Aku disini, Riyan

7.2K 373 15
                                    

Rena sedang berolahraga di lapangan. Sempat ia dengar kalau hari ini Pak Sugeng -guru olahraga di sekolahnya- tidak mengajar karena sesuatu hal. Rena sebenarnya tidak bego-bego banget dalam olahraga, namun terkadang jika rasa malas menyelimuti dirinya ia malas untuk berolahraga.

Kini ia terduduk menatap siswa yang lainnya tengah berada di tengah lapangan. Tidak hanya dia, Deas pun juga tidak pergi ke tengah lapangan. Ketika malas datang, maka matilah rasa semangat.

Lemparan bola basket itu hampir mengenai kepala nya. Untung saja dengan sigap Deas menangkapnya. Jika tidak, mungkin wajahnya kini sakit karena hentaman yang keras itu.

Jika tidak mengenal Deas, mungkin Rena tidak memiliki teman sampai saat ini. Rena orang yang pemalu. Tapi jika ia sudah kenal, ia akan mulai terbuka dengan sikap aslinya sendiri. Ceria, periang, dan terkadang telmi.

Deas menunjukkan sebuah brosur kepada Rena. Wajahnya terlihat tersenyum dengan girang.

"Ikut gue gak besok? Ajak Riyan juga boleh kok."

Rena berdecak sendu. "Boro-boro ajak dia. Lo liat aja di sekolah dia emang pernah nyamperin gue?"

Rena menatap brosur yang bertuliskan 'Wisata bersama Prima Travelling. Kelilingi dunia hijau bersama kami.'

Wajah Rena terlihat bingung mencerna kata-kata yang terdapat di brosur itu. Tidak mengerti dengan maksud kalimat tersebut.

"Ini acara apaan sih?"Tanya Rena dengan heran.

"Acara jalan-jalan di hutan gitu. Enak kok ya kayak camping gitu tapi lebih seru karena kuota nya sedikit."

Rena mengangguk singkat. "Terus berapa hari?"

"Cuman dua hari satu malam. Ikut aja udah dijamin seru deh. Gue denger-denger sih ada acara 'Jalan-jalan Indonesiaku' yang juga shooting disana. Ya siapa tau aja kita masuk TV" Deas mulai tertawa dengan sengaja.

Rena memukul kepala Deas dengan selembar kertas yang dipegangnya itu.

"Otak lo itu isinya masuk TV mulu. Heran gue."

"Ya kali aja gitu kalo gue masuk TV kan bisa nambah followers di IG gue."

Rena tertawa dengan tiba-tiba. Deas memang suka mengikuti acara yang sedang diprogramkan oleh beberapa stasiun televisi swasta. Dan kalian tau? Deas sukses menampakkan wajahnya di televisi dalam beberapa program yang berbeda sebagai figuran.

Mungkin hobi Deas adalah menjadi terkenal dengan cara yang singkat. Cukup jadi Figuran, masuk TV, dan dibayar pula.

Jika diuraikan dengan jelas, tentu Deas akan merasa malu. Tidak, Rena tidak akan menjelaskan secara detail bagaimana kehidupan sahabatnya itu.

"Cita-cita lo udah terkabul kan? Yaudah gausah nambah lagi."ledek Rena dengan tertawa. Ia suka sekali menggoda sahabatnya itu.

"Baru juga nongol di TV dikit-dikit. Belom main film" jawabnya dengan kesal.

Tidak hanya itu, kadang tingkahnya yang agak berlebihan itu membuat Rena sering tertawa. Terutama ketika dia bertemu dengan gebetannya anak kelas sebelas.

"Hubungan lo sama gebetan lo gimana? Udah ada jalan?"Tanya Rena dengan tertawa.

"Belom, tapi mendingan dia daripada Riyan. Kasian deh lo jadian sama cowok se-popular dan sedingin Riyan eh malah dicuekin gitu kalo ketemu."

***

Riyan kini tengah bersama Dika. Mantan sahabatnya itu kini berubah menjadi musuhnya. Dulu, keduanya saling bersahabat bersama. Keduanya tidak terpisahkan oleh siapapun. Keduanya menjadi idola di sekolah ini. Keduanya menjadi siswa kebanggan di sekolah ini.

ANGLOCITA  [selesai]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora