"Apa." Tanya sehun penasaran tapi wajahnya tetap datar.

"Aku bilang ada temanku yang merinduinya. Lucukan." Chanyeol sudah tersenyum kaya orang begok sambil memain-mainkan rambut miyoung yang begitu lembut. Terlihat sehun tidak bisa berhenti daripada memberi respon kagetnya.

"Ya! Kau benar-benar sudah bosan hidup. Nanti harus ku temanimu menghantar miyoung pulang. Aku harus mengexplain sendiri perkara sebenar kepada eommanya. Kau membohonginya tau!"

"Ya! Aku lakukan itu juga bukan untuk kepentinganku sendiri. Kau jugakan mau bertemu dengannya? Untung saja aku berjaya membawanya tau." Chanyeol dan sehun sudah bertekak mulut berantem tentang miyoung. Sejujurnya sehun masih tidak bisa terima dengan alasan yang diberikan chanyeol pada eommanya miyoung.

"Oppa! Nape belantem tenan appa? Miyoung nak matan~" Rengek miyoung pada chanyeol sambil tangannya menari-narik hujung baju chanyeol. Refleks chanyeol dan sehun langsung berhenti dari berantemnya dan memfokuskan diri mereka pada miyoung. Sehun menatap chanyeol tajam.

"Kau membawanya ke sini tapi tidak memberikannya makanan sedikit pun? Lelaki jenis apa kau? Sini." Sehun merebut miyoung dari riba chanyeol lalu membawanya ke dapur.

***

"Bisa tidak kalau kau tidak ikut?" Tanya chanyeol pada sehun walaupun sudah beberapa kali mendapat gelengan daripadanya. Chanyeol menghela nafasnya.

"Kenapa juga sih kau harus ikut? Huh!" Chanyeol mengeluh sambil tangannya membuka pintu pagar rumah mereka.

"Aku harus ikut. Aku mau menjelasin segalanya pada eomma miyoung. Lagian aku memang penasaran dan pingin melihat sendiri bagaimana wajah eomma miyoung. Apa dia mirip miyoung ya?" Kepala sehun sudah melihat ke langit membayangin bagaimana wajah eomma miyoung. Entah mengapa hatinya bisa yakin kalau eommanya akan benar-benar cantik memandangkan wajah miyoung yang terlihat sangat imut. Chanyeol menatapnya sebal.

"Kerna ini lah aku tidak mau kau melihat eommanya. Kau tau aku sendiri sudah tergoda dengan kecantikannya apa lagi kau. Dia benar-benar seperti bidadari. Jinjjaru jinjja." Sehun membulatkan matanya. Begitu cantiknya kah eomma miyoung sampe chanyeol terlihat gila sewaktu menerangkan wajahnya? Ah! Sehun penasaran.

"Benar tebaan ku. Pasti wajah eomma miyoung miripnya. Sekarang aku sudah bisa membayangkannya."

"Ani. Jinjja tidak mirip dengan wajah eommanya. Kau tau aku aneh? Wajahnya tidak mirip eommanya mungkin mirip appanya kali. Dan... apa wajah appanya mirip mu?" Chanyeol menanyakan soalan pada sehun lalu menatap miyoung di sampingnya. Sehun aneh.

"Jeongmalleo? Tapi wajah appanya tidak mirip miyoung. Aku sudah bertemu dengannya. Dan aku kira miyoung mirip eommanya."

"Mwo?!" Chanyeol terlihat kaget.

"Jangan bilang miyoung itu anak pungut. Atau anak angkat ya?" Bisik chanyeol di telinga sehun. Sehun membulatkan matanya.

"Ya! Jangan ngomong sembarangan. Mana mungkin miyoung bukan anak mereka." Sehun memarahi chanyeol sambil menampar bahunya.

"Mian. Tapi bisa aku nanya satu soalan lagi?" Tanya chanyeol sedikit ragu. Takut nanti sehun bakal memarahinya. Sehun memandangnya sekilas.

"Mwo? Tanya aja kalau kau berani."

"Kau benarkan belum menikah?"

"Apa maksudmu?" Sehun mengerjitkan matanya.

"Maksudku miyoung bukan anakmu yang hilangkan? Kau tau pertama kali aku melihatnya dia benar-benar mirip denganmu." Jawab chanyeol menurut hatinya. Sehun makin aneh.

"Masa? Aku memang belum menikah. Tidak mungkinkan miyoung anak aku kalau aku saja belum menikah. Atau..." Sehun menghentikan kalimatmya apabila peristiwa ngeri yang sudah beberapa tahun terjadi terngiang di kepalanya. Peristiwa di mana dia tidak mengaku kalau anak di dalam kandungan tiffany adalah anaknya. Tapi apa mungkin miyoung yang sekarang sudah berada di matanya adalah anaknya?

"Sehun-ya!" Chanyeol menghentikan lamunan dari kepalanya. Dia tersadar lalu menatap chanyeol masih dengan wajah bingungnya.

"Kau kenapa? Apa yang membuatmu melamun begitu? Dan atau apa maksudmu? Kau sudah mengingat kalau kau sudah punya anak? Dan anakmu hilang, begitu?" Chanyeol coba memberi pendapatnya sendiri lalu mendapat tatapan membunuh dari sehun.

"Ya! Neon michesseo? Aku belum menikah ya." Kata sehun marah. Detik selanjutnya chanyeol hanya menganggukkan kepalanya. Benar juga sih. Sehun kan masih muda dan masih belajar. Tidak mungkin kan dia sudah menikah dan memiliki anak.

Akhirnya mereka sudah sampai di rumah miyoung. Tiba-tiba hati sehun berdegup kencang. Entah apa yang membuatnya takut. Seharusnya dia senang bisa bertemu langsung dengan eomma miyoung. Tapi entahlah, dia berasa resah dan gelisah. Seperti hatinya bisa menebak sesuatu bakal berlaku.

Chanyeol menekan bel rumah miyoung lalu menunggu eomma atau appa miyoung yang membukakannya. Dari tadi miyoung ingin terus masuk tapi chanyeol melarangnya. Dia menyuruh supaya miyoung bersopan dan menunggu seseorang untuk membukakannya walaupun dia tau kalau itu merupakan rumah miyoung sendiri.

Selang beberapa detik akhirnya pintu di buka dari dalam. Wajah seseorang sedikit demi sedikit bisa dilihat oleh sehun dan chanyeol. Senyuman chanyeol mengembang apabila wajah eomma miyoung terlihat jelas olehnya.

"Annyeonghaseyo..." Chanyeol membungkukkan badannya pada eomma miyoung. Miyoung yang masih menggenggam erat tangan sehun dan chanyeol langsung melepaskannya dan mendekati eommanya. Sehun menatap eomma miyoung dengan wajah kaget, shock, terkejut dan sebagainya. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan gadis pujaannya dalam keadaan begini. Sehun menelan ludahnya apabila matanya bertemu dengan anak mata tiffany, eomma miyoung.

Tiffany membulatkan matanya apabila melihat sehun berada di depannya. Mata mereka saling bertemu tapi hati tiffany terasa sangat perih. Makhluk yang paling dibencinya sekarang sedang berada di depan matanya. Air mata tiffany hampir mengalir mengingat kejamnya sehun terjadap dirinya dahulu. Chanyeol hanya melihat mereka berdua dengan perasaan aneh kerna mata mereka tidak pernah lepas daripada menatap satu sama lain. Miyoung juga. Dia melihat eomma dan sehun aneh sampai sesekali dia menarik lengan eommanya agar sadar daripada terus menatap sehun.

TBC

My MistakeWhere stories live. Discover now