My Prince Dicky In an Army Jeep

Ξεκινήστε από την αρχή
                                    

Mereka cukup dekat. Sangat dekat malah. Akan tetapi ayah Nora yang memang tak mengenal Dicky cukup lama karena memang Nora tak pernah membawa Dicky ke rumah ataupun mempertemukan Dicky dengan ayah Nora. Nora pun tak pernah membicarakan tentang Dicky dengan ayahnya, karena Nora takut ayahnya marah.

Karena yah... Nora tak merasa perlu membicarakan tentang murid lelaki teman sekelas dengan ayahnya saat ia masih SD. Dan lagi bagaimana jika ayahnya tahu kalau Dicky termasuk anak yang nakal di sekolah, ayahnya akan melarangnya untuk dekat dengan Dicky. Padahal saat itu ia tak begitu memiliki banyak teman di sekolah. Ia tak ingin kehilangan teman yang sudah sangat dekat dengannya.

Lagipula senakal apapun Dicky, ia tetap begitu baik dan tak pernah mengganggunya.

Ayah Nora baru mengenal Dicky saat mereka masuk SMA. Ayah Nora tak pernah tahu sisi lain dari seorang berandal sekolah bernama Dicky, beliau hanya tahu Dicky rajin datang ke ruangannya seperti untuk karena anak ini memang bermasalah, dan begitu beliau mendengar dan melihat kalau Nora dekat dengan Dicky, beliau jadi khawatir.

Tapi beliau juga tak melarang Nora dekat dengan Dicky, beliau hanya memberikan gambaran dan nasihat pada Nora, keputusan tetap berada di tangan Nora. Pak Wawan tak pernah memerintahkan anak-anaknya untuk melakukan suatu hal jika memang hal itu tak berkenan di hati anak-anaknya. #itulah hal yang paling kusuka dari beliau.

"Mind to tell me whats in your mind?" Dicky bertanya. Ia mengetuk-ketukkan jemarinya di roda kemudi dengan masih terus memandang lurus ke depan. Ia ingin beralih menghadap Nora, tapi ia tak ingin terlihat terlalu menuntut jawaban dari pertanyaan itu. Jika memang Nora tak ingin membicarakan hal ini, maka Dicky tak akan bisa memaksanya.

Nora menghela nafas panjang. Kini ia menunduk memandangi jemarinya yang ia mainkan di pangkuannya, seakan itu adalah hal paling menarik di dunia.

Dicky tak mendesak Nora untuk bicara juga. Ia membuka kedua jendela di kursi depan dan mematikan mesin jeep-nya. Tak ada gunanya membuang-buang bahan bakar hanya untuk membuat bagian dalam mobil tetap dingin jika kau bisa membuka jendela dan mendapatkan udara yang lebih segar, dan juga bisa menghemat bahan bakar. Go green, guys. Stop global warming.

4 tarikan nafas panjang kemudian, akhirnya Nora membuka suara, "Aku mungkin bukan pacar yang baik ya Ky."

Dicky diam tak menjawab. Itu bukan pertanyaan. Karena memang tak ada tanya di sana bukan?

"Aku ada di sana. Aku melihatnya, ia melihatku. Aku melihatnya di sana, sedang dalam kesulitan besar. Tapi aku tak bisa melakukan apapun untuk membuat situasi lebih baik. Membuatnya lebih baik." Nora masih menunduk, suaranya sedikit tercekat. Ada sebuah bongkahan batu besar yang menghimpit dadanya hingga rasanya begitu sesak. Bahkan hanya untuk bernafas saja rasanya begitu berat baginya.

"Kalau kau ingin menangis, menangislah." ucap Dicky lembut.

Nora sedikit kaget mendengar Dicky mengatakan hal ini. "Tapi kau melarangku menangis karena apapun." Nora berkata dengan suara paraunya.

"Hanya orang putus asa dan sangat sedih dan terharu yang menangis. Kau melarangku menangis karena orang lain ataupun menangisi orang lain." Nora memandang Dicky tak percaya. Dicky sendirilah yang melarangnya untuk menangis karena alasan yang tidak jelas. Dan karena perkataan Dicky ini, sejak saat itu ia tak lagi menangisi apapun atau siapapun tanpa alasan yang jelas. Tapi sekarang ia justru menyuruhnya untuk menangis?

"Menangislah untuk dirimu sendiri. Aku melarangmu menangis untuk orang lain karena mereka tak pantas kau tangisi. Air matamu terlalu berharga jika hanya untuk kau tumpahkan bagi mereka yang telah membuatmu demikian." Dicky berkata perlahan. Pandangannya masih saja lurus ke depan, walaupun sesekali ia menoleh ke samping kanannya, tapi ia tak pernah mengalihkan pandangannya ke samping kiri dimana Nora duduk.

VALERIEΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα