1.0

42.9K 1.7K 31
                                    

Sori baru apdet
W masuk rumah sakit
Gejala typhus[gaadayangnanya]

"Morning." Sapa Kak Rumi pagi ini.

"Morning too." Jawabku dengan suara serak khas bangun tidur.

"Aku suka suaramu saat bangun tidur." Aku hanya tengkurap melanjutkan tidurku.

"Bangun, aku mau jogging." Ucapnya.

"Aku malas Kak, aku ngantuk." Ucapku sambil menarik selimut.

"Cepat bangun atau aku telefon mama kamu? Jadi ini calon Polwan?" Ujar Kak Rumi menantangku.

"Oh jadi Kakak sekarang ngeremehin aku? Oke ayo jadi!" Ucapku tak mau kalah.

-

"Kak berenti dulu dong." Ujarku saat Kak Rumi terus lari.

"Ayo terus, baru 2 kali muterin UI aja udah begini." Jawabnya tenang.

"APA? BARU KAKAK BILANG?" Tanyaku meledak ledak. Dia hanya mengangguk santai. Plis deh Kak, aku capek banget nih.

"Nih, mau gak." Ucapnya menyodorkan minuman penambah ion saat aku sudah terduduk ditrotoar saat dia terus berlari.

"Ah dari tadi kek!" Jawabku.

Ih dasar manusia nyebelin! Aku ditinggal lagi. Bodolah aku balik ke mobil aja kalo gitu.

-

Kak Rumi is calling..

"Halo? Cessa kamu dimana?"

"Kak Rumi kenapa? Kok panik?"

"Jawab kamu dimana!" Bentaknya.

"Dimobil Kak."

"Ya Allah, tunggu jangan kemana-mana."

Tutt Tuttt

Eh ya ampun bodoh banget kamu Ces! Tadi kamu ke mobil kan gak bilang Kak Rumi! Pantes dia khawatir! Goblokkk

"Kamu tuh harusnya bilang kalau emang balik ke mobil." Ucapnya terengah-engah saat kembali ke mobil.

"Ya abisan gimana aku mau ngomong, Kak Rumi aja lari ninggalin aku." Jawabku.

"Sudahlah, kamu mau sarapan apa?" Tanya Kak Rumi sambil menjalankan mobil Pajero Sport nya.

"Terserah asal jangan Bubur Ayam, udah bosen." Jawabku.

"Yaudah makan Soto Ayam aja ya." Jawabnya. Selama aku kemana-mana sama Kak Rumi, belum pernah loh aku makan-makanan cepat saji. Mungkin dia lebih suka makanan seperti itu dibanding makanan cepat saji. Aku kira orang kaya lebih suka makanan cepat saji.

-

Aku akhirnya sampai rumah. Dan ternyata papa dan mama sudah pulang dari acaranya kemarin. Aku menyuruh Kak Rumi masuk kerumah.

"Kak, mampir dulu."

"Yaudah aku juga mau ngobrol sama Om Anton." Jawabnya. Kan aku cuma basa basi aja Kak.

"Assalamualaikum, ma Cessa pulang!" Salamku.

"Waalaikumsalam. Loh ada Rumi juga?" Tanya ayah bingung saat melihat aku dan Kak Rumi.

"Iya Om, tadi abis Jogging ke Ui dan sarapan bareng sama Cessa." Aku baru pertama kali dengar dia memanggil namaku.

"Oh abis sarapan bareng. Ayah kira ngapain Cess." Jawab ayah sambil menggodaku.

"Ih gak cukup umur!" Jawabku kesal. Padahal sih merah-merah gitu pipiku.

"Emang ayah bilang ngapain? Maksud ayah, ayah kira abis dari rumahnya Rumi. Kecil-kecil kok pikirannya udah kemana-mana. Diajarin siapa nih?" Tanga ayah.

"Diajarin Ka--" ucapanku terpotong saat aku mau bilang diajarin Kak Rumi. Ya allah hampir aja keceplosan:3

"Eh itu apaan sih yah, ga diajarin siapa-siapa." Kak Rumi menatapku tajam dan mengintimidasi. Takut gils.

-

"Pokoknya kamu ikut aku besok."

"Ih kemana sih kak."

"Temenku ada yang ulang tahun. Kan aku udah bilang dari tadi."

"Ah mager."

"Ih pokoknya ikut please, nurut sekali aja."

"Hmm."

Nyebelin gak aku dipaksa ikut keacara ulang tahun temannya. Pake dress code hitam. Dan dia bilang harus dateng couple. Mengganggu aja.

-

"Cessa, ada Rumi." Teriak mama dari bawah.

"Iya ma." Jawabku.

"Sudah siap?" Tanya Kak Rumi. Aku pun mengangguk.

"Kok kamu pake rok?" Tanya Kak Rumi saat diperjalanan.

"Aku gak ada dress warna hitam. Gapapa kan pake rok?" Aku memakai rok hitam polkadot by forever 21 dan baju kemeja panjang berawarna hitam transparan.

"Ya tapi rok kamu pendek banget." Jawabnya. Dia emang daritadi ngeliatin paha aku mulu. Akhirnya aku tutupin aja pahaku dengan clutch hitamku.

"Ya mau gimana lagi, aku jarang punya baju/dress hitam. Baju hitam kan aku pake buat nyelawat doang." Ucapku polos. Dia diam.

-

FourteenWhere stories live. Discover now