Tiga

21.8K 971 14
                                    


ALYA POV

Hari ini gue kembali kesekolah, rasanya tak ada semangat, karena mamah masih di rawat dirumah sakit.

Sudah 1 minggu lamanya gue sekolah disini. selama gue berjalan menelusuri koridor sekolah gue sangat risih dengan tatapan yang diberikan oleh siswi-siswi disekolah ini, tetapi gue selalu menghiraukan tatapan itu.

Gue terus berjalan menunduk sampai depan kelas, gue berjalan lalu menduduki kursi dan mengambil novel favorite gue.

Bukan Alya namanya kalau tidak membawa novel kemana-mana. Menurutku, Novel itu sebuah kehidupan yang sangat enak. andai saja gue bisa seperti mereka,hidup didalam dunia Novel yang sangat indah.

Saat gue tengah asyik membaca novel,Tiba-tiba novel gue diambil entah sama siapa.

"Ish balikin ga novel gu..." ucapku terhenti saat Kak Rizky berada didepan gue dengan menggengam novel milik gue.

"Maaf kak. itu novel alya"

" Mau novel ini kembali? ikut gue sekarang" ucapnya lalu menarik tangan gue dengan halus. Gue dengan pasrah mengikuti kemana kak rizky pergi tanpa memperdulikan tatapan sinis dari siswi disekolah ini.

"Kak jangan gandeng dong" ucap gue

"Gapapa, anggep aja disini cumana da kita berdua, yang lain setan" ucapnya dan disitu gue hanya terkekeh dengan jawaban konyolnya

Dan disini lah gue, diroof sekolah bersama dengan kak Rizky. Ia menggengam tangan gue dengan lembut. perasaanku sangat tidak karuan saat ini, rasanya ingin pergi dan tenggelam didalam kali kalau bisa

"Alya"

" Iya kak..."

"Alya mau gak jadi pacar gue"

Deg

" Aku di tembak kak Rizky?" tanyaku dan Kak rizky hanya tersenyum

"iyaa.. kamu mau gak? Mungkin ini terlalu cepat buat kamu, tapi aku gak bisa nahan perasaan aku lagi. kalau kamu gak mau gapapa, aku tidak memaksa. kita bisa jadi teman " ucap Kak Rizky sangat tulus, gue menatap matanya yang sangat berharap gue menjawab IYA. sedangkan gue masih trauma pacaran

"Maaf kak.. Gue gak bisa nerima kakak saat ini , Gue belum siap " ucap gue sambil menunduk, gue tahu kak rizky sangat kecewa sama gue. Tetapi gue gabisa memaksakan hati.

Apakah setiap orang sayang itu harus dengan pacaran? Menurut gue siklusnya sama saja selalu berputar. Dari dekat-pacaran-jenuh/bosen-putus-gak kenal. Gue gakmau hal itu terjadi dengan gue

Ia mengelus tanganku dengan lembut " Gapapa ya, Aku ngerti kok.. Tapi aku masih boleh kan jadi temanmu"

Gue benar-benar terkejut dengan jawbannya, gue gak menyangka kalau kak Rizky sangat sabar dengan keadaan seperti ini.

"iya kak.. kita masih temenan " ucap gue sambil memberikannya senyuman terbaikku.

Tiba-tiba Kak Rizky mengacak rambutku dan terkekeh " udah gausah enak hati gitu sama gue, yukk kekelas gue anterin" ucapnya yang langsung menggandeng gue tanpa menunggu persetujuanku.

"Ini anak aneh bangetdeh"gumamku

Saat gue sampai depan kelas, gue melepaskan genggaman itu " makasih ya kak udah mau anterin alya sampai depan kelas"

"gapapa cantik" ucapnya sambil mencubit pipku " udah gausah gak enakan gitu sama gue. kalau ada apa-apa bilang sama gue, gue bakalan selalu ada buat alya" ucapnya tersenyum dan pergi dari kelas gue

****

Kringgg...Kring..

Bel istirahat sudah berbunyi, Gue dan Lily tengah mencari-cari kursi yang kosong tetapi hasilnya nihil

ALYA [PINDAH KE DREAME]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें