Park 3.... Possible... ???

5.7K 347 7
                                    

yooo... minna san... lama nunggu ya... gomenasai...  karena sibuk dan sangat-sangat sibuk plus hati belum move on dan masih mencari-cari biar bisa move on. dan kebetulan sangat sibuk , luar bisa sibuk. jadi gomene kalau lamaaaaa updatenya... agak gaje dan terus gaje... so nikmati aja. 

#bungkudalam-dalam...

selamat membaca dan gomenasai. T . T>



Park 3.... Possible... ???

Waktu begitu sempit dan berjalan begitu cepat. Baron terus dan terus berusaha untuk melepaskan dirinya. Akalnya tak habis hanya disitu. Keringatnya tak hentinya mengucur keluar dari keningnya. Gemericik rantai terdengar merdu dan berisik.

Brak..

Wajahnya panic dan tertegun diam kegiatannya pun berhenti dan menatap pintu yang terbuka perlahan. Seorang pelayan wanita yang mengenakan pakaian pelayan membawa kereta dorong. Membungkuk dan mendorong kereta itu dekat kesisi ranjang. Ada dua rak di kereta dorong itu dibawah terdapat pakaian dan diatasnya terdapat tudung dan minuman . lalu pelayan itu membungkuk dan pergi.



VvVV

Arster menatap kesal dengan kerutan yang terlihat dan tentunya menahan marah yang sangat luar biasa, dia tak menyangka akan didahului oleh ayahnya. Dan kesalnya makin bertambah dengan penyusup manis yang dengan tenang duduk dihadapannya dengan senyum tanpa dosa, ditunjukan padanya. Deru mesin pesawat memjadi nyanyian sunyi mereka. dengan aura mencekam dan hanya kebisuan. Tak ada yang bicara semua dia. Dan berusaha acuh. Meski tetap tidak bisa membiarkannya. Juan dan Chrisan duduk tak jauh dari mereka dan Juan menatap cemas pada penyusup manis itu.

Arster menyentuh pelipisnya dan berdesah menahan marahnya. Sedangkan Revan hanya senyum tersembunyi melihat kekesalan Arster. Dia duduk bersama Chrisan dan Juan.

" kau tahu ini berbahaya." Arster mengawali pembicaraan setelah berdiam cukup lama. Si penyusup manis hanya mengangkat bahunya dengan senyum tanpa dosanya masih mengembang.

" benarkah.!!! ... aku ada janji dengan seseorang untuk menyelesaikan permainan kami dan dia ada disana..." santai penyusup manis yang tidak lain tidak bukan adalah Sera. Arster menaikkan alisnya heran.

" tapi tetap saja aku takkan membiarkanmu kemana-mana."

Sera hanya membalasnya dengan senyum manis tanpa dosa dan acuh ya seolah acuh dengan apa yang dikatakan Arster .

" kita hampir sampai." Ucap pilot yang memecah suasana sesak tak biasa itu.

Arster pun mendekati kabin pilot dan berbicara pada pilot , yang menerbangkannya tentu saja Diago.

Sera menyeringai aneh dan kembali menatap gumpalan kapas putih yang melayang diudara.

Arster menatap tajam. Penuh makna dia tahu Sera bukan Sera tapi ada sesuatu yang disembunyikan Sera. saat berangkat tadi senyum palsu tanpa dosa itu terus bersarang dibibirnya dengan maksud terselubung.

Sera yang menyadari dirinya di tatap tajam hanya acuh matanya menyala penuh sirat. Memorinya terbayang waktu itu di saat dia dan Kira hampir saling membunuh.

***

Beberapa waktu lalu diparkiran

Sera berjalan santai diparkiran dengan langkah riang. Tak sabar bertemu arster.

Whuuuusss. Tak..

Sesuatu dilempar dan hampir mengenai Sera, jika saja dia tak menyadarinya dan menghindar sesuatu itu tertancap pada batang pohon.

love gameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang