1.4

35.2K 2K 131
                                    

"Eh Ces, Rakha nyariin lo noh." Ucap Saskia.

"Dih ngapain?" Tanyaku balik. Well, Rakha adalah mantanku saat masih disekolah dasar.

"Gatau, dia dateng ke kelas. Nanyain gini, ada Cessa gak ya? Saya mau bicara sama dia sebentar. Gitu doang sih. Ya gue jawab, lo gak masuk gara-gara sakit." Jelas Saskia.

"Oiya, dia mau kesini jam... Jam dua," what?! Kan ada Kak Rumi. Mau bilang apa aku?

"Fuck, ini jam dua kurang lima menit Sas!" Oke, Saskia lo telat kasih kabar!

-

"Kak." Panggil ku ke Kak Rumi yang sedang sibuk dengan laptopnya.

"Hmm." Jawabnya cuma berdeham. Aku paling kesel diginiin!!!

"Nanti mantan pacar aku mau kesini, gimana dong?" Tanyaku menunggu pendapatnya. Dia langsung menoleh dan menatapku tajam.

"Mau apa?" Mulai deh, suaranya gak bersahabat lagi. Ugh.

"Aku juga gak tau. Tapi tadi kata Saskia dia mau ngomong." Jawabku takut-takut. Aduh, ribet banget sih.

"Terserah." Oke aku tau kalo dia marah. Hmm.

"Kak," panggilku lagi. Dia menoleh. Aku pun mendekatinya dan duduk disampingnya.

"Maafin aku." Ucapku sambil bersender di lengannya. Dia hanya mengangguk.

"Yang masih muda ya, khilaf mulu." Ucap ibu yang lewat sambil membawa lauk pauk yang ingin diletakkan diatas meja makan.

"Apa sih bu, manja sedikit gak apa-apa kan kalo lagi sakit." Jawabku lemah. Aku lihat Kak Rumi serius banget lagi buat bahan presentasinya besok. Tapi aku gak tau materinya apa.

"Jadi pengen ikut ikut nempel." Ucap ibu lagi. Kak Rumi terkekeh mendengar ucapan ibu.

"Assalamualaikum."

Pasti Rakha. HAISH.

"Biar aku yang buka. Jangan dilepas selimutnya kalo masih dingin," ucapnya protektif. Aku mengangguk.

-

"Maaf ada Cessa-nya gak ya?" Ucap Rakha. Aku masih bisa denger lho.

"Ada. Masuk." Ucapnya singkat. Wah si abang jadi dingin lagiii.

"Oh.. Ya makasih." Jawab Rakha. Dulu aku dan Rakha berpacaran, hanya empat hari. Bukan aku yang gak setia, tapi Rakha menduakan ku. Dengan teman satu sekolahnya. Dia memutuskan ku hanya lewat bbm. Nyesek? Emang.

"Em, Hai Ces." Sapanya. Aku tersenyum lemah.

"Lagi sakit ya?" Tanya Rakha sambil duduk disampingku. Kak Rumi duduk disofa depan ku.

"Iya nih Kak. Oh ya, kata Saskia mau mau ngomong, ngomong apa ya?" Tanyaku to the point. Aku gak mau dia lama-lama disini. Bisa jadi masalah besar.

"Oh in--" ucapan Kak Rakha terputus karena didului oleh Kak Rumi.

"Kenalkan saya Rumi, tunangan Cessa." Ucapnya sambil matanya terus menatap laptop. Gila, ini orang gak mau kalah saing.

"Oh begitu. Saya Rakha, mantan pacar Cessa." Ucap Kak Rakha sambil tersenyum. Ih kenapa jadi saut-sautan status sih!?

"Jadi begini Cess, aku mau minta maaf. Pas kita pacaran, aku belum bisa jadi yang terbaik buat kamu. Tapi aku sadar sekarang, aku sayang banget Ces sama kamu. Please, kita ulang dari awal lagi ya? Aku gak akan tinggalin kamu."

Jleb!

Mati kau Cessa! Lihat Kak Rumi sekarang dia sedang menatap aku dan Kak Rakha bergantian. Matanya masa kaya mata elang yang lagi mau nangkap targetnya!

"Eh.. Anu, gimana ya. Kakak tau kan posisi Kak Rumi?" Tanyaku takut-takut.

"Iya aku tau, dia tunangan kamu kan?" Dia balik nanya, elah. Aku mengangguk.

"Itu artinya, aku dan Kak Rumi sudah ada ikatan yang lebih pasti ketimbang pacaran yang setia harus ditinggalin." Jawabku mantap. Menyinggung sih. Heeee.

-

So, what's up guys?

Sok deket eek.

Aku kena flu dan batuk, pusing. Gimana kalian? Ada yang sakit gak?

FourteenМесто, где живут истории. Откройте их для себя