There's No Good in GoodBye

2.2K 95 0
                                    

Ah, waktu yang ku takutkan akhirrnya tiba. Rasa itu membabi buta. Menghimpit erat dadaku membayangkan esok hari; Tanpa dirimu.

Senja itu, di stasiun Jakarta. Mereka berpisah. Aira tidak mengatakan sepatah kata apapun. Namun dengan sikapnya, Ali paham, Aira gak mau Ali melangkah satu jengkal saja lagi didekatnya. Jadi cowok itu mengalah. Menatap kepergian perempuan iti dengan mata sendu.

Maafkan aku, Aira. Maafkan. Salahku.

Hatinya merasa bersalah. Hingga rasanya tak sanggup untuk ditanganinya lagi. Kalau dijelaskan dalam kata-kata, tak sanggup rasanya ia rangkai, betapa hatinya menyesal berlaku kasar kepada perempuan itu, yang sebenarnya, disayanginya.

Biarkanlah waktu yang menyimpan betapa khawatirnya Ia pagi tadi. Biarkanlah Hanya Allah yang tahu, betapa ia menyayangi Aira diantara perempuan lainnya. Biarkanlah Ia yang menyimpan sendiri kecemburuannya selama ini terhadap laki-laki perebut kasihnya itu. Biarkanlah hatinya yang menyimpan semua jerih payahnya membuat Aira cemburu, untuk membuat sedikit saja perempuan itu menoleh padanya. Biarkan.

Senja itu, Ia lepaskan cintanya dan ribuan doanya serta kesalahannya. Satu doa lagi terpanjat dari bibir tipis laki-laki itu, YaAllah jagalah dia ketika aku tak sanggup lagi berada disisinya. Genggamlah hatinya. Dan jika dia yang kau takdirkan bersamaku nanti, permudahkanlah jalan kita untuk bertemu lagi.

Angin berdesir kencang. Seolah berkata; AAMIIN!

Daun yang Gugur Senja Kemarin [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang