∞ detensi

10.2K 647 18
                                    

Setelah bertahun-tahun tidak pernah bertemu, dia menanyakan tentang kabarku lagi.

Aku ingin berteriak padanya betapa hancurnya perasaanku aku saat dia meninggalkan pintu itu; bagaimana ada begitu banyak malam terlewati dengan hadirnya sosoknya dalam ingatan; betapa aku masih sangat terluka karenanya.

Tapi, aku tidak mengatakannya. Aku menelan semua kata-kata itu bulat-bulat.

Kecuali, satu:

"Aku baik-baik saja. Dengan, atau tanpamu."

Word VomitDove le storie prendono vita. Scoprilo ora