Dream

85.4K 6.6K 41
                                    

Olivia POV

Aku berdiri di ujung tebing yang menampakan pemanadangan hamparan lautan, aroma laut dan pegunungan bercampur menjadi satu, suara deruan ombak dan kicauan burung saling menyahut, aku memandang sekitar ku, tempat ini tidak asing untuk ku, aku tersenyum mengingatnya

Ini tempat terakhir keluarga kami bersama, sebelum ayah meninggalkan kami ketempat yang lebih indah, ini terakhir kalinya aku menghabiskan waktu ku bersama ayah, kalau saja aku tahu itu adalah kesempatan terakhir ku, aku tidak akan bersikap ke kanak kanakan seperti itu, mengacuhkannya

Aku memejamkan mata ku dan menghirup aroma ini, sungguh menenangkan dan rasanya aku ingin berada disini selamanya

"Sangat indah bukan" suara itu suara yang paling ku rindukan, suara yang sangat ingin ku dengar di kala aku sangat membutuhkanya, aku membuka mata ku dan menatap kearah suara itu

"A-ayah" kata ku, mataku berkaca kaca, ia tersenyum kearahku dan membuka tanganya lebar lebar, menunggu ku untuk memeluknya, dengan segera aku memeluknya dan menangis di pelukanya

"A-ayah" isak ku

"Oh putri kecil ku, maafkan Ayah tidak bisa menjaga mu" kata Ayah sambil mengecup puncak kepala ku

"Aku merindukan mu, yah" isak ku

"Aku tahu sayang, Aya tahu" kata Ayah sambil mengelus rambut ku

"Mengapa ayah meninggalkan ku, kau tega yah, mereka- mereka menyiksaku, apakah kau senang melihat mereka menyiksa ku?!" Pekik ku sambil memukul dadanya, Ayah memgeratkan pelukanya

"Tidak, itu sangat menyiksa Ayah, ingin rasanya Ayah melukan apapun yang Ayah bisa demi menjauhkan mu dari mereka, tetapi Goddess tidak mengizinkanya sayang, maafkan Ayah" kata Ayah yang ku rasa juga ikut terisak

Kami berpelukan hingga aku merasa tenang, tanpa ku sadari aku dan Ayah telah terduduk di tebing ini, aku terisak di pundak Ayah, Ayah mengelus kepala ku dan aku memejamkan mata ku, merasakan kembali perasaan tenang, nyaman dan aman yang telah lama hilang

"Kau tidak usah meragukanya" kata ayah tiba tiba, aku menatapnya bingung

"Blake" kata ayah sambil tersenyum kearah ku

"Ba-bagaimana ayah tahu?" Tanya ku dan Ayah terkekeh, Ayah menepuk puncak kepala ku

"Walaupun ayah tidak di samping mu, Ayah terus mengawasi mu" kata Ayah dan aku mengangguk

"Menurut Ayah, apakah ia dapaf ku percaya?" Tanya ku sambil bersadar di bahunya

"Tentu" jawabnya

"Ia sangat bertanggung jawab dengan apa yang telah di berikan kepadanya, terlebih kau, kau adalah prioritas pertamanya, ia sangat mencintai mu, sangat menyayangi mu" kata Ayah begitu yakin

"Ayah tidak ingin ia di renggut dari mu" kata Ayah dan aku menatapnya bingung

"Buat ia menjadi milik mu dan kamu miliknya sebelum seseorang merebutnya dari mu" kata Ayah dan aku tertegun

Aku tidak ingin itu terjadi

Ayah menatap kearah ku dan terkekeh

"Jika kau tidak ingin itu terjadi, maka bangunlah sebuah hubungan denganya, singkirkan semua keraguan mu, kau harus mempercayainya seperti ia mempercayai mu" kata Ayah sambil mencolek hidung ku, aku menangguk dan membiarkan mata ku tertutup menerima kegelapan

***
Blake POV

Aku memandangi Oly yang tidak sadarkan diri, ini sudah hari ke dua dan Oly tidak kunjung membuka matanya, aku menanyakan kepada Oma, apa yang telah ia perbuat tetapi ia memintaku untuk tenang, bukan menjawabnya

Sesekali ia mengeluarkan airmata, juga tersenyum, aku tidak tahu apa yang sedang ia impikan

"Jangan khawatir pangeran, ia sedang bermimpi indah dan tidak lama lagi akan membuka matanya" kata seseorang dari arah pintu, aku menatapnya

"Siapa kau?" Tanya ku sambil menutupi pandanganya dari Oly, ia terkekeh

"Maafkan ke tidak sopanan saya, saya Lux, dream hunter, juga kawan lama dari Putri mahkota Flavia" katanya sambil membungkuk memberikan tanda hormat

[A/N: bagi yg lupa, baca part rescue di moonlight]

"Bagaimana aku bisa mempercayai mu" tanya ku

"Kau tidak perlu khawatir pangeran, aku dan ibu mu teman seperjuangan, dan kalau boleh aku bertanya, apakah Yang Mulia Ratu Elizabeth yang membuat Putri seperti ini?" Tanya nya dan aku menangguk

"Sungguh luar biasa, saya selalu kagum akan kekuatan baginda ratu" katanya sambil menatap lurus kearah tembok

"Lux" kata Mama dari arah pintu, Lux pun langsung menengok kearah Mama dan membungkukan badanya

"Putri Mahkota Flavia" katanya dan Mama terkekeh

"Jangan terlalu Formal, Lux" kata mama dan Lux ikur terkekeh, mama menatap kearah ku dan Lux secara bergantian dan memangguk

"Aku rasa kau telah bertemu dengan putra ku" kata mama dan Lux menangguk

"Baiklah, Lux biar aku mengantar mu keliling istana ini" kata mama dan Lux menangguk

Aku kembali duduk dan menatapi Oly, apa yang ia impikan? Mengapa membuatnya menutup mata begitu lama?

Apakah yang ia impikan begitu indah sehingga ia lupa bahwa aku sanga khawatir?

Mata Oly bergerak di balik kelopak matanya, aku meremas tangannya yang ku genggam dan seketika aku dapat melihat mata hijaunya lagi, ia menatap kearah ku dengan penuh cinta dan kekaguman, tidak lupa dengan senyumannya yang selalu membuat jantungku berdebar sangat cepat

Dengan segera ia meneluk ku dan mengatakan

"Aku tidak mau kehilangan kau"

2. LUNA (UNEDITED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang