang bahkan tak kau kenal rupanya" teriak Kiba nyaris gila mendadak.

Kiba tidak habis pikir dengan sahabat pirangnya ini, dia baru saja mengatakan akan menikah se-olah mengatakan dia akan pergi makan ramen di kedai ramen langganannya dengan santai seperti:

"Kiba aku akan menikah"

"Kiba aku ingin makan ramen "

Sungguh dua kalimat itu terdengar sama di telinga Inuzuka ini.

Kiba sungguh kehilangan kata-katanya, sesaat mendengar pernyataan konyol dari Naruto, apa yang menyebabkan sahabat pirangnya ingin menikah dengan seseorang yang tidak dia kenal,dan lagi diusia yang masih muda 17 tahun,

Wow,

Naruto memang pemuda penuh kejutan

Naruto sahabat pirangnya itu hanya menjelaskan bahwa dia akan menikah dengan seorang laki-laki , sudahkah kiba katakan bahwa sahabat pirangnya ini laki-laki ,Belum? Kalau begitu kalian sudah tau.

Ya ulangi laki-laki, oh itu tidak masalah bagi Kiba, sahabat pirangnya ini berakhir dipelukan seorang laki-laki melihat wajahnya yang bulat manis dengan mata biru menyaingi langit biru diatas sana , kulit tan exotic ,jangan lupakan tanda lahir seperti kumis kucing yang membuatnya semakin imut, membuat laki-laki yang berstatus seme diluar sana meneguk ludah kasar, kelaparan.

Kiba tidak masalah dengan orientasi Naruto, -dijaman sekarang sudah biasa-seorang laki-laki kecantol dengan laki-laki lain-yang dia permasalahkanya, bagaimana mungkin sipirang -yang dia ragukan kewarasanya itu- mengiyakan begitu saja ajakan menikah dari calon ibu mertuanya yang menangis bombay diruang tunggu rumah sakit hanya karna calon ayah mertuanya tengah sekarat dan ingin melihat anak bungsunya menikah sesegera mungkin- sebelum wafat-takut nanti sepeninggalannya, anaknya yang dingin menyaingi es kutub utara itu akan jadi perjaka tua , Nooooo dia ingin istirahat dengan damai.

Dan Naruto yang bego atau kelewat baik dengan senang hati menjadi sukarelawan secara cuma-cuma untuk jadi tumbal , jangan lupa lelehan air mata yang menganak-pinak dari pipi tembemnya mendengar cerita camer dengan judul -takut anaknya perjaka tua- itu ,entah dimana letak sedihnya

Naruto berfikir seburuk apa rupa anaknya sampai orang tuanya ,takut anak mereka perjaka tua, Naruto tidak tega sungguh siapa yang ingin hidup sendiri sampai tua,perjaka lagi , itu menyedihkan dan Naruto tidak tega wanita dihadapanya ini terus menangis sedih memikirkan suaminya yang sekarat dengan permintaan terakhirnya, jika dia masih memiliki orang tua segala hal akan dia lakukan demi melihat orang tuanya bahagia. mungkin Tuhan mengutus dua orangtua ini untuk mengujinya apakah dia bisa menjadi anak yang baik patuh pada orang tua , sungguh pemikiran yang absurd sekali bahkan Naruto melupakan fakta mereka baru kenal barusan dilorong rumah sakit.

Naruto sudah gila

Kiba tanggapanya hanya satu

' Drama sekali keluarga aneh ini' pikir Kiba sinis ,mulai sekarang Kiba berjanji pada dirinya sendiri untuk melarang Naruto makan ramen sesukanya, itu menpengaruhi kadar kewarasan otak Naruto ,Kiba mulai menyalahi keberadaan ramen .

"Naruto otakmu dimana hah? Aku tau kau kesepian tapi tidak dengan seperti ini!" lirih Kiba nyaris putus asa

Well bukan tanpa alasan Kiba mengatakan hal seperti itu, Naruto hidup sebatang kara ,tidak punya keluarga.

Naruto tidak sendiri sejak kecill , dia memiliki orang tua yang merawatnya tetapi sayang kedua orang tuanya harus direnggut darinya sejak Naruto baru pandai merangkak.

Orang tua Naruto meninggal dalam kecelakaan pesawat dalam menjalankan usaha bisnis mereka , Naruto yang masih kecil dikala itu, dititipkan pada pelayan rumah mereka Iruka .

Iruka pelayan setia keluarga Naruto yang tidak tega melihat Naruto kecil berakhir dipanti asuhan ,lebih memilih merawat Naruto dibantu dengan peninggalan kedua orang tua Naruto yang tidak bisa di bilang sedikit untuk menghidupi Naruto.

Sampai saat menginjak bangku SMP Naruto memutuskan untuk hidup sendiri

Walaupun pernyataan Naruto mengejutkan Iruka pada saat itu, toh akhirnya Iruka menyetujuinya walau dengan beberapa persyaratan ,biaya sekolah dan biaya hidup masih Iruka yang menanggung , peninggalan orang tua Naruto masih lebih dari cukup untuk biaya pendidikan Naruto sampai jenjang perguruan tinggi ,dan Naruto di wajibkan memberi kabar pada Iruka setiap hari dan di akhiri dengan tangis mengharu biru ,

Naruto hanya ingin mandiri, dengan biaya hidup masih ditanggung. abaikan

"Jaga bicaramu Kiba aku bukan bocah kesepian haus kasih sayang, ingat ini bukan kehidupan drama alay" ujar naruto sinis, gatal ingin memberikan satu bogem mentah pada Kiba.

Hello dia bahagia Iruka cukup memberikanya kasih sayang, walau kadang dia juga merindukan kasih sayang orang tua tapi dia bahagia titik jangan terlalu memelankoliskan hidupnya.

"Maaf, tapi tidak kah kau curiga, mereka begitu saja menerimamu jadi calon menantu mereka, kau sendiri yang bilang kalian baru kenal" tanya Kiba menyakinkan Naruto berusaha menggagalkan rencana gila Naruto.

"Kiba sudah ku bilang ayahnya sekarat belum cukupkah" tekan Naruto keukeh atas pendirian nya dan berpositive thinking.

"Tapi nar..."

"Cukup kau mau mengantar ku atau tidak, aku hampir terlambat, kalau tidak mau ya sudah" sentak Naruto memotong perkataan Kiba dan mulai beranjak pergi dengan tidak sabaran, Kiba cerewet dia pusing.

"TIDAK TUNGGU aku akan mengantarmu" sela Kiba cepat,dia tidak bisa membiarkan ini , dia harus menyelamatkan sahabat pirangnya , caranya? Kiba akan memikirkanya nanti, yang jelas dia harus ikut terlebih dahulu,melihat siapa keluarga gila yang melamar sahabat pirang bodohnya ini.

"Kalau begitu cepatlah aku hampir terlambat"

"Ck iya....tapi Naruto siapa nama keluarga yang akan menjadi calon keluarga mu itu"

"Hmmm ah.. uchiha itu lah ,aku sedikit lupa hehehehe" diiringi cengiran bodoh Naruto

"APAA UCHIHAAAAA"

ck sepertinya Naruto harus ke dokter untuk memeriksa telinganya.


TBC

Terima kasih sudah membaca cerita ini jangan lupa komentarnya....

Crazy dayWhere stories live. Discover now