Chapter 7

224 13 0
                                    

Amami POV#

~flashback on~
Sudah beberapa minggu ini aku selalu pulang bareng Mizae. Dia selalu mengantarku sampai ke depan rumah dengan selamat. Author bilang sih gitu. Tapi nyawaku dalam bahanya sebenernya.

Mizae dan Tobima selalu membantuku menyelesaikan hukumanku itu. Gimana mau nolak. Diakan Mr.perfect. kok aku selalu bawa-bawa Mr.perfect ya?. Pokoknya gitudah.

~flashback off~

wah.. tumben tumbennya aku ikut istirahat bareng Mizae dan Mabiru. Apa lagi kalau bukan di paksa sama Mr.perfect. Aku harus ikutlah.. kalau kagak. Buseng aku di apain sama Mr.perfect. hahaha.. bercandalah. Aku nggak bakal di apa-apain sama Mizae lah.. bercanda aja.

"Amami-san kau nggak makan?" Tanya Tobima.
"Nggak aku vegent. Kalian aja" kataku sembari menyuruh mereka melanjutkan makanannya.
"Oh.. tapi aku bingung.. kenapa kamu selalu salah mengucapkan namaku sih.. kan aku jadi bingung" kata Tabiru.

"Hah.. emang iya?. Aku nggak pernah sadar kalau nyebut nama Tabiru selalu salah?".

"Tuh kan salah lagi.. harusnya Tobiru bukan Tabiru" katanya lagi.

"Mm..mm.. kenapa ya?. Kenapa aku selalu salah?. Kenapa kalau nama Mizae-kun bener ya?"

"Tuh... bener lagi giliran nama Mizae" sambung Tobima dengan wajah cemberutnya itu. Sedangkan Mizae hanya mendengarkan percakapan kami sembari makan.

"M.mm.. nggak tau deh.. aku nggak tau kenapa" kataku seraya meringis.

"Heh.. jangan tanya dia.. diakan baka " kedek Mizae.
"Huh.. dasar teme seenaknya bilang aku baka" kataku ngambek.
.
Autohor POV#

Di sudut lain ada beberapa orang memperhatikan mereka bertiga (Mizae, Amami, dan Tobiru). Aura hitam dintara merekasangat banyak.

Banyak mata yang memandang ke arah Amami, semua mata tertuju padanya besrta aura hitam itu juga.

Namun Amami, Mizae, dan Tobiru tidak dapatmerasakan aura itu. Namun Amami merasakan hal yang tidakenak di sekelilingnya.

<Skip time>

Amami POV#

Hari minggu. Pukul 6am. Aku sudah siap-siap bersama ibu dan ayahku. Rencananya kami ingin pergi bersama, yang sebelumnya aku jarang pergi bersama ayah.

*Ting-tong*

Bunyi bell rumahku terdengar. Ibuku pun membukan pintu rumah.

"Ohayou gozaimasu.." sapa seseorang seraya membungkuk 90° memberi hormat.

"Oh.. ohayou.. ada perlu apa?" Tanya ibuku.
"Maaf Amami-chan ada di rumah? Tanya orang itu.
"Ada.. tunggu sebentar" jawab ibu.

"Amami.. ada yang mencarimu" terak ibu dari depan pintu dan beranjak kedalam rumah. Akupun berjalan ke pintu masuk.

"Eh.. siap..." kata-kataku terpotong melihat sesosok cowo berambut biru di hadapanku.
"Hi.. ohayou Amami-chan" sapanya dengan tersenyum dan mengangkat tangannya. Kaya gaya hifive gitu.

"Ada apa Mizae-kun?" Tanyaku polos.
"Ayo ikut aku" kata Mizae agak galak. Lho kok sikapnya berubah lagi?. Tadi ramah mendadak galak atau bisa di sebut maksa.
"Eh.. mau kemana? Aku mau pergi" kataku.
"Ayo ikut aja cepat" dia menarik tanganku.
"Eh.. tunggu-tunggu. Aku ambil tas dulu" kataku menghentikan langkahnya.

Akupun masuk ke dalam dan mengambil tas ku. "Okaa-san. Aku pergi dulu. Bilang tau-san aku nggak jadi pergi bareng"
.
"Lho kamu mau kemana?. Nggak jadi ke gereja bareng?. Mm.. kamu pergi sama pacarmu itu ya".

"Bukan okaa-san. Dia bukan pacarku. Ya udah.. ittekimasu okaa-san".

"Itterashai" jawab ibu.

