Chapter 2

505 19 5
                                    

Bisa di bilang aku tidak sekolah selama satu minggu. Ya.. sekarang aku putuskan untuk sekolah.. Lagian Okaa-san ku cerewet banget. Aku sudah biosan di ceramahin Okaa-san. Ya.. jadi sekarang aku berangkat sekolah deh.
* * *

7.30am.
Dengan beratnya aku melangkahkan kakiku kesekolah. Dan sampailah aku di Senior High Shcool, Tokyo. Sumpah aku malas banget hari ini. Tapi ya sudah lah.

Saat aku menggeser pintu kelas 12え. Aku duduk di bangku paling belakang sebelah kiri yang pastinya menghadap jendela. Aku langsung meletakkan tasku dan duduk manis di kursiku.

15 menit kemudian. Seseorang menghampiriku. Dia seenaknya memaruh tasnya dan duduk di sebelahku. Aku yang tidak terima langsung melirik padanya.

"Hey kenapa kau duduk di sini?"
"Aku memang duduk di sini bodoh" jawabnya acuh tak acuh.
"Apa kau bilang?.. aku bodoh hah!"
"Kau memang bodoh. Ternyata selama ini kau tidak masuk sekolah" katanya dengan nada mengejek.
"Itu bukan urusanmu payah" ucapku seraya mengalihkan pandangan darinya.
"Huh.. dasar bodoh" ucapnya mengakhiri pembicaraan.

Mizae POV#

'Gadis ini kenapa sih. Dia aneh nanget. Untung saja dia cantik. Kalau tidak sudah aku apakan dia sekarang.' Gumamku tetap duduk di sebelahnya. *Tak lama setelahnya senpaipun datang*.

<Istirahat>

Seperti biasa aku nongkrong di kantin. Beberapa saat kemudian temanku datang. Dia menghampiriku duduk di sebelahku.
"Oy..Mizae". Sapanya.
"Iya.. Tobi" jawabku malas.
"Hey Mizae. Kau kelas 12え kan!" Tanya Tobiru ragu-ragu.
"Iya.. emang kenapa?" Jawabku datar.
"Dengar.. kau jangan dekat-dekat dengan gadis yang namanya Hamaza-san" jelasnya.
"Ada apa dengannya?"
"Ku dengar dia baru masuk sekolah lagi. Dan sebagai laki-laki kau jangan dekat dengannya. Pokoknya gitu" paksanya.
"Ya sudah.. iya.. Tobi aku ke kelas dulu". Ucapku meyakinkan.

~ Di Kelas ~

Aku melihat gadis berambut peach itu masih berada di tempatnya. Aku menghampiri gadis itu karena di sebelahnya adalah tempat dudukku dong pastinya.

"Kau tidak keluar?" Tanyaku ramah.
"Bukan urusanmu payah". Jawabnya sembari mengunyah tomat.
"Huh.. aku cuma tanya doang bodoh"
Dia tak menjawab.

"Wah pantas saja kulitmu mulus. Kau hanya makan tomat cerry" ledekku.
"Dari mana kau tahu?. Menyentuhku saja tidak. Dasar payah"
"Hey bodoh.. itu jelas terlihat" ucapku seraya duduk di sebelahnya.
Dia memalingkan wajahnya dari hadapanku.

"Kau mau?" Tawarnya semabari memberikan kotak bekal penuh berisi tomat cerry. Masih dengan wajahnya yang tak melihatku.
"Ah tidak usah. Terimakasih. Aku menghargainya" dia mengambil kotak bekalnya lagi.

"Kalau kau banyak makan tomat, nanti pipimu semerah cabe ijo" gumamku. What cabe ijo?.
"Apa yang tadi kau katakan?"
"Ah.. tidak kau salah dengar kali" jawabku mengeles.
"Dasar payah"

<Skip Time>

~ Pulang Sekolah ~

Aku dan Tobiru berada di parkiran sekolah. Tepat di depan mobil sport kami masing-masing.
"Mizae.. aku sudah lama tidak membully orang. Kapan kita akan lakukan hoby kita ini?"
"Iya. Aku juga ingin mambalas dendam dengan si cupu itu. Berani sekali dia merusak si cantikku ini sampe harus masuk bengkel untung okaa-san cantikku membelikan mobil baru untukku".
"Ya sudah.. besok kita hajar si cupu itu" Tobiru bersemangat.

---------------

Masih belum ada unsur komedinya ya.. maaf mungkin di Chapter berikutnya.

Di tunggu vomentnya. Thanks..

~see you next chaptet~

Kimi watashi   [HIATUS]Where stories live. Discover now