0.1

123K 3.4K 118
                                    

"CESSA KEBOOOOO!!"

"AAHHH BERISIK DEHHH" ucapku geram. Karena tidur manisku diganggu.

"BANGUN WOIII GA JADI JOGGING NIH CESSA GA MAU BANGUN!!" Ucap Saskia berteriak. Aku langsung bangun dan kekamar mandi untuk mengganti pakaianku.

"Yok berangkat." Ucapku saat melihat teman-teman geng Blai ku sudah pada siap.

"Blai lo lama banget. Ngapain aja?" Tanya salah satu teman geng Blai ku yang bernama sabilla. Kami berenam terkenal karena kegesrekkan kami. Aku hanya senyam senyum membalasnya.

•••

"Bu, ada makanan gak? Cessa laper." Ucapku merengek.

"Ada, ambil aja diruang makan. Oh iya Cess, nanti malam mau ada dinner sama temen ibu dan ayah. Kamu dandan yang rapih ya." Tutur ibu.

"Sip bu." Jawabku cepat. Karena kelaparan sejak pulang dari olahraga.

•••

"Silahkan masuk Bu Umi." Ucap ibu ku sopan. Ada lelaki umur 40tahunan dan lelaki yang berumur diatas ku(?) mau apa ya?

Aku pun dengan sopan salim kepada sepasang suami istri ini. Namu saat berhadapan dengan anaknya kami saling bertatapan. Entah harus aku yang salim ke dia? Atau dia ke aku? Kan aku gak tau kalau nanti dia lebih tua/lebih muda dari ku. Dengan cepat aku berbalik badan lalu duduk dikursi makan.

"Oh ya Cessa, kenalin ini Om Putra, temen ayah touring motor gede. Sekaligus ketua dari geng motor gede ayah." Aku hanya mengangguk lalu tersenyum.

"Dan yang ini Tante Umi, istrinya om Putra. Ini temen ibu, ibu baru berkenalan sama tante Umi pas kita camping loh nak." Aku mengangguk mengingat kejadian saat aku sedang camping dengan club motor gede ayahku.

"Dan yang ini anak tante Ces, namanya Rumi." Aku hanya tersenyum menanggapinya. Coba lihat dia, tersenyum tidak, datar iya. Membosankan *iklan*

"Jadi gini Cess, ayah dan ibu begitu juga dengan om Saputra dan Tante Umi, mau menjodohkan kamu sama Rumi."

-

Next 5++voteeee

FourteenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang