Delapan belas| Don't leave me (2)

3.6K 266 24
                                    

masih ku berinama part 18 yang sama ^_^ Bonus for my reders ^_^ Part ini ku buat sangat panjang ^_^ Semoga ngk pada bosen bacanya ^_^ Kalau di ms word Ini mencapai 20+ halaman ^_^

Saa~ Hajimaru yo! ^_^

-Wife Kisedai-ssu !-

Nira desu present....

***

KKRRIINGG!! KRRINGG!!

"Hnnn.." Aomine melengguh saat mendengar jam wekernya berbunyi. Ia membuka mata raven nya itu. Menatap malas ke arah jam weker. Waktu terus berjalan. Hari sudah pagi. Aomine mematikan jam weker yang merusak mimpinya. Oh ya, dia bermimpi tentang kejadian kemarin soal [your name] yang meninggalkannya di trotoar.

Aomine mengedip kedip kan matanya mencari titik fokus mata nya yang masih kabur. Ia menatap langit langit kamarnya. Entah kenapa fikirannya melayang tentang diri mu. Aomine menaruh tangannya di wajah. Menghela nafas kemudian bangun dari tidurnya. Dan lihatlah.. kamar siapa yang begitu berantakan ini. Siapa lagi kalau bukan kamar si Daiki?.

"Daiki !! Cepat bangun !! Kau nanti terlambat !" Sebuah suara dari balik pintu memaksa Aomine untuk segera bersiap. Itu suara Nyonya Aomine, Ibu dari Aomine Daiki.

"Iya iya !!" Pekik Aomine.

-Waifu kisedai ssu-

Saat sarapan...

Aomine sarapan dengan keluarganya. Ia hanya makan tanpa selera. Entah kenapa perasaanya merasa tidak enak sedari Ia bangun. Sepertinya Aomine Daik mengkhawatirkan mu. Rasanya Ia ingin buru buru kesekolah dan melihat wajah mu agar Ia kembali lega. Melihat wajah cemas di wajah putra nya, Nyonya Aomine menatap Aomine Daiki dengan tatapan sendunya.

"Daiki.. Kenapa kau tidak menghabiskan sarapan mu?" Tanyanya.

"Maaf Ibu.. Tapi aku tidak lapar.." Ucap Daiki.

TRRRTTT TRRTTT.. Ponsel Aomine bergetar dalam sakunya. Buru buru pria itu membuka sebuah e-mail. Siapa yang mengiriminya e-mail pagi pagi gini?.

"Akashi?" Gumam Aomine. Kapten nya ternyata yang meng-email nya. Pasti soal jadwal latihan. Begitulah yang terlintas di benak Daiki. Aomine membaca e-mail itu dengan hati hati. Sepertinya e-mail itu di kirim ke semua anggota kisedai termasuk dirinya.

From : Akashi

To : Daiki

Subject : Apakah kalian melihatnya?

[Your name] hari ini tidak masuk. Keluarganya bilang [your name] tidak pulang sejak kemarin sore. Apakah kalian tau dimana dia?. Terakhir dengan Daiki. Daiki, sampai [your name] kena masalah karena mu, Aku bersumpah akan membunuh mu dengan gunting ku!.

Woah! Pagi pagi sudah dapat e-mail ancaman soal nyawanya dari Akashi. Mata Aomine melebar saar membaca bagian '..[your name] tidak pulang sejak kemarin'. Aomine semakin khawatir. Buru buru Ia menghabiskan makanannya dan kabur dari ruang makan itu. Nyonya dan Tuan Aomine menatap heran ke arah Aomine yang telah menghilang di balik pintu keluar.

"Dia kenapa sayang?" Tanya Tuan Aomine.

"Entahlah... Mungkin dia sangat bersemangat ingin ke sekolah.." Jawab Nyonya Aomine asal.

-Wife of kiseki no sedai cchi-

Tap ! Tap ! Tap ! Tap!

Suara langkah kaki yang berderap lari itu terdengar begitu tergesah gesa. Satu tempat yang Ia tuju, ruang kelas anak bisnis yang megah dan bagusnya tak terkira. Cuman anak anak tertentu yang bisa masuk di sana. Sejauh ini hanya ada tiga murid yang masuk kelas itu. Aomine mendorong pintu besar berbahan kayu jati yang memiliki ukiran rumit berwarna coklat tua.

✔The Wife of Kiseki no sedai (Readers x kiseki no sedai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang