OH MY GOSH!

240K 12.7K 72
                                    

Jika tidak ada pemberitahuan, berarti memakai pov Bella.
Kalau memakai pov orang lain akan diberitahukan sebelumnya.

--------------------------------------------

BELLA'S POV

Akhirnya aku tiba dirumah, etelah pulang berbelanja tadi aku langsung masuk kamar dan beristirahat. Teringat saat sedang mandi kalau aku akan mengirim pesan singkat ke Keenan sehabis ini. Aku kesal dia seperti meremehkanku, walaupun niat dia memang baik tapi aku merasakan direndahkan!

Sehabis mandi dengan lilitan handuk dikepalaku, aku berbaring dikasur sambil memainkan handphone-ku. Segera aku kirim chat ke Keenan kali ini aku sudah terbiasa dengan logat Jakarta dengan menggunakan gue-lo, berikut isinya:

"KEENAN!!!!"
Gue kesel banget gak tau kenapa bawaan nya kalau ada urusan sama Keenan ya mau gmn lagi pokoknya gue gamau deh digini-gini. ucapku dalam hati.

"What's up babee"
"Lo bales jangan bercandaan gue mau ngomong serius!"
"Duh bell, jangan jangan lo mau nembak gue ya hahaha"
"Masih aja ya lo bisa bercanda"
"Ye ko ngambek sih, emang ada apa?"
"Thanks banget tapi jangan ngasih ngasih gue tas kayak tadi dengan cara diam-diam pake acara gue dapet tas gratis segala macem lah!"
"Hmm its okay bell gue gak akan gitu lagi, gue kira lo bakal bisa nerima nya kalau gak tau itu dari gue"

Aku hanya membaca pesan terakhir dari Keenan itu. Sungguh aku merasa sedikit iba padanya, dia seperti mencurahkan kasih sayang tetapi ku buang begitu saja. Karena perasaan kasih sayang itu tidak bisa dipaksakan, terutama hanya karena perasaan kasihan kepada orang yang sudah terlampau baik kepada kita.

Lagian..... apa dayaku kalau hati ini sudah memiliki idaman hati sendiri?
Ngomong-ngomong, sudah lama aku tidak menjadi stalker Axel.

Pagi Hari

Hari ini, aku berniat meminta Billy, temannya, untuk memberi tahu informasi tentang Axel sebelum aku datang ke sekolah ini. Sehabis sekolah aku langsung menarik Billy untuk pergi makan ke Mall, mungkin orang mengira aku playgirl karena jalan bersama cowok ganti-ganti. Mulai dari keenan, sekarang billy. Bodoamat ah mereka gak tau urusan gue seenaknya ngasih komentar.

Aku sampai di salah satu mall, aku tiba di chinese restaurant.

"Bill langsung ke inti aja yaaa"
"Ada apaan bell? Keenan ya"
"Bukan, kok lo mikir nya keenan sih, gue mau nanyain lo tentang Axel"
"Oh Axel, dia kenapa emangnya?"
"Gue pengen tau cerita tentang dia, percintaan atau apapun, semua cerita sebelum gue dateng ke sekolah ini."
"AH I see ok here we go....."
"Iya bill gue dengerin"

Selama di restaurant Billy menceritakan semuanya ke bella, semua yang terjadi sebelum dia datang. Dan kenyataan sebenarnya yang tidak pernah aku ketahui sebelumnya bahwa dulu Axel dan Fany pernah menjadi sepasang kekasih, hubungan mereka kandas ditengah jalan karena kemauan Fany.

Kenyataan nya sampai saat ini axel masih belum bisa melupakan Fany, entah kenangan apa yang membuat nya seperti itu.

"Ya gitu dah ceritanya bell hahaha Fany gak sebaik yang lo kira, gue ngomong gini bukan karena gue dipihak Axel ya tapi, coba aja lo selidikin sendiri."

"Okay deh bill thanks banget ya, lagian itu udah dulu gue gak terlalu ambil pusing juga kok."

"By the way bell, lo nanyain ini kenapa? Bukannya lo deket sama keenan? kok nanyain Axel?"

"Gue gak ada hubungan apa apa sama keenan bill, dan gue cuman penasaran aja tentang Fany dia kan udah gue anggap seperti sahabat gue"

Akhirnya percakapan di restaurant berakhir, aku dan Billy berpisah dan memutuskan untuk pulang sendiri-sendiri. Sepanjang perjalanan balikku kerumah aku terus memikirkan apa yang tadi Billy ceritakan. Ternyata, harapanku bisa saja hancur karena posisi hati Axel yang tidak bisa melupakan sosok sahabatku itu, Fany.

Memang sulit rasanya mencoba bertahan, padahal sudah tahu bahwa hatinya masih dimilikki oleh orang lain. Memang sulit rasanya menerima, bahwa dia lebih memilih sahabatku. Memang sakit rasanya, melihat dia mencintai orang lain.


----------------------------------------
thanks reader, do not forget vote & comment dan tunggu kelanjutan kisah mereka!

-       silverbuttons

Stalker In Love, SUDAH TERBIT 。 Where stories live. Discover now