Chapter Sixteen - Limit

4.6K 346 12
                                    

"Enough, please

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Enough, please."

—CHAPTER SIXTEEN—

"Lo nggak mau makan?"

Pertanyaan itu hanya dijawab dengan gelengan pelan oleh Jace. Orang yang bertanya hanya menghela napas melihat kelakuan sahabatnya itu.

Rah yang sampai di flat Jace kemarin malam dan mendapati sahabatnya dengan keadaan mengenaskan benar-benar khawatir dibuatnya.

Ketika Jace membuka pintu flat-nya kemarin malam untuk Rah, Rah dengan suksesnya menjatuhkan iPhone 6s-nya di undakan tangga Jace. Melongo melihat keadaan sahabatnya.

Mata Jace bengkak karena menangis terus-terusan dan kurang tidur. Belum lagi keadaannya yang linglung karena terlalu banyak pikiran membuat semua yang ditanyakan Rah kepadanya dijawab dengan jawaban yang benar-benar tidak ada hubungannya.

Rah semakin khawatir saat Jace mulai menangis setiap ia bertanya mengenai Sam. Akhirnya Rah menyerah untuk menanyakan hal itu dan fokus untuk menenangkan Jace.

Ia memang tidak tahu apa yang terjadi sehingga membuat sahabatnya seperti ini. Tapi ia ingat dengan pasti kapan ia pernah mengalami hal seperti ini.

Satu tahun lalu ketika ia membuka pintu depan flat-nya karena suara bel yang ditekan dengan cepat berulang kali, membangunkannya di saat ia sudah tertidur lelap pada jam 02.00 pagi. Ia hampir saja memaki orang yang menekan bel itu kalau saja orang itu bukan Jace dengan wajah yang sudah penuh dengan air mata.

Jace nekat pergi ke Bandung di tengah malam dengan mengendarai mobilnya. Membuat Rah panik setengah mati ketika gadis itu memeluknya dengan tangis yang semakin keras. Persis seperti sekarang.

Dan yang berhasil membuat Jace seperti itu adalah laki-laki brengsek itu. Stef.

Saat itu ia bersumpah akan menjauhkan Jace dari Stef. Menjauhkan Jace dari apapun yang berhubungan dengan Stef.

Tapi apa yang ia harus lakukan bila gravitasi dan takdir sialan ini membawa sahabatnya kembali ke memori akan Stef?

Sekarang sahabatnya menolak makan sama sekali sejak pagi. Jace tidak pernah menolak untuk makan. Sekalipun Jace sedang dalam masa diet, ia tetap akan curi-curi makan. Dan sekarang ia menolak untuk makan sama sekali? For God's love, siapapun tolong anak ini.

Rah menyesal ia tidak datang lebih cepat. Terakhir kali mereka bicara, Jace masih baik-baik saja. Itu hari Senin. Dan ketika Rah menggodanya pada hari Selasa dan mengabarkan ia akan berangkat pada hari Rabu, Jace hanya membalas singkat.

Ia kenal dengan sahabatnya. Pembicaraan mereka tidak pernah singkat. Itu artinya anak ini sudah seperti ini selama dua hari. Astaga. Apakah anak ini makan sama sekali selama dua hari terakhir?

"JOANNE JACE WIJAYA! YOU HAVE TO EAT RIGHT NOW!"

Jace hanya menoleh dan menatap lemah pada Rah yang berdiri sambil bertolak pinggang di depannya.

Number One (completed)Where stories live. Discover now