Part 6

14.2K 214 0
                                    

ada yang minta lanjutan,, keluarlah ide..

so, duduk manis dan hope you enjoy it guys!!^^


Dua bulan kemudian semuanya semakin lancar saja di antara mereka. Seks di waktu luang manapun di sela aktifitas mereka membawa keduanya ke zona terindah di dalam hidup masing-masing meski belum ada ungkapan yang mengandung kata C di sana.

Lusi sedang menyeret kaki nya ke kamar mandi ketika ia baru saja pulang dari kantor dan memutuskan menyikat gigi sebelum tidur.

Smartphone nya berbunyi, WA. Hatinya melompat keluar ketika nama Sam berada di sebaris kalimat di layar atas handphone nya.

"Hi, what are you doing pal?"

Lusi menyeringai membaca WA Sam. Mereka memang memakai panggilan teman belakangan ini. hubungan keduanya sudah sampai ke tahap friend with benefit rupanya.

"Hi, aku sedang di kamar mandi dan akan menyikat gigi."

"Aku ingat sesuatu yang seksi tentang kamar mandi."

Lusi tersedak pasta gigi membaca pesan Sam. Ia tahu jelas bahwa pria itu sedang menggodanya tentang seks panas di kamar mandi yang pernah mereka lakukan beberapa waktu kemaren.

"Aku harap ingatan kita mengarah pada kenangan yang sama."

Sam merapikan posisi duduknya, ia sedang berada di depan computer untuk membaca dan mempersiapkan presentasinya untuk besok pagi. sebagai seorang CEO pusat perbelanjaan ternama, ia memiliki pekerjaan yang bukan main. Presentasi yang ia lakukan besok meupakan kunci untuk mempertahankan investor yang menemani Sam menjalani perusahaannya.

"Aku ingin foto mu!"

Lusi terkikik, ia melihat dari atas ke bawah pada pakaian serba hitam nya, jauh dari seksi. Bergegas melepas mereka semua, ia meraih handuk bersih dari rak dan melilitkan itu di tubuhnya. Mengambil banyak foto lewat pantulan cermin dan memilih yang terseksi kemudian mengirimkannya.

Lusi menunggu balasan Sam dengan gemetar. Ya Tuhan apa kata pria itu. Sam memang sudah ratusan kali mengamati tubuhnya dan selalu mengatakan bahwa lusi sangat seksi dan cantik. Namun itu semua di bawah tekanan nafsu pria itu, kali ini mereka sedang berjauhan, lusi harap pria itu akan memuji lusi dengan nafsu yang lumayan stabil. Jadi penilaiannya bisa di katakan akurat.

Memang pemikiran bodoh. Dia rupanya masih belum menyadari bahwa dari jarak sepuluh tahun cahaya pun ia masih mampu mempengaruhi libido Sam dengan suara nya, apalagi dengan foto seksi yang bisa saja di beri nama 'wanita cantik berhanduk putih' itu.

"Aku merindukan nona manis di balik handuk itu."

Sam sudah ke luar kota selama empat hari, dan ia sangat merindukan lusi sampai-sampai mengalami blue ball tinggat waspada.

Tanpa permintaan kedua lusi membiarkan handuknya turun ke bawah. Mengambil foto dan memejamkan mata menekan tombol sent.

Balasan Sam datang dalam tiga puluh detik. Namun bukan dalam bentuk pesan, tapi panggilan video.

Lusi mengagkatnya dan wajah lelah Sam langsung terlihat.

"Hallo." Lusi melambaikan tangannya canggung. Ia menaikan HP nya menghadap sedikit ke atas sehingga hanya wajahnya saja yang muncul di layar.

"Berjanjilah untuk tidak pernah pergi ke pantai jika tidak denganku." Suara Sam terdengar tegas. Lusi tidak heran mengetahui Sam adalah seorang CEO, pria itu terlahir dengan karisma bahkan di pandang dari belakang punggungnya.

"Baik." Jawab lusi langsung, "Tapi kenapa?" tambahnya.

"Aku tidak ingin tubuh indah itu terbuka tanpa pengawasan."

Hati lusi menghangat tanpa sadar mendengar nada protektif dalam suara Sam.

"Baik." Ia hanya tersenyum.

"Bagus."

Sejenak ada jeda di antara mereka. lusi berusaha sekuat tenaga menenangkan detak jantungnya yang seperti singa liar habis berlari.

"Melihat fotomu saja membuatku datang." Sam mengacak rambutnya frustasi. "Bisa kau turunkan kamera mu sedikit?" ia Nampak menggantungkan hidupnya di permohonan itu, lusi menuruti di detik pertama.

"Terimakasih sudah mengatakan itu."

"Aku menginginkanmu." Ucap Sam dengan nada tersiksa.

"Terimakasih." Lusi kehilangan seluruh persediaan kata nya di sana.

"Jauhkan kamera dan bergaya, please!" pinta Sam yang membuat Lusi ternganga.

"Apa?" ucap nya kaget.

"Please."

"No."

"Yes." Rayu Sam.

"No." Lusi menggeleng namun mulai tersenyum.

"Aku memohon." Kukuh Sam dan lusi tahu bahwa ia telah kalah di di detik pertama Sam mengatakan itu dengan senyum memelasnya yang khas.

"Allright." Ia meratakan handphone nya dan mundur ke belakang.

Sam membetulkan posisi duduknya seperti bersiap menonton Jurasic Park di blitz megaplex, dan lusi mulai berpose seperti model amatir.

Setengah mati lusi menahan nafas demi meratakan perutnya selama pose. Menyilangkan kaki, ia menaruh tangan di pinggang dan membusungkan dadanya. Lusi merasakan banjir air hangat di selangkangannya melihat Sam menelan ludah dan kemudian menegak gelas kopi nya. Ia bertahan beberapa saat sebelum beralih bersandar ke dinding, meletakan telapak kaki nya ke belakang dan mengangkat tangan ke kepala. Terimakasih Tuhan, ia baru saja waxing ketek tadi siang, sehingga tak akan ada sedikitpun bayangan hitam di ketek nya.

Mereka menyudahi panggilan video itu setelah lebih dari dua puluh pose.

Lusi duduk di atas ranjang dan mengamati foto nya dengan teliti. Ia mengamati tubuhnya sejenak, terpana. Lusi tidak pernah memperhatikan tubuhnya sebelumnya. Ia memang merawat mereka, namun hanya sekedarnya. Tak pernah ia membayangkan tubuh itu dapat menarik iblis tampan seperti Sam dan menjeratnya selama lebih dari dua bulan. Lusi tidak pernah membayangkan hubungan itu bertahan lebih dari one night stand. Sam sangat sempurna, seperti sebuah paket istimewa yang lengkap. Tampan, pintar, dan kaya raya.

Sementara di belahan dunia lain Sam juga sedang mengamati setiap inti tubuh lusi dengan senjata yang tegak. Ia hanya mampu bertahan beberapa menit sebelum mengambil alat masturbasi dari kopernya. Tubuh indah lusi yang sedari tadi berpose untuknya membawa imajinasi Sam menjadi liar dan menggila. Membawa Sam kembali ke sebuah kota yang selama ini di tinggali nya, membawanya ke kamar manapun dimana hanya ada dia dan lusi tanpa sehelai benang pun.

Rasa ingin memiliki yang tajam membanjiri perasaan Sam. Ia tidak tahu bahwa ia memiliki hal seperti itu di hatinya.


TBC. . . .

gimana?

bagus dan bisa di lanjutin? klik bintang di pojok kanan atas!^^

gaje dan eww? hmm,, kasi petunjuk supaya aku bisa lebih baik melalui kolom komentar!:)

love you guys<3

hug and kisses oxoxoxoxoxo

Vita aka Miss Marshmallow


One Night StandWhere stories live. Discover now