7 Paduan Suara SDS Semen Cibinong

78 7 0
                                    

Esok paginya seperti biasa aku sarapan setengah jam. Hihi aku ngaku deh. Jangan heran aku sarapan lama sekali. Aku masih mengantuk dan mulutku belum aktif. Hihi. Aku membawa keyboardku ke mobilku. Aku menyalakan albumnya Justin Bieber yang bernama Believe. Mungkin aku tidak perlu menjelaskan idolaku. Kalau mau, liat aja namaku. Wajar kalau enggak ada lagu di mobil aku pusing. Aku juga enggak suka dengerin radio. Aneh ya. Gak Jelas bilang aneh kediriku sendiri.

Saat aku latihan aku hampir ketawa karena gerakan paduan suara lucu. Hmmm bukannya paduan suara enggak ada gerakan? Setahu aku sih gitu. Tapi enggak apa apa. Siapa tahu pakai gerakan menang. YEAY! Eh belum menang ya?Tapi kalau sekolahku menang, aku senang juga lah. Hihi.

Katanya Bu Marsih, sekolahku ini mewakilkan Kecamatan Klapanunggal. Lombanya di Jungle Land. Itu dipilih dari kecamatannya. Hebat kan sekolahku? SOMBOOOONGGG. Hehe bercanda ya....

Aduhhh aku takut ketinggaln pelajaran. Wajar karena ini ambil waktu belajar. Aku takut peringkatku turun. Nanggung satu kelas lagi. Habisnya dari TK sampai SD kelas 5, juara satu. Bukan maksud aku sombong. Tapi aku enggak mau turun peringkatku. Kan sayang. Ya kan?

Daripada mikirin pelajaran, medingan mikirin paduan suara nanti. Belum saatnya aku mikirin pelajaran. Aku paling kesel kalau tiba tiba aku mikirin Justin Bieber. Apalagi pas belajar. Udah deh enggak bisa konsentrasi lagi. Entah kenapa tiba tiba mikirin dia mulu. Aku juga kalau tidur mikirin dia, aku selalu begadang. Hmm bukan saatnya kan? Wajar ya Justin Bieber sudah enggak jaman, tapi aku dari kelas 1 ngefans sama dia. Aku susah move on. Aku harus mikir 1000 kali kalau mau ganti idola. Bisa enggak ya tahan lama? Itu yang aku pikirkan. Tuh kan setiap aku ngomongin Justin Bieber pasti panjang lebar. Wajarin aja ya. Aku tergila gila. Walaupun aku sering ilfeel, tetep aja balik lagi. Bingungkan? Berarti aku Beliber yang sejati dong... Semoga. Tuh kannn panjang lagiiii.... Padahal intinya bukan iniiii. Sorry ya.

Balik ke intinya. Aku enggak tahu kenapa, enggak boleh pakai style. Padahal kan bagus. Katanya aturan lombanya gitu. Pasrah dehhh. Dari pada kalah karena aku. Aku malu kalau kalah gara gara aku. Mingkin yang perempuan bilang enggak apa apa, tapi laki lakinya mungkin menyalahkanku sepenuhnya.

Waktunya tiba. Biasa, aku selalu tegang. Kita memakai baju kotak kotak hijau. Kita memakai topi ungu. Hmmm habis ini aku bisa main. Yeay. Aku takut salahhh... Kaki aku merinding.

Saatnya aku bersiap siap di samping panggung. Aku bersiap pada keyboardku. Pianis ada di samping panggung. Bukan di atas panggung. Ya tidak apa apa. Yang penting berjalan lancar. Chacha yang jadi dirigent naik panggung terlebbih dahulu. Bukan detergent. Haha. Chacha memberi aba aba kalau saatnya teman teman paduan suaraku masuk. Lalu Zayn Malik, Eh salah! Jangan ge-er ya Cha. Ok serius lagi ya. Lalu Chacha memberi aba aba ke aku, bahwa harus memulai intro. Aku tegang.

Aku mulai memainkan intro lagu Hari Merdeka. Mereka menyanyi 2 kali. Aku gemteran takut salah. Setelah itu Chacha kembali lagi memberi aba aba kepadaku, aku memainkan lagi Yako Rambe Yamko yang lucu gerakannya. Heboh deh. Tapi aku tetap aja tegang.

Habis itu, Chacha memberi aba aba kepada teman temanku, bahwa ini saatnya turun dari panggung. Aku menunggu Chacha turun dari panggung. Dia turun terakhir. Saat Chacha turun, aku keluar. Aku langsung memeluk mamaku. Berjalan lancar, tanpa sedikitpun salah. Happy day ever. That's what I want. YES! Aku bertepuk tangan dengan semua temanku.

BelieveWhere stories live. Discover now