Akupun mendekati Mizae yang sudah menunggu di motor sportnya. "Ayo cepat naik. Kita udah telat" ucapnya. Dan dengan refleks aku menuruti apa perkataannya.

<skip time>

Dengan hiraishin no jutsu nya. Sampailah kita dengan waktu 10 menit. Tapi ini di mana ya? Aku belum pernah ke tempat ini. Dan sampailah motor Mizae berhenti di depan sebuah bangunan.

Aku terpaku melihat bangunan itu. "Sugoii" kataku. "Ayo cepet" sahut Mizae menghancurkan lamunanku. Dan dia menyeretku masuk ke bangunan itu.

-

-

-

Aku nggak nyangka. Orang kaya dia sering kesini. Aku kira cowo yang gayanya kaya gitu nggak pernah atau jarang ke sini. Aku tabjuk deh sama Mizae. Cowo yang bener-bener absolut. T.O.P B.G.T deh buat Mizae.

<skip time>

Sore menjelang malam. Tepatnya pukul 5.30pm. Aku memutuskan untuk pulang dari tempat indah dan suci ini.

"Mizae-kun maaf menunggu lama"
"Ah.. nggak apa-apa. Aku juga minta maaf memaksamu kesini"
"Nggak kok.. tadi juga aku mau ke gereja bareng okaa-san terus kamu nggajak ke sini. Jadi sama aja aku ke gereja-gereja juga" dia hanya tersenyum.

"Tapi beneran. Aku minta maaf kamu nungguin aku lama banget. Kalau aku kesini aku suka ngabisin waktu seharian. Kalau aku nggak inget ada kamu, pasti aku di sini sampai malam".

"Iya.. nggak masalah. Ngabisin waktu seharian di sini aku juga senang".
"Ya udah ayu pulang. Aku antar" sambungnya.

"Iya lah.. harus kamu antar. Kamu yang nyeret aku ke sini. Masa aku harus ngesot buat pulang?"
"Iya.. iya.. cepet naik" sambungnya seraya memgelus kepalaku.

Ish sial.. aku kena lagi. Tampa rasa bersalah dia kabur gitu aja.

"Hey Mizae.. tunggu aku. Aku balas kau ya"

"Balas aja kalau bisa. Kita liat siapa yang menang" ucapnya memantangku.

"Siapa takut teme?" Sindirku lagi.
"Iya.. iya baka" jawabnya sembari menjulurkan lidahnya keluar.

<Skip time>

Sampailah aku di rumahku ini dengan hiraishin no jutsu nya. Untung aku sampai dengan selamat. Dasar dia itu nggak mentingin keselamatanku. Emangsih demgan jutsu nya itu kita lebih cepat sampai.

Seharusnya waktu perjalanan ini menempuh waktu 2 jam. Tapi dengan jutsu nya kami sampai dalam waktu 30 menit. Wah dia hebat. Calon pembalap gadungan. Eh kok gadungan?? Maksudku calon pembalap provesional (back to story)

"Makasih untuk hari ini"
"Kenapa?"
"Suasana baru aja" ucapku sembari nyengir.
"Kalau kau mau pergi kesana lagi kasih tau aku. Nanti aku antar. Kalau perlu ajak orang tuamu juga. Nanti aku ajak orang tuaku juga" jelasnya.

"Un.. makasih" kataku seraya mengangguk.
"Iya.. kalau gitu aku pamit pulang" ucapnya seraya mengelus kepalaku lagi.
"Hey.. jangan lakukan itu terus" bentakku.

"Oh.. gomen.. lagian aku suka lakukan itu padamu. Ya udah.. jaa" diapun mengendarai motornya. Aku melambai padanya sampai pada dia keluar gerbang rumahku. Gerbang rumahku itu jauh dari pintu masuk rumah. Sedangkan Mizae memgantarku ke depan pintu masuk.

----------------
(A/N: wah.. maaf updatenya lama. Author minta maaf banget.

Author: tolong beri request buat lanjutin cerita ini. Author udah nggak ada ide comedinya. Jadi ini cuma cerita romencenya doang. Tolong ya.

Amami: author kok di chapter ini aku jadi lembek sih?.
Author: gomen.. habis author udah nggak ada ide lagi. Dan author nggak bakat bikin watak yang galak/sejenisnya. Maaf ya.

Tapi ngomong-ngong chapter ini lumayan pangjang..

Ya udah.. see you next chapter.

Kimi watashi   [HIATUS]Where stories live. Discover now