5. Pengganggu

3.9K 282 1
                                    

***
Author POV.

Saat ini Anna telah bergabubg dalam eskul musik. Sebenarnya tujuan Anna menyetujui ajakan Fabian adalah karena Anna ingin lebih dekat lagi dengan lelaki itu.

Musik bukanlah keahlian Anna, tetapi demi dekat dengan lelaki itu, ia rela belajar musik dengan giat.

Hari ini Anna mulai latihan eskul musik.

"Halo semua!" Itu adalah Jimy alumni sekolah Anna dan dia adalah pelatih eskul musik di sekolahan mereka.

"Hai!" sapa balik anak eskul musik.

"Kayaknya ada wajah baru di sini," ucap Tita yang merupakan salah satu pelatih juga. Pipi Anna pun memerah karena dia sedikit malu mendengar hal seperti itu.

"Ayo perkenalkan dirimu," perintah Tita menunjuk Anna, Anna awalnya merasa malu dan tidak berani, tetapi Fabian menenangkannya dan dia pun berani maju ke depan untuk memperkenalkan dirinya.

"Nama saya Avianna Dalena Jackson, panggil aja Anna, saya dari kelas XI IPA 1. Terimakasih." Semua orang di dalam ruang musik bertepuk tangan.

Setelah maju memperkenalkan diri, Anna pun duduk kembali di samping Fabian.

Tok... Tok... Tok...

Tita yang berada di dekat pintu pun membuka pintu yang di ketuk itu.

"Maaf gue terlambat," seru seorang lelaki yang sekarang sedang ngos-ngosan.

"Alverio?!" teriak Anna lalu ia menutup mulutnya menyadari kebodohannya.

Alverio mengedipkan satu matanya kepada Anna.

"Ada perlu apa lo kesini Al?" Tanya Jimy.

"Mulai hari ini gue masuk eskul musik. Boleh kan?" jawabnya dengan wajah sangatlah datar.

"Boleh sih, tapi..."

"Yaudah, boleh kan?" ucapnya lalu jalan ke arah Anna. Al mengambil tempat kosong di antara Anna dan Fabian. Jadilah dia sekarang duduk di tengah.

"Hai, Anna!" sapa Alverio antusias.

"Lo ngapain sih disini?" tanya Anna dengan sebal.

"Ya gue pengen masuk eskul musiklah."

"Sejak kapan lo jadi suka musik?"

"Sejak gue tau lo masuk eskul musik." Mendengar jawaban tidak masuk akal dari Alverio, Anna pun mengalah dan memilih untuk diam. Ia pun memilih untuk mengobrol bersama Fabian.

Namun, saat Fabian sedang mengobrol dengan Anna, Al selalu menghalangi mereka dan dia menoyor kepala Fabian agar tidak bisa melihat Anna.

Lalu, saat Fabian sedang bernyanyi bersama Anna, Al menghancurkan nyanyian mereka dengan ikut bernyanyi bersama mereka. Namun, suara Al dibuat menjadi buruk olehnya, nada dan kalimatnya sangat tidak selaras.

"Na, nanti pulang bareng yuk," ajak Al dan menoyor kepala Fabian (lagi). Al menghadap ke arah Anna lalu jadilah Fabian sekarang berada di belakang Al. Al mendorong tubuh Fabian ke belakang.

"Apaan sih Al?!" gerutu Fabian.

"Heh?" tanyanya dengan tampang sepolos mungkin.

"Males gue pulang bareng lo," tolak Anna.

"Ayolah, Na," ucap Alverio masih mencoba membujuk Anna.

"Ogah."

"Ish, ayolah!"

"Paan sih!"

"Ehem," celetuk Fabian agar menyadarkan mereka berdua bahwa dirinya masih ada dalam ruangan tersebut.

AlviannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang