2 Bunda

152 8 0
                                    

Sudah 6 bulan aku les. Enggak terasa ya. Tanggal 25 Mei aku akan tampil lagu Bunda di Cafe Cibubur. Yes! Tapi grogi. Lagunya aku yang milih. Aku milih lagu Bunda karena aku sudah hafal notnya. Jadi sudah hafal notnya. Om Geofrey ngasih chordnya. Susah. Banyak tahu. Coba aja liat. Susah.

Keyboardnya aku sama punyanya Om Geofrey beda. Om Geofrey lebih canggih. Jadi susah latihan di rumahnya. Pengen banget punya keyboard yang kayak punya Om Geofrey.

Hmmm pernah hampir aku putus asa. Aku nangis karena enggak bisa bisa. Iya deh ngaku. Hehe. Kalau enggak bisa bisa malah buat aku emosi tahu. Malah aku pernah mukulin keyboardnya. Untung aja enggak rusak. Aku latihan ditemenin papa. Siapa yang belajar masih ditemenin? Saya! Haha wajar anak tunggal. :) Jadi masih ditemenin. Satu satunya harapan keluarga adalah aku.

Aku berlatih terus menerus dengan mood yang berubah ubah. Kadang kadang lagi mood, kadang kadang enggak. Tegantung.

Saatnya yang ditunggu tunggu dengan tegang tiba. Aku mengenakan dress selutut merah. Rambutku dilepas atau kalian biasa menyebutnya digerai. Di rumah aku berpikir positif. Tapi di Cafenya super duper tegang. Kaki gemetaran. Ternyata pesertanya banyak juga. Walau yang nonton orangtuanya aja. Groginya minta ampun deh.

Aku duduk di sofa. Tegang banget. Sumpah dehhh. Kaki masih gemetaran. Takut grogi, salah, dan lain lain. Aku heran, kenapa peserta lainnya kok enggak tegang? Apa sudah biasa. Yang lain cuek. Malah ada yang main main. Aduhhh. Coba kalau punya kakak... Enak. Tapi aku enggak mau punya adik. Ogah deh. Ribet.

Aku nunggu nasi goreng dateng. Laper. Aku makan sambil berdoa. Semoga berjalan lancar. Itu doang. Tapi berkali kali. Pikiran mencoba berpikir positif. Tapi hati berpikir negatif. Selalu hati yang menang. Pikiran terus mencoba. Tetapi tetap hati yang menang. Kok jadi kayak puisi ya?

Saatnya aku yang dipanggil. Aduhhh takut. Tapi aku mencoba berpikir bahwa aku bisa. Lalu aku berjalan masuk panggung. Aku memulai intro yang membuat semua orang yang tadinya ribut menjadi diam. Aku pun mulai memainka lagu. Tangan gemetar. Mau tahu kenapa? Aku takut salah, karena yang dipakai keyboardnya Om Geofrey, jadi latihan di rumah beda. Aku mencoba menikmati lagunya. Bukan mengkhianati lagu. Haha. Tapi aku terlalu takut salah. Hm. Seperti yang sudah aku bilang berkali kali, kalau aku grogi. Dua kali lebih grogi daripada les. Yaiyalah. Hehe. Aku terus berpikir bahwa semakin cepat selesai, semakin cepat bisa tenang. Aduh saat aku berpikir seperti itu, aku hampir salah menekan not, jadi aku kembali fokus.

Akhirnya selesai. Aman rasanya. Aku langsung keluar dari panggung. Aku langsung memeluk mama papa. Berhasil!

BelieveWhere stories live. Discover now