19. A True Heartbreak

Start from the beginning
                                    

"Siapa mereka?" Sepertinya Alexander mengikuti arah tatapan ku dan menemukan Abigail dan Lyander

"Itu, Abigail" ucap ku "dan prianya adalah Lyander"

"Mereka pacaran atau sesuatu?" Tanyanya saat melihat Abigail mendorong Lyander

"Tidak, Abigail memiliki pacar, Gary, kalau tak salah namanya"

"Hmm.." Alexander mengangguk lalu diam ikut menonton bersama ku. Ini salah, kita tidak seharusnya melakukan ini! "Mereka berciuman. Apa kau yakin mereka tidak berpacaran?"

"Aku yakin! Gary adalah pacarnya, bukan Lyander. Dan lihat, Abigail bahkan tidak membalas ciumannya" sejujurnya, aku tahu ada sesuatu di antara mereka berdua, dia tidak harus memberitahu ku secara langsung, plus, dia kurang lebih mengkonfirmasi dugaan ku saat aku menelponnya beberapa hari yang lalu dan Abigail mengangkat telepon ku dengan suara seperti habis menangis. Saat aku bertanya prianya ataukah prianya yang lain, dia mengatakan prianya yang lain

"Dia menarik tangan teman mu dan sekarang ia memeluknya" ucap Alexander benar-benar mengganggu

"Aku bisa melihatnya juga kau tahu" ucap ku risih "kau tidak perlu memberi komentar"

Lyander mengatakan sesuatu pada Abigail selama ia memeluknya, dan saat ia selesai, mereka berdua sama-sama mengeluarkan air mata. Apakah ini sesuatu yang aku pikirkan? Lyander mengatakan sesuatu yang lain sebelum ia bergerak menjauh, Abigail terlihat seperti sedang menimbang sesuatu

"Teman mu mencium--"

"Aku melihatnya, diam!" Potong ku memukul tangannya

"Kalau mereka tidak pacaran, aku tidak tahu apa" ucap Alexander setelah Lyander berjalan meninggalkan Abigail dengan air mata derasnya.

Jadi itulah yang membuat Abigail sangat bersedih beberapa hari yang lalu saat aku menelponnya, dia masih belum berubah pikiran dan tinggal. Well..

👻👻

Aku terus berpikir tentang Abigail dan kejadian yang baru saja ku saksikan. Apa yang aku lihat dari Abigail dan Lyander tadi, aku belum pernah lihat dalam hubungan siapapun. Apakah mungkin itu yang mereka katakan sebagai cinta?

"Kau harus berhenti memikirkan teman mu dan pria itu" ucap Alexander menyadarkan ku

"Tapi itu membuat ku penasaran" ucap ku menyuarakan pikiran ku

"Kenapa tidak kau tanyakan sendiri?" Ucap Alexander menunjuk dengan kepalanya "sepertinya kita akan berada dipenerbangan yang sama dengannya"

Aku menatap Lyander, mencoba membaca situasi yang sedang terjadi, aku bahkan berharap ia mengadah dan menemukan tatapan ku. Tapi itu tidak terjadi, dia hanya menatap ke HPnya, menyembunyikan wajahnya, dan kadang bermain dengan jarinya. Saat kelas bisnis penerbangan kita dipanggil untuk boarding, Lyander mengeluarkan pasport dari ranselnya yang aku cukup yakin merupakan pasport Inggris, berdiri dari kursinya, dan berjalan menuju pintu boarding. Lyander berkewarganegaraan Inggris? Tapi seingat ku saat ia berbicara kemarin aksennya aksen Amerika, bukan Inggris. Mungkin dia berkewarganegaraan ganda?

Saat giliran kelas ekonomi dipanggil, rasanya aku sudah tidak sabar untuk segera masuk dalam pesawat. Aku tak sabar untuk segera take off agar aku bisa mengconfront Lyander dan mencari tahu apa yang aku tidak ketahui, lalu saat aku kembali nanti, aku akan mencari Abigail dan meminta penjelasan darinya juga, walaupun memang sangat aneh aku melakukan itu.

Aku tahu dimana ia duduk, aku berjalan melewatinya saat aku masuk tadi. Dia duduk sendiri, tentu saja, ini kelas bisnis. Saat lampu sabuk pengaman dimatikan, aku pun segera berdiri.

Dari pengalaman ku di pesawat, aku cukup tahu kalau kelas bawah dilarang memasuki kelas atasnya, tapi sepertinya aku harus melanggar. Tidak seperti mereka akan melempar ku keluar pesawat kalau aku melakukannya. Kemungkinan terburuk yang akan terjadi hanyalah aku ditahan dibelakang pesawat oleh sang air marshal.

Alexander tidak berkata apapun saat melihat ku berdiri, ia hanya melirik sebelum kembali pada laptopnya. Dia tidak bekerja, dia bermain game. Aku sedikit terkejut saat aku melihatnya bermain game, dia Alexander, dia selalu serius, dia tidak bermain game, tapi ternyata sebaliknya.

Okay. Mari kita lakukan ini.

EarPods terpasang dikedua telinganya, jalan yang paling efektif mengambil perhatiannya hanyalah menarik EarPods tersebut. Jadi itulah yang aku lakukan, dia terlihat marah pada awalnya, tapi saat ia melihat ku, wajahnya berubah sepenuhnya

"Oh, Chloe" ucapnya datar

"Kenapa kau melakukannya?" Sembur ku melenceng dari rencana

"Maaf?"

"Kenapa kau meninggalkan Abigail kalau hal itu adalah sesuatu yang berat? Atau apakah semua itu hanya sandiwara?" Tanya ku

"Kenapa hal itu penting untuk mu?" Tanyanya menghindari menjawab

"Karena dia sahabat ku" balas ku bersedekap

"Apapun alasan pilihan ku bukanlah urusan mu" balasnya menatap ku

"Kenapa kau bersikap seperti bajingan, Lyander?" Tunggu... Bagaimana bisa ia mengetahui nama ku? Aku tidak ingat Abigail pernah mengenalkan ku atau menyebut nama ku didepannya...

"Kau tidak mengenal ku, Chloe, kau tidak bisa menghakimi ku" ucapnya pahit "sekarang kembalilah ke kursi mu, kau tidak seharusnya berada disini" lanjutnya membuang muka dan kembali memasang EarPodsnya

"Aku tidak mengerti" ucap ku pelan

Lyander mengehela nafas lelah dan melepas EarPodsnya lalu kembali menatap ku "apa yang tidak kau mengerti, Chloe?"

"Bagaimana cara Abigail membuat mu jatuh cinta padanya" balas ku dan Lyander tertawa

"Tidakkah kau membaca novel?" Ia mengangkat sebelah alisnya "the bad boy always falls for the good girl"

"Aku cukup yakin Abigail tidak masuk dalam kartegori gadis baik" balas ku

"Ya, dia minum dan merokok, itu bukan apa-apa" balasnya mengangkat bahu lalu terdiam.. Apa dia.. Oh tidak..

"Kau mengcorrupt Abigail, dan sekarang kau memiliki semacam kesadaran diri" ucap ku mengerti. Lyander telah tidur dengan Abigail, dan sekarang ia merasa tak pantas untuknya!

Hal ini klasik dalam novel, gadis baik tidur dengan pria nakal, pria nakal jatuh cinta, pria nakal pergi karena merasa tidak pantas untuk si gadis baik, mematahkan hati si gadis dan pria dalam prosesnya. Dan entah kenapa, aku bangga memanggil Abigail sahabat ku.

The Secret Life of The Loveable Daughter (The Secret Life Series #3)Where stories live. Discover now