Bagian 17

4.6K 368 21
                                    

Dalam perjalanan yuki dan al tidak bersuara sama sekali. Al nampak berkonsentrasi dengan jalanan yang di lewatinya sementara yuki hanya menatap jalanan tapi fikirannya masih hilir mudik di kejadian tak lebih dari sejam yang lalu.

Yuki sudah menikah,dengan status seorang istri. Dengan pernikahan begitu sederhana tanpa satupun orang tua darinya maupu dari al yang datang. Sebuah prosesi di luar bayangan yuki, dimana dia berfikir akan memakai kebaya pernikahan. Dan lebih anehnya lagi adalah pernikahan itu di laksanakan tanpa persiapan. Dan juga tanpa lamaran. Mereka hanya menikah saat alghazaly berkata bahwa mereka akan menikah.

Yuki menatap al dari sudut matanya, sudit hati yuki masih tidak percaya bahwa pria tampan ini adalah suaminya. Memiliki pria itu di sisinya saja sudah begitu luar biasa indahnya. Dan mereka akan saling memiliki... selamanya?

Kenapa takdir yuki berjalin semenajubkan ini?

Hubungan singkat yang yuki jalin, membawanya menikah dengan tunangan wanita yang sudah yuki anggap kakak kandung baginya dimana seharusnya yuki menikah dengan calon suaminya sendiri. Pada hari yang sama.

Bolehkah yuki menganggap ini mimpi?

Yuki dan lamunannya berakhir saat mobil alghazaly sudah memasuki pekarangan rumah mewah. Yuki tau rumah ini. Rumah keluarga kohler. Diam-diam yuki menarik nafasnya dalam. Dia akan bertemu dengan keluarga alghazaly yang otomatis sudah menjadi keluarganya juga.

Dan sayangnay yuki tahu keluarga pria itu tidak akan 'lunak' padanya sekalipun kenyataannya yuki adalah menantu keluarga kohler.

"Kita hanya datang sebentar"  alghazaly berusaha tenang. Tahu akan kerisauan yuki. Di genggamnya tangan yuki saat mereka melangkah memasuki rumah itu. Beberapa pelayan tampak kaget tapi tak lupa untuk memberi penghormatan pada tuan mudanya.

"Uncleeeee..."  alghazaly langsung mengukir senyum di bibirnya saat melihat seorang bocah yang tadi sedang asyik bermain bersama bonekanya langsung berlari kepelukannya.

Sakura sebastian

"Uncle,aku sangat merindukanmu" ucap bocah cilik itu sambil tak henti-hentinya mencium pipi alghazaly. Sementara al hanya terkekeh dengan tingkah sakura. Yuki hanya melihat pemandangan itu. Melihat alghazaly kohler yang begitu hangat pada bocah itu.

"Eh...wuahhhh.." sakura sebastian menoleh menatap kearah yuki yang tadi belum di sadari kedatangannya oleh bocah itu. Mata sakura berbinar-binar menatap yuki, "cantiknya...",takjub sakura. Kemudian bocah itu mengeliat di pelukan al untuk mengarahkan tangannya menuju wajah yuki dan menekan-nekan pipi yuki dengan telunjuknya, "bukan boneka" ucap sakura polos yang langsung membuat al terkekeh, sementara yuki langsung merona karena ucapan sakura.

"Uncle... siapa aunty ini? Dia bukan boneka barbie kan?", kali ini sakura bertanya pada al masih dengan ucapan polosnya.

"Bukan. Dia adalah aunty yuki",  al menjawab sambil menggeleng. "Ayo, beri salam pada aunty", ucap al lagi.

Dan hara masih dengan ekspresi berbinar-binarnya menatap kearah yuki kembali, " haii aunty yuki. Kenalkan namaku sakura sebastian"

Yuki langsung membalas dengan senyum lembutnya. Sejenak merasa nyaman akan sikap sakura, mengingat bocah kecil itu tidak memusuhinya layaknya anggota keluarga kohler yang lain.

"Haiii sakura"

"Sakura..."

Dan suara itu mengintrupsi. Membuat yuki kontan menoleh kearah sumber suara. Dilihatnya seorang wanita yang yuki kenal sebagai kakak al, mommy sakura.

"Kemari bersama mommy" tegas wanita itu kepada sakura.

"Sakura ingin bersama uncle dan aunty, mommy.  Uncle baru saja datang dan membawa aunty cantik"

the secretary and her cold bossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang