Rolando-Ooh God

3.8K 229 7
                                    

Aku mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru restaurant, mencari wanita yang amat ku sayangi  yang akhir-akhir ini selalu membuatku kesal akan tindakannya.

Setelah menemukannya dan yakin bahwa penglihatanku tidak salah, ku langkahkan kaki menuju kearahnya.

"Hai sayang" sapanya lalu memelukku sayang, sesaat setelah aku sampai dimejanya.

"Bagaimana mami ke Indonesia tanpa memberitahuku?!" Semburku kesal sambil membalas pelukannya, pelukan yang selalu aku rindukan, pelukan yang selalu membuatku nyaman, pelukan yang hanya bisa ku dapatkan dari seorang Hyuna Lavoisier yang tak lain adalah ibu kandungku.

"Surprise" ucap mami semangat tak menghiraukan raut kesalku.

Aku melepaskan pelukan mami setelah sadar bahwa bukan hanya kami yang ada dimeja ini, tapi juga ada seorang wanita yang matanya tak lepas memperhatikanku, itu membuatku semakin kesal karena sekarang aku tahu motif mami datang ke Indonesia.

Ekhem. Dehemanku yang cukup keras membuat wanita itu tersadar dari sikap bodohnya dan segera menunduk malu karena tertangkap basah memperhatikanku dengan tidak sopannya.

"Ya ampun Var, lembut sedikit kenapa sih sama perempuan, itu lihat Alenanya ketakutan!"

Kutarik kursi disamping mami tepat dihadapan wanita itu, menghirukan teguran mami.

"Ada apa mami ke Indonesia?" Tanyaku to the point malas berbasa basi.

"Oh lihatlah anak tante ini Alena, tante datang kesini untuk menemuinya karena merindukannya tapi tanggapannya malah seperti ini" ucap mami penuh drama dan itu membuatku sebal setengah mati.

"Jika mami merindukanku, mami akan langsung menemuiku bukan malah menemui orang lain" ujarku datar.

"Alena bukan orang lain dia anak sahabat mami dan berarti anak mami juga!" mami menatapku kesal tak mau kalah.

"Terserah! Jadi ada apa mami menyuruhku kemari? Aku sibuk!" Malas beradu argumen dengan mami.

"Oh ya ampun mami sampai lupa, Kenalin Var ini Alena Soedjatmoko anaknya tante Yuri yang pernah mami ceritakan minggu lalu" mata mami berbinar saat memperkenalkan kami berdua.

Oh ya aku ingat sekarang, seminggu yang lalu saat mami menelpon, ia bercerita tentang anaknya tante Yuri dan aku tidak mendengarkannya dengan seksama karena terlalu malas.

Wanita itu menjulurkan tangannya. "Hai Varo, aku Alena senang bertemu denganmu tante Hyuna bercerita banyak tentangmu" dia tersenyum dengan manis dan terkesan berlebihan, itu menurutku.

Aku membalas juluran tangannya. "Kurasa aku tak perlu  memperkenalkan diri kembali katena aku yakin ibuku yang cantik ini telah menginformasikan semua tentangku padamu, dan tolong jangan memanggilku Varo karena itu hanya untuk keluarga terdekatku saja!"

Wanita itu menatapku dengan mata terbelalak, tak menyangka mungkin aku akan berbicara seperti itu padanya.

"Tolong lepaskan tanganku!"

"Maaf" Dengan cepat wanita itu melepaskan genggaman tangannya pada tanganku sambil menundukkan kepala.

Menjijikkan rutukku dalam hati saat melihat sikap malu-malu wanita itu.

"Maafkan anak tante ya Alena, Varo memang seperti ini, kasar dan dingin" mami melirikku tajam.

"Tak apa tante, mungkin Rolando belum terbiasa dengan Alena yang baru dikenalnya" wanita itu menggenggam tangan mami, dan aku malas melihat drama murahan ini.

Pelayan datang mengantarkan pesanan yang mami dan wanita itu pesan.
"Terimakasih" ucap wanita itu dengan senyuman yang ingin membuatku muntah.

"Makanlah, mami sudah memesankannya untukmu" mami menyodorkan sepiring tenderloin steak padaku.

My FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